NO: 1
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.1. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Hindu-Buddha terhadap Masyarakat
di Berbagai Daerah di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan lahir dan berkembangnya agama dan ...
kebudayaan Hindu-Buddha di India
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan lahir dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di India
B. Materi Pembelajaran
• Lahir dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Di daerah mana mayoritas penganut agama Hindu di Indonesia ?”.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Penugasan mencari artikel di internet tentang lahir dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di India.
• Tanya-jawab berdasarkan hasil temuan peserta didik dari internet dan menugaskan peserta didik membuat karangan analitis tentang proses perkembangan Hindu-Buddha pada masa pemerintahan Raja Ashoka dari Dinasti Maurya dari berbagai sumber (Aktivitas hal 6).
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 1 – 20)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Portofolio berbentuk uraian analitis tentang proses perkembangan Hindu-Buddha pada masa pemerintahan Raja Ashoka dari Dinasti Maurya dari berbagai sumber (Aktivitas hal 6).
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta, skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian, kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 2
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.1. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Hindu-Buddha terhadap Masyarakat
di Berbagai Daerah di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan teori masuk dan berkembangnya
Hindu-Buddha di Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan teori masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia
B. Materi Pembelajaran
• Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Siapa yang menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia?”. Guru kemudian mengadakan tanya jawab mengenai teori penyebaran agama Hindu-Buddha di Indonesia.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan mengenai teori masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia.
• Guru menugaskan peserta didik untuk melakukan analisis mengenai teori apa yang memiliki dasar penjelasan paling kuat mengenai masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
• Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 17 – 19 no. 1 – 20) dan soal uraian (hal 19 – 20 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 1 – 20)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Evaluasi pilihan ganda hal 17 – 19 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 19 – 20 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. d
2. a
3. a
4. d
5. c
6. e
7. c
8. a
9. b
10. c
11. a
12. a
13. b
14. d
15. d
16. c
17. e
18. e
19. b
20. d
B.
1. Letak Indonesia yang dilewati oleh jalur perdagangan membuat Indonesia menjadi salah satu lokasi perdagangan para pedagang India dan Cina. Melalui hubungan perdagangan, kebudayaan asing ikut masuk ke Indonesia, diantaranya Hindu-Buddha.
2. Agama Hindu dikembangkan oleh Bangsa Arya yang memuja banyak dewa, sedangkan agama Buddha muncul sebagai reaksi terhadap dominasi Brahmana dalam ritual keagamaan. Agama Hindu menerapkan sistem kasta, sedangkan Buddha tidak mengenal kasta.
3. Samsara merupakan penderitaan atau kesengsaraan akibat perbuatan yang kurang baik pada masa sebelumnya. Seseorang yang telah sempurna hdupnya dapat mencapai Moksa, yaitu lepas dari samsara.
4. Agama Hindu-Buddha disebarkan dengan jalan damai dan memiliki kemiripan dengan kepercayaan masyarakat Indonesia sebelumnya.
5. Seni arsitektur Hindu-Buddha memiliki nilai budaya dan teknologi tinggi sehingga mempengaruhi seni arsitektur bangsa Indonesia pada saat itu.
6. Aliran Hinayana mengajarkan bahwa untuk mencapai nirwana sangat tergantung pada usaha diri melakukan meditasi. Sementara itu, aliran Mahayana mengajarkan bahwa untuk mencapai nirwana, setiap orang harus mengembangkan kebijaksanaan dan sifat welas asih.
7. Karena agama Hindu-Buddha disebarkan melalui perdagangan damai sehingga mudah masuk ke Indonesia.
8. Bidang teknologi berpengaruh terhadap teknologi kemaritiman, arsitektur bangunan, dan pertanian. Bidang pendidikan berpengaruh pada penggunaan bahasa Sansekerta dan huruf Palawa serta diterapkan juga sistem pendidikan berasrama. Bidang sosial dan kemasyarakatan berpengaruh pada diterapkannya sistem kasta dan pemerintahan raja yang turun-temurun. Bidang kepercayaan adalah dianutnya agama Hindu-Buddha.
9. Berlakunya sistem kasta berdasarkan pembagian kerja secara turun-temurun. Kasta Brahmana mengatur kegiatan keagamaan, kasta Ksatria menjalankan pemerintahan dan menjaga keamanan wilayah, kasta Waisya menghasilkan dan mendistribusikan kebutuhan masyarakat, kasta Sudra menjadi pelayan atau pekerja kasar.
10. Digunakannya bahasa Sansekerta dan huruf Palawa. Digunakannya bahasa Kawi, bahasa Jawa Kuno, dan bahasa Bali Kuno yang merupakan turunan dari bahasa Sansekerta. Sistem pendidikan asrama (ashram) dan didirikan sekolah-sekolah (pasraman).
