mungkin rizqi anda :

Selamat Datang ! Selamat Membaca ! jumlah pengunjung dari negara: ...

free counters

Jumat, 31 Desember 2010

PEDOMAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

FILOSOFI DAN PRINSIP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

FILOSOFI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

 Dua Filosofis sangat berpengaruh dalam kegiatan Penelitian
– Positivistik
– Naturalistik
 Penelitian Tindakan kelas lebih dekat dengan Naturalistik Kualitatif
Lebih diutamakan menangkap fenomena secara alami dan peneliti cenderung berinteraksi dengan responden


ONTOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS
 Tim peneliti mengamati dan mengorganisasi kondisi dimana mereka dapat belajar, dari pengalaman mereka dapat diakses oleh yang lain.
 Peneliti bekerjasama atau berkolaborasi secara intensif agar dapat menangkap gejala dari responden secara natural.

PENELITIAN TINDAKAN
 Disebut juga Action Research
 Menimbulkan issu pro dan Kontra diantara para peneliti
 Memecahkan permasalahan praktis.
 Memungkinkan penelitian melakukan Reflective Thinking
 Menekankan pada perbaikan praktis dari pada pengembangan pengetahuan

KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN
 Problem yang dipecahkan adalah persoalan praktis
 Peneliti memberikan perlakukan nyata yang berupa tindakan (treatment)
 Dilaksanakan secara kolaboratif
 Langkah-langkah penelitian direncanakan dalam bentuk siklus/tingkatan/daur
 Banyaknya siklus dua atau lebih, tergantung tujuan penelitian apakah sudah dapat dicapai dan permasalahan dapat dicarikan solusinya
 Selalu ada reflective thinking atau retrospeksi terhadap tindakan dan implikasi yang telah diberikan pada subjek/responden/ siswa
 Penelitian dengan manusia daripada penelitian atas manusia
 Penelitian Tindakan Kelas termasuk penelitian partisipatif

PERKEMBANGAN PTK DI BIDANG PENDIDIKAN
 Dibedakan dalam dua macam Penelitian
– Classroom action Research (Penelitian Tindakan Kelas) bekerjasama (dosen dan guru) guru pengampu mata pelajaran di sekolah
– Research for Instructional Quality Improvement (Penelitian untuk Peningkatan Kualitas Instruksional) dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah
TUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Adalah untuk :
 memperbaiki proses instruksional dan kurikulum dari aspek praktis
 meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
 Pengembangan Staff (Staff development)

MANFAAT PENELITIAN
 Meningkatkan kompetensi guru/dosen dalam mengatasi masalah pembelajaran
 Meningkatkan sikap profesional guru
 Meningkatkan interaksi antara guru dan siswa
 Meningkatkan kualitas pembelajaran siswa
 Meningkatkan kualitas penggunaan media, alat bantu dan sumber belajar

SETTING PENELITIAN TINDAKAN KELAS
 Penelitian dilakukan di dalam kelas, sekolah, dan di masyarakat
 Untuk kepentingan peningkatan pendidikan khususnya di sekolah
 Dianjurkan bekerjasama (collaboration) dengan guru pengampu di sekolah
 Bekerjasama dengan para dosen di PT yang relevan

HAL YANG PERLU DIPAHAMI DALAM PTK
 PTK UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
 PTK ADALAH PARTIPATORI
 PTK MELALUI SELF-REFLEKTIF SPIRAL
 PTK ADALAH KOLABORATIF
 PTK PROSES BELAJAR SISTEMATIK
 PTK MEMERLUKAN BANGUNAN TEORI TENTANG PRATEK PEMBELAJARAN

Penelitian Tindakan kelas

Dilakukan GURU  Meningkatkan Praktek Pembelajarannya


Identifikasi Masalah (Refleksi Awal)

Perumusan Masalah

Tujuan / Indikator Keberhasilan

KajianTeori dan Empiris

Hipotesis Tindakan

Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan
Tindakan dan Observasi

Analisis Data

Indikator Keberhasilan
↓ ↓
Belum Tercapai Tercapai
↓ ↓
Refleksi STOP/ Pemantapan

kembali ke
(Refleksi Awal)

Fokus PTK
Berfokus pada PBM di kelasnya (hal-hal yang terkait dengan PBM di kelasnya dalam upaya peningkatan proses dan hasil belajar )

Bidang-bidang di dalam PTK
 Masalah belajar siswa di sekolah, seperti: masalah belajar di kelas, kesalahan-kesalahan pembelajaran, miskonsepsi, dan peningkatan hasil belajar siswa.
 Desain dan strategi pembelajaran di kelas, seperti: masalah pengelolaan dan prosedur pembelajaran, implementasi dan inovasi dalam metode pembelajaran, interaksi di dalam kelas, partisipasi orang tua dalam proses belajar mengajar siswa.