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 3
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.1. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Hindu-Buddha terhadap Masyarakat
di Berbagai Daerah di Indonesia
Indikator : - Menunjukkan peta jalur masuknya Hindu-Buddha
ke Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Menunjukkan peta jalur masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia
B. Materi Pembelajaran
• Jalur masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas, diskusi
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Melalui jalur pelayaran mana para pedagang dari India menuju Indonesia?”. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru bersama peserta didik memperhatikan peta penyebaran agama Buddha (Gambar 1.5 hal 9)
• Peserta didik secara berkelompok ditugaskan untuk membuat peta penyebaran agama Hindu-Buddha. Tugas telah diberitahukan seminggu sebelumnya.
• Peserta didik secara berkelompok mendemonstrasikan peta jalur masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia berdasarkan hasil buatan mereka disertai dengan tanya jawab.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 1 – 20)
• Peta konsep
• Power poin
• OHP/slide
• Buku-buku penunjang yang relevan
• Internet
F. Penilaian
• Portofolio dengan membuat peta penyebaran agama Hindu-Buddha di Indonesia
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta, skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian, kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 4
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.1. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Hindu-Buddha terhadap Masyarakat
di Berbagai Daerah di Indonesia
Indikator : - Mengidentifikasi fakta-fakta tentang proses interaksi
masyarakat di berbagai daerah dengan tradisi Hindu-Buddha
Alokasi Waktu : 2x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mengidentifikasi fakta-fakta tentang proses interaksi masyarakat di berbagai daerah dengan tradisi Hindu-Buddha
B. Materi Pembelajaran
• Tradisi Hindu-Buddha di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran menceritakan mengenai tradisi Hindu yang masih dilakukan oleh masyarakat sampai saat ini, seperti upacara selamatan kematian.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi mengenai kontribusi paling besar dari kebudayaan Hindu-Buddha terhadap kehidupan masyarakat Indonesia (Analitika hal 16).
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 1 – 20)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai kontribusi paling besar dari kebudayaan Hindu-Buddha terhadap kehidupan masyarakat Indonesia (Analitika hal 16).
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………
Topik diskusi/debat : …………………………………
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Kelompok/ Nama peserta didik Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 5
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara
Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan-
kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah
a. Kutai g. Medang Kemulan
b. Tarumanegara h. Kediri
c. Holing i. Singasari
d. Melayu j. Bali
e. Sriwijaya k. Pajajaran
f. Mataram Kuno l. Majapahit
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah
B. Materi Pembelajaran
• Muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi jigsaw
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Sebutkan kerajaan Hindu tertua di Indonesia?”.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Peserta didik dibagi dalam dua belas kelompok untuk mendiskusikan dua belas kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia (hal 21 – 57). Setiap kelompok membahas salah satu dari materi tersebut. Setelah itu, setiap kelompok membuat laporan tertulis mengenai hasil diskusi.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 21 – 62)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………
Topik diskusi/debat : …………………………………
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Kelompok/ Nama peserta didik Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 6
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara
Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Indikator : - Menunjukkan peta wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan
Hindu-Buddha di berbagai daerah
a. Kutai g. Medang Kemulan
b. Tarumanegara h. Kediri
c. Holing i. Singasari
d. Melayu j. Bali
e. Sriwijaya k. Pajajaran
f. Mataram Kuno l. Majapahit
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Menunjukkan peta wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah
B. Materi Pembelajaran
• Wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Dimana letak wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai?”.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Peserta didik secara berkelompok mendemonstrasikan peta wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia berdasarkan hasil buatannya. Tugas telah diberitahukan pada pertemuan sebelumnya.
• Guru memberikan tes lisan kepada para peserta didik mengenai wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 21 – 62)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Tes lisan mengenai wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 7
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara
Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan kehidupan sosial, ekonomi, budaya,
dan agama kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai
daerah
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan agama kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah
B. Materi Pembelajaran
• Kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan agama kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas, tanya jawab
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menceritakan kehidupan sosial masyarakat pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Peserta didik secara berkelompok mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan agama kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah. Tugas telah diberitahukan pada pertemuan sebelumnya.
• Tanya jawab mengenai kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan agama kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
• Peserta didik ditugaskan menganalisis peninggalan-peninggalan sistem kebudayaan dari Kerajaan Tarumanegara yang masih berlaku di masyarakat kita pada saat ini dalam bentuk uraian analitis (Aktivitas hal 26). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 21 – 62)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Portofolio dalam bentuk uraian analitis mengenai peninggalan-peninggalan sistem kebudayaan dari Kerajaan Tarumanegara yang masih berlaku di masyarakat kita pada saat ini (Aktivitas hal 26). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta, skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian, kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 8
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara
Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Indikator : - Menjelaskan keberlanjutan tradisi Hindu-Buddha setelah
keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Alokasi Waktu : 1x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Menjelaskan keberlanjutan tradisi Hindu-Buddha setelah keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
B. Materi Pembelajaran
• Keberlanjutan tradisi Hindu-Buddha setelah keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Sebutkan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia?”.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan mengenai keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
• Guru menjelaskan keberlanjutan tradisi Hindu-Buddha setelah keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
• Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 60 – 62 no. 1 – 20) dan soal uraian (hal 62 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 21 – 62)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Evaluasi pilihan ganda hal 60 – 62 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 62 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. d
2. c
3. b
4. c
5. d
6. a
7. b
8. d
9. e
10. d
11. b
12. e
13. d
14. c
15. c
16. a
17. c
18. e
19. b
20. d
B.
1. Budaya dan agama Kerajaan Kutai telah dipengaruhi oleh kebudayaan India. Golongan istana, Brahmana, dan Ksatria menganut agama Hindu. Masyarakat umumnya masih menjalani adat istiadat dan kepercayaan asli mereka.
2. Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Muara Cianteun, Tugu, Pasir Awi, dan Munjul.
3. Sri Jayawarsha, Bameswara, Jayabhaya, Gandra, dan Kertajaya.
4. Kerajaan Holing dipimpin oleh Ratu Sima dan sistem pemerintahan bersifat matrilineal. Kerajaan telah mengadakan hubungan perdagangan dengan negara tetangga dan memiliki pusat perdagangan yang terpusat pada pasar. Kerajaan menerapkan hukum dan undang-undang yang ketat dan mayoritas masyarakatnya memeluk agama Buddha.
5. Mpu Sendok. Ia memerintah Kerajaan Medang Kemulan dan mengembangkan kekuasaan kerajaan hingga mencakup hampir seluruh wlayah Jawa Timur.
6. Raja Wisnu, Raja Indra, Raja Samaratungga.
7. Ketika Ken Arok berkuasa di Tumapel, di Kerajaan Kediri berlangsung perselisihan antara Raja Kertajaya dengan para Brahmana. Para Brahmana tersebut melarikan diri ke Tumapel dan meminta perlindungan kepada Ken Arok. Ketika Raja Kertajaya mengetahui hal itu, Sang raja menyerang Tumapel. Namun, dalam pertempuran di Ganter, ia mengalami kekalahan dan meninggal. Kemudian, Ken Arok menyatukan Kerajaan Kediri dan Tumapel, serta mendirikan Kerajaan Singasari.
8. Untuk membalas kematian ayahnya, Anusapati, yang dibunuh oleh Tohjaya.
9. Masyarakat Bali bercorak agraris, beternak, dan menanam perkebunan.
10. Kualitas kepemimpinan tidak maksimal dan pengaruh penyebaran Islam yang kuat.
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 9
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.3. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Islam terhadap Masyarakat di Berbagai
Daerah di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan proses lahir dan berkembangnya agama
dan kebudayaan Islam di Jazirah Arab
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan proses lahir dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia
B. Materi Pembelajaran
• Proses lahir dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan secara ringkas situasi sebelum Islam di Jazirah Arab.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan mengenai Islam masa Nabi Muhammad Saw, masa Khulafaur Rasyidin, dan masa Bani Umayah.
• Pada pertemuan sebelumnya guru telah menugaskan pada peserta didik untuk mencari informasi tentang perkembangan Islam pada masa Khalifah Abbasiyah, Fatimiyah, dan Kordoba dari berbagai sumber, baik internet maupun buku.
• Peserta didik dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 3 – 4 orang untuk mendiskusikan tentang perkembangan Islam pada masa Khalifah Abbasiyah, Fatimiyah, dan Kordoba dari berbagai sumber yang telah peserta didik dapatkan (Aktivitas hal 70).
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 63 – 86)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai perkembangan Islam pada masa Khalifah Abbasiyah, Fatimiyah, dan Kordoba dari berbagai sumber yang telah peserta didik dapatkan (Aktivitas hal 70).
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………
Topik diskusi/debat : …………………………………
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Kelompok/ Nama peserta didik Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 10
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.3. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Islam terhadap Masyarakat di Berbagai
Daerah di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan pendapat para ahli tentang proses awal
penyebaran Islam di kepulauan Indonesia
- Mengidentifikasi pada peta mengenai tempat-tempat dan bukti-bukti penyebaran Islam di Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan pendapat para ahli tentang proses awal penyebaran Islam di kepulauan Indonesia
• Mengidentifikasi pada peta mengenai tempat-tempat dan bukti-bukti penyebaran Islam di Indonesia
B. Materi Pembelajaran
• Pendapat para ahli tentang proses awal penyebaran Islam di kepulauan Indonesia
• Tempat-tempat dan bukti-bukti penyebaran Islam di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan gambaran mengenai kegiatan perdagangan yang dilakukan para pedagang Islam.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Pada pertemuan sebelumnya guru telah menugaskan pada peserta didik untuk mencari informasi tentang pendapat para ahli mengenai proses awal penyebaran Islam di kepulauan Indonesia, baik dari internet maupun buku.