 Alat bantu, media dan sumber belajar, seperti: masalah penggunaan media, perpustakaan dan sumber belajar di dalam/ di luar kelas, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat.
 Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran, seperti masalah evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen asesmen berbasis komptenesi
 Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya, seperti: peningkatan kemandirian dan tanggung jawab peserta didik, peningkatan keefektifan hubungan antara pendidik, peserta didik dan orang tua dalam PBM, serta peningkatan konsep diri peserta didik.
 Masalah kurikulum, seperti implementasi kurikulum, urutan penyajian materi pokok, interaksi guru-siswa, siswa-materi ajar, dan siswa-lingkungan belajar)

ACTION RESEARCH DI BIDANG PENDIDIKAN
 Hendaknya dibedakan dengan penelitian eksperimen (membedakan/mengkorelasikan antar variabel)
 Paling dekat dengan penelitian quasi experiment (penelitian semu), lebih berorientasi pada penelitian kualitatif naturalistik
 Siklus direncanakan lebih dari satu kali
 Menekankan perlunya deskriptif tebal yang intensif
 Lebih banyak interaktif dengan responden (guru dan siswa) yang diteliti


BAGAIMANA MEMULAI PENELITIAN TINDAKAN KELAS
 Mulai dari permasalahan kecil dan nyata
 Identifikasi permasalahan yang signifikan
 Permasalahan tersebut benar-benar eksis
 Sering ditemui dilingkup sekolah
 Koordinasikan dengan rekan guru
 Sepengetahuan kepala sekolah
 Dokumentasi semua data sejak proposal penelitian hasil penelitian secara sistematis.

IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH YANG AKTUAL DALAM PTK

MASALAH
Pertanyaan: Mengapa?

• Ada kesenjangan
• Tidak seperti harapan
• Hasil tidak memuaskan

Merasakan Adanya Masalah
Pertanyaan-pertanyaan
 Apakah kompetensi awal siswa untuk mengikuti pembelajaran cukup memadai?
 Apakah pembelajaran yang dilakukan cukup efektif?
 Apakah siswa cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran?
 Apakah sarana/prasarana pembelajaran cukup memadai?
 Apakah pemerolehan hasil pembelajaran cukup tinggi?
 Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas?
 Apakah ada unsur inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran?
 Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran inovatif tertentu?

Pertanyaan-pertanyaan
 Apakah masalah dapat diidentifikasi dengan jelas?
 Apakah ada bukti empirik yang memperlihatkan keberhasilan tindakan serupa yang pernah dilakukan sebelumnya?
 Bagaimana kesiapan peneliti melaksanakan tindakan yang dipilih?

Mengidentifikasi Masalah
 Menulis semua hal terkait dengan pembelajaran yang dirasakan perlu memperoleh perhatian untuk menghindari dampak yang tidak diharapkan
 Memilah dan mengklasifikasikan masalah sesuai dengan jenisnya, mencatat jumlah siswa yang mengalaminya, dan mengidentifikasi frekuensi timbulnya masalah
 Mengurutkan masalah sesuai dengan tingkat urgensinya untuk ditindaklanjuti (kemudahannya, keseringannya, dan jumlah siswa yang mengalaminya)
 Memilih permasalahan yang urgen untuk dipecahkan
 Mengkaji kelayakan, signifikansi, dan kontribusinya terhadap perbaikan pembelajaran apabila berhasil dipecahkan

Menganalisis Masalah
 Bagaimana konteks, kondisi, situasi atau iklim dimana masalah terjadi?
 Apa kondisi prasyarat untuk terjadinya masalah?
 Bagaimana keterlibatan masing-masing komponen pembelajaran dalam terjadinya masalah?
 Bagaimana alternatif pemecahan yang dapat diajukan?
 Bagaimana perkiraan waktu yang diperlukan untuk pemecahan masalah?

Memilih Masalah
 Merupakan masalah pembelajaran yang aktual, yang benar-benar ada di dalam pembelajaran di sekolah
 Dapat dicari dan diidentifikasi faktor penyebabnya, sebagai dasar untuk menentukan alternatif tindakanyang akan diberikan
 Ada alternatif tindakan yang dipilih untuk dilakukan peneliti
 Memiliki nilai strategis bagi peningkatan atau perbaikan proses dan hasil pembelajaran

Perumusan Masalah
 