• Peserta didik membuat rangkuman berdasarkan informasi yang didapatkan.
• Guru dan peserta didik menganalisis peta masuknya Islam di Indonesia (Gambar 3.5 hal 72).
• Tes lisan mengenai peta tempat dan bukti penyebaran Islam di Indonesia.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 63 – 86)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Portofolio berbentuk rangkuman mengenai pendapat para ahli mengenai proses awal penyebaran Islam di kepulauan Indonesia.
• Tes lisan mengenai letak tempat dan bukti penyebaran Islam pada peta Indonesia.
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta, skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian, kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 11
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.3. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Islam terhadap Masyarakat di Berbagai
Daerah di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan perkembangan Islam di berbagai daerah dari abad ke-15 sampai abad ke-18
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan perkembangan Islam di berbagai daerah dari abad ke-15 sampai abad ke-18
B. Materi Pembelajaran
• Perkembangan Islam di berbagai daerah dari abad ke-15 sampai abad ke-18
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan gambaran mengenai Wali Songo.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan ditugaskan untuk menganalisis proses perkembangan Islam dari zaman kerajaan hingga saat ini. Peserta didik juga menjelaskanlah faktor-faktor yang menjadi penentu mudahnya proses perkembangan Islam di Nusantara. Tugas dikumpulkan dalam bentuk portofolio uraian analitis (Aktivitas hal 78).
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 63 – 86)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Portofolio berbentuk uraian analitis mengenai proses perkembangan Islam dari zaman kerajaan hingga saat ini dan faktor-faktor yang menjadi penentu mudahnya proses perkembangan Islam di Nusantara (Aktivitas hal 78).
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta, skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian, kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 12
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.3. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Islam terhadap Masyarakat di Berbagai
Daerah di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya Islam di Indonesia
Alokasi Waktu : 2x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya Islam di Indonesia
B. Materi Pembelajaran
• Kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya Islam di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Bagaimana kehidupan sosial masyarakat Islam di Indonesia?”.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan mengenai kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya Islam di Indonesia.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
• Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 83 – 85 no. 1 – 20) dan soal uraian (hal 85 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 63 – 86)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Evaluasi pilihan ganda hal 83 – 85 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 85 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. e
2. d
3. a
4. e
5. e
6. d
7. c
8. b
9. c
10. c
11. d
12. a
13. c
14. b
15. b
16. d
17. a
18. b
19. d
20. d
B.
1. Daerah Arab sebelum masuk Islam, umumnya dibagi dalam tiga bagian besar, yakni daerah bagian selatan Jazirah Arab, daerah bagian utara Jazirah Arab, dan daerah Hijaz.
2. Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun 661 – 743). Ibu kota negara dipindahkan dari Madinah ke Damaskus, Syria. Sistem pergantian khalifah tidak lagi dilakukan secara musyawarah, tetapi didasarkan pada garis keturunan. Kekhalifahan Abbasiyah berkuasa dari tahun 750 – 1258). Mereka memindahkan pusat kekhalifahan dari Damaskus ke Baghdad. Dalam masa pemerintahan kekhalifahan ini, masyarakat Islam mencapai puncak kejayaan.
3. Menurut catatan Chou Ku-Fei, di Indonesia pada 1178 M, terdapat dua tempat yang menjadi komunitas orang Ta-Shih (Arab), yaitu Fo-lo-an (Kuala Brag, Trengganu, dan Malaysia) dan Sumatra Selatan.
4. Masuknya Islam ke Indonesia dilakukan dengan jalan damai melalui perdagangan dan da’wah oleh para mubaligh dan sufi. Namun, adakalanya penyebaran diwarnai dengan penaklukan, misalnya jika situasi politik di kerajaan-kerajaan itu mengalami kekacauan akibat perebutan kekuasaan. Islam juga berfungsi sebagai alat untuk mempersatukan kekuatan dalam menghadapi lawan.
5. Para pedagang Arab dan Gujarat berdagang di pesisir pantai dan berda’wah menyebarkan agama Islam. Mereka kemudian membangun perkampungan-perkampungan di pesisir pantai dan menikah dengan gadis-gadis pribumi. Pernikahan tersebut menyebabkan para gadis dan keluarganya kemudian ikut memeluk Islam. Para pedagang juga mendekati para bangsawan kerajaan untuk memeluk Islam.
6. Penyebaran Islam di Pulau Kalimantan dapat diketahui dari Hikayat Banjar milik Kerajaan Banjar. Islamisasi dilatarbelakangi adanya kepentingan politik Kerajaan Demak dalam konflik antara Kerajaan Banjar dan Kerajaan Daha. Di Sulawesi, terutama bagian Selatan, agama Islam masuk pada abad ke-16. Di daerah ini Islamisasi terjadi melalui konversi pusat kekuasaan (istana/keraton). Konversi agama dijalankan dengan pusat kekuasaan yang telah ada.
7. Sistem sosial masyarakat di Indonesia setelah masuknya Islam merujuk pada nilai-nilai kesetaraan. Mobilitas sosial masyarakat terjadi secara horisontal maupun vertikal, terbentuknya pusat-pusat kebudayaan di masjid-masjid.
8. Syarat untuk masuk Islam mudah, agama Islam tidak mengenal sistem pembagian masyarakat berdasarkan pembedaan kasta, penyebaran Islam dilakukan dengan jalan yang relatif damai, sifat bangsa Indonesia yang ramah tamah memberi peluang untuk bergaul lebih erat dengan bangsa lain, upacara-upacara keagamaan dalam Islam lebih sederhana dan dipadankan dengan upacara-upacara yang telah ada sebelumnya.
9. Jaringan ekonomi dan intelektual Islam dimulai pada jalur perdagangan. Pertemuan dengan pedagang asing adalah pintu utama jaringan ekonomi sehingga tidak salah yang menjadi titik pentingnya adalah kota-kota pelabuhan.
10. Para wali berperan sebagai juru da’wah, penyebar, dan perintis agama Islam khususnya di Pulau Jawa.
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 13
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara
Kerajaan Islam di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan-
kerajaan Islam di berbagai daerah
a. Samudra Pasai
b. Malaka
c. Aceh Darussalam
d. Demak
e. Banten
f. Mataram Islam
g. Gowa dan Tallo
h. Ternate dan Tidore
- Mengidentifikasi ciri-ciri pokok sistem dan struktur sosial masyarakat di kerajaan-kerajaan bercorak Islam di berbagai daerah
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam di berbagai daerah
• Mengidentifikasi ciri-ciri pokok sistem dan struktur sosial masyarakat di kerajaan-kerajaan bercorak Islam di berbagai daerah
B. Materi Pembelajaran
• Muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam di berbagai daerah
• Ciri-ciri pokok sistem dan struktur sosial masyarakat di kerajaan-kerajaan bercorak Islam di berbagai daerah
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi jigsaw, pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Sebutkan kerajaan Islam tertua di Indonesia?”.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Peserta didik dibagi dalam delapan kelompok untuk mendiskusikan delapan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia (hal 87 – 111). Setiap kelompok membahas salah satu dari materi tersebut. Setelah itu, setiap kelompok membuat laporan tertulis berdasarkan hasil diskusi.
• Guru memberikan tugas portofolio kepada peserta didik berbentuk uraian analitis mengenai kontribusi pahlawan-pahlawan dan sastrawan Islam besar yang berasal dari Kerajaan Aceh (Aktivitas hal 96). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 87 – 114)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………
Topik diskusi/debat : …………………………………
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Kelompok/ Nama peserta didik Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta, skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian, kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 14
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara
Kerajaan Islam di Indonesia
Indikator : - Menunjukkan peta wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan
Islam di berbagai daerah
a. Samudra Pasai
b. Malaka
c. Aceh Darussalam
d. Demak
e. Banten
f. Mataram Islam
g. Gowa dan Tallo
h. Ternate dan Tidore
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Menunjukkan peta wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di berbagai daerah
B. Materi Pembelajaran
• Wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di berbagai daerah
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Dimana letak wilayah kekuasaan Kerajaan Samudra Pasai?”.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Peserta didik secara berkelompok mendemonstrasikan peta wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia berdasarkan hasil buatannya. Tugas telah diberitahukan pada pertemuan sebelumnya.
• Guru memberikan tes lisan kepada para peserta didik mengenai wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 87 – 114)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Tes lisan mengenai wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 15
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara
Kerajaan Islam di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan struktur birokrasi, hubungan pusat daerah, dan hukum di kerajaan-kerajaan yang bercorak
Islam
Alokasi Waktu : 1x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan struktur birokrasi, hubungan pusat daerah, dan hukum di kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam
B. Materi Pembelajaran
• Struktur birokrasi, hubungan pusat daerah, dan hukum di kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Bagaimana struktur birokrasi di kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia?”.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan mengenai struktur birokrasi, hubungan pusat daerah, dan hukum di kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
• Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 112 – 114 no. 1 – 20) dan soal uraian (hal 114 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 87 – 114)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Evaluasi pilihan ganda hal 112 – 114 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 114 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. a
2. c
3. b
4. b
5. a
6. e
7. e
8. b
9. c
10. c
11. b
12. d
13. b
14. e
15. a
16. c
17. b
18. b
19. a
20. a
B.
1. Kerajaan Malaka memiliki letak yang strategis, yaitu berada di tepi Selat Malaka, menyebabkan kerajaan ramai dikunjungi para pedagang.
2. Raja-raja yang memerintah setelah Sultan Iskandar Muda tidak mampu mempertahankan wilayah Kerajaan Aceh yang luas. Terjadi perpecahan antarkelompok antara golongan ulama (tengku) dan golongan bangsawan (teuku).
3. Di Kerajaan Demak terjadi perebutan kekuasaan hingga menimbulkan perpecahan. Akhirnya Demak berada dalam kekuasaan Kerajaan Mataram.
4. VOC menjalankan politik adu domba (devide et impera) dengan mempengaruhi anak Sultan Ageng Tirtayasa, yaitu Sultan Haji. Sultan Haji dekat dengan VOC sehingga menimbulkan persengketaan dan perang saudara. Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan wafat pada tahun 1692. Kerajaan Banten menjadi kerajaan boneka VOC.
5. Basis perekonomian Demak adalah pertanian beras, sektor perdagangan dan kelautan semakin berkembang setelah Demak berhasil menguasai beberapa pelabuhan penting.
6. Kehidupan politik di Kerajaan Banten sangat dipengaruhi oleh VOC karena Sultan Haji cenderung bersahabat dengan VOC. Ayah Sultan Haji, Sultan Ageng Tirtayasa, tidak menyetujui hubungan tersebut sehingga terhjadi persengketaan dan perang saudara.
7. Perjanjian Giyanti (1755), Kerajaan Mataram terbagi dua, yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kasuhunan Surakarta. Perjanjian Salatiga (1757), Kerajaan Mataram terbagi tiga daerah, yaitu Kesultanan Yogyakarta, Kasuhunan Surakarta, dan Mangkunegaran.
8. Belanda mendapatkan bantuan dari Aru Palaka, Raja Bone.
9. Portugis mendekati Ternate dan membujuk agar diizinkan membangun Benteng Sao Paolo. Hal itu hanyalah taktik Portugis agar dapat memonopoli perdagangan dan menguasai Ternate.
10. Tidak ada pemimpin yang cakap, masuknya pengaruh Barat ke Indonesia.
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 16
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.5. Menganalisis Proses Interaksi antara Tradisi Lokal,
Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia
Indikator : - Mengidentifikasi perpaduan tradisi lokal, Hindu-Buddha,
dan Islam dalam institusi sosial masyarakat di berbagai
daerah
- Mendeskripsikan proses percampuran kepercayaan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam dalam kehidupan keagamaan masyarakat di berbagai daerah
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mengidentifikasi perpaduan tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam dalam institusi sosial masyarakat di berbagai daerah
• Mendeskripsikan proses percampuran kepercayaan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam dalam kehidupan keagamaan masyarakat di berbagai daerah
B. Materi Pembelajaran
• Perpaduan tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam dalam institusi sosial masyarakat di berbagai daerah
• Percampuran kepercayaan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam dalam kehidupan keagamaan masyarakat di berbagai daerah
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi, pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Sebutkan contoh perpaduan tradisi lokal dan Hindu-Buddha dalam institusi sosial masyarakat di berbagai daerah?”.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Peserta didik dibagi beberapa kelompok untuk mendiskusikan warisan peninggalan pengaruh budaya Hindu-Buddha yang sampai saat ini masih secara konsisten dilaksanakan di dalam masyarakat kita (Aktivitas hal 122).
• Guru memberikan tugas portofolio kepada peserta didik berbentuk uraian analitis mengenai akulturasi budaya Islam dengan budaya lokal yang sampai saat ini masih diterapkan di masyarakat tempat tinggalmu, baik dalam ilmu fikih, filsafat, ekonomi, maupun sosial budaya (Aktivitas hal 127). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 115 – 136)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
• Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………
Topik diskusi/debat : …………………………………
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Kelompok/ Nama peserta didik Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta, skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian, kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 17
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.5. Menganalisis Proses Interaksi antara Tradisi Lokal,
Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia
Indikator : - Mengidentifikasi proses percampuran seni bangunan
lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di berbagai wilayah
Indonesia
Alokasi Waktu : 2x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mengidentifikasi proses percampuran seni bangunan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di berbagai wilayah Indonesia
B. Materi Pembelajaran
• Percampuran seni bangunan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di berbagai wilayah Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Sebutkan contoh perpaduan tradisi lokal dan Hindu-Buddha dalam seni bangunan?”.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Peserta didik bersama guru menganalisis gambar-gambar hasil percampuran kebudayaan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam dalam seni arsitektur.
• Peserta didik mengerjakan soal evaluasi dan evaluasi akhir semester 1 pilihan ganda (hal 128 – 130 no. 1 – 20 dan hal 132 – 136 no. 1 – 50) dan soal uraian (hal 130 no. 1 – 10 dan hal 136 no 1 – 15). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – ESIS (hal 115 – 136)
• Peta konsep
• Power point
• OHP/slide
• Internet
F. Penilaian
Penilaian Tes tertulis: - Pilihan ganda hal 128 – 130 no. 1 – 20 dan hal 132 – 136 no. 1
- 50 (skor 1 s/d 70)
- Uraian hal 130 no. 1 – 10 dan hal 136 no. 1 - 15
(skor setiap soal benar 2 tetapi bila mendekati 1)
Kunci Jawaban
A.
1. d
2. b
3. b
4. e
5. c
6. c
7. e
8. a
9. b
10. e
11. d
12. a/b
13. b
14. a
15. c
16. c
17. c
18. b
19. c
20. c
B.
1. Bentuk candi di Indonesia merupakan akulturasi dengan kebudayaan lokal punden berundak-undak. Hasil kesusastraan zaman kuno terutama berasal dari kerajaan-kerajaan di Jawa dan Bali mendapat pengaruh Hindu-Buddha berupa prosa dan puisi atau tembang.
2. Swarloka (atap candi) melambangkan dunia para dewa. Bhurwaloka (tubuh candi) biasanya terdapat patung dewa. Bhurloka (kaki candi) terdapat peripih untuk air suci.
3. Kamadatu (dasar candi) melambangkan manusia dalam rahim ibu. Rupadatu (tengah candi) melambangkan kehidupan manusia penuh nafsu keduniaan. Arupadatu (atas candi) melambangkan manusia sudah mencapai nirwana.
4. Agama Hindu memperkenalkan konsep dewa, sedangkan agama Buddha memperkenalkan samsara dan moksa. Namun, ajaran Hindu-Buddha tidak menyebabkan hilangnya kepercayaan asli Indonesia.
5. Sistem penanggalan yang berkembang ketika kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia adalah Tahun Saka. Tahun Saka berasal dari India Barat yang baru diterapkan pada penanggalan tahun 78. Sistem penanggalan Tahun Saka digunakan di Indonesia pada abad ke-7 sampa ke-14.
6. Bangunan masjid dengan arsitektur khas Indonesia, yaitu atap bersusun atau tumpang dan dilengkapi dengan menara. Batu nisan berhias kaligrafi, berbentuk melengkung seperti kubah masjid, dan dibuat dari bahan permanen seperti marmer.
7. Kebudayaan Islam memperkenalkan sistem masyarakat yang relatif lebih demokratis dari masa sebelumnya. Agama Islam tidak mengenal perbedaan golongan dalam masyarakat. Pengaruh budaya tampak dalam penggunaan kalender Islam.
8. Setelah Islam masuk ke Indonesia, banyak raja-raja yang memakai gelar sultan. Selain itu, dalam aturan-aturan pemerintahan, seperti upacara penobatan raja sudah digunakan aturan-aturan Islam.
9. Suluk merupakan salah satu karya sastra yang berisi ajaran tasawuf. Hikayat pada dasarnya sama dengan dongeng atau cerita rakyat yang sudah ada sebelum masuknya Islam kemudian disesuaikan dengan ajaran dan pengaruh Islam. Babad merupakan kisah sejarah yang kadang memuat silsilah para raja suatu kerajaan Islam.
10. Qalam adalah ajaran pokok agama Islam tentang keesaan Tuhan.
Evaluasi Semester 1
A.
1. e
2. d
3. c
4. d
5. d
6. e
7. d
8. a
9. d
10. c
11. e
12. c
13. a
14. d
15. c
16. c
17. e
18. c
19. b
20.
21. e
22. c
23. d
24. d
25. d
26. b
27. d
28. b
29. c
30. c
31. e
32. d
33. b
34. e
35. a
36. a
37. e
38. d
39. e
40. d
41. d
42. d
43. c
44. d
45. e
46. c
47. a
48. c
49. d
50. c
B.
1. Pembagian masyarakat atas kasta pada dasarnya adalah pembagian tugas atau pekerjaan. Kaum Brahmana bertugas mengurus soal kehidupan keagamaan. Kaum Ksatria berkewajiban menjalankan pemerintahan, termasuk pertahanan negara. Kaum Waisya bertugas berdagang, bertani, dan beternak. Sementara itu, Kaum Sudra bertugas sebagai pekerja atau pelayan.
2. Kitab Veda terdiri atas empat bagian, yaitu Reg-Veda (kitab tertua), Yajur-Veda (pedoman pengorbanan), Sama-Weda (pedoman zikir dan puji-pujian), Atharva-Weda (kumpulan mantra-mantra gaib). Tripitaka terdiri atas tiga bagian, yaitu Sutta Pitaka (kumpulan khotbah), Vinaya Pitaka (aturan kehidupan pendeta), Abhidharma Pitaka (filosofi, psikologi, klasifikasi, dan sistematisasi doktrin).
3. Perdagangan di Indonesia semakin berkembang setelah lahirnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, rakyat terkadang dengan sukarela menjadi tenaga kerja dalam pembangunan istana, candi, dan jalan walau dilakukan tanpa bayaran. Hal itu wujud kecintaan terhadap raja yang dianggap sebagai titisan dewa.
4. Berdasarkan catatan dari biksu Cina, yaitu I-Tsing. Pada abad ke-7 terdapat kerajaan Melayu yang berada di dekat Selat Malaka sebagai bagian dari kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.
5. Bentuk akulturasi Islam dengan lokal dalam seni bangunan terlihat dari bangunan masjid yang menggunakan atap tumpang, digunakannya tiang penopang yang mengikuti bentuk rumah tradisional Jawa, digunakannya menara masjid untuk mengumandangkan azan. Setelah Islam masuk ke Indonesia, banyak raja-raja yang memakai gelar sultan. Selain itu, dalam aturan-aturan pemerintahan, seperti upacara penobatan raja sudah digunakan aturan-aturan Islam. Kebudayaan Islam memperkenalkan sistem masyarakat yang relatif lebih demokratis dari masa sebelumnya. Agama Islam tidak mengenal perbedaan golongan dalam masyarakat. Pengaruh budaya tampak dalam penggunaan kalender Islam.
6. Dinasti Sanjaya: Raja Sanna, Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, Raja Balitung, Sri Maharaja Tulodhong, Sri Maharaja Rakai Wawa. Dinasti Syailendra: Raja Indra, Raja Samaratungga.
7. Khalifah Abu Bakar memenangkan Perang Riddah, membasmi nabi-nabi palsu, pengumpulan lembaran surat-surat Alquran. Khalifah Umar bin Khattab menguasai Jazirah Arab, Palestina, Syria, sebagian besae Persia dan Mesir, mendirikan Baitul Maal, menempa mata uang, dan menciptakan Tahun Hijriah. Khalifah Usman bin Affan meresmikan pembukuan Kitab Al-Quran, membangun bendungan, jalan-jalan, masjid, dan memperluas kekuasaan Islam ke Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, sebagian Persia, Transoxania, dan Tabaristan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menghadapi berbagai pergolakan.
8. Setelah masa Khulafaur Rasyidin, sistem pergantian khalifah tidak lagi dilakukan secara musyawarah antara pemuka agama, tetapi didasarkan pada garis keturunan.
9. Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan daerah penghasil rempah-rempah terbesar. Dengan adanya kepentingan penguasaan perdagangan, terbentuklah persekutuan Uli Lima dipimpin oleh Ternate dan Uli Siwa yang dipimpin oleh Tidore. Persaingan ini dipengaruhi oleh kedatangan Portugis dan Spanyol yang berhasil mendirikan benteng. Pembangunan benteng mendapat tentangan dari Sultan Hairun, sehingga diadakan perundingan antara Portugis dengan Sultan Hairun. Namun, Sultan Hairun terbunuh dan rakyat semakin membenci Portugis. Perlawanan dilanjutkan oleh Sultan Baabullah yang berhasil mengusir Portugis pada tahun 1575.
10. Suluk merupakan salah satu karya sastra yang berisi ajaran tasawuf. Hikayat pada dasarnya sama dengan dongeng atau cerita rakyat yang sudah ada sebelum masuknya Islam kemudian disesuaikan dengan ajaran dan pengaruh Islam. Babad merupakan kisah sejarah yang kadang memuat silsilah para raja suatu kerajaan Islam.
11. Pendiri Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Raden Wijaya adalah menantu Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari.
12. Bentuk atap tumpang pada masjid di Indonesia merupakan akulturasi kebudayaan Islam, Hindu-Buddha, dan prasejarah. Bentuk candi-candi di Indonesia yang berakulturasi dengan punden berundak-undak. Aksara Jawa dan Bali dipengaruhi oleh tulisan India. Penggunaan huruf Arab pada seni kaligrafi.
13. Pedagang muslim melakukan perdagangan sekaligus menyebarkan Islam. Para pedagang banyak yang menikah dengan wanita pribumi yang kemudian diminta untuk masuk Islam. Pendidikan Islam dilakukan di pesantren-pesantren. Saluran penyebaran Islam juga melalui tasawuf yang banyak dijumpai dalam cerita babad dan hikayat.
14. Dinasti Meurah Khair didirikan oleh Meurah Khair bergelar Maha Raja Mahmud Syah, memerintah dari tahun 1402-1708. Raja terakhir dari Dinasti ini adalah Sultan Nazimuddin Al-Kamil. Ia tidak memiliki keturunan sehingga terjadi perebutan kekuasaan. Dinasti Meurah Silu didirikan olehnya sendiri dan ia bergelar Sultan Malik Al-Saleh (1285-1297) yang juga keturunan raja Perlak. Ia berhasil memperkuat pengaruh Kerajaan Samudra Pasai menjadi kerajaan perdagangan di Malaka.
15. Ingin menyatukan Pulau Jawa di bawah kekuasaan Mataram.
Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar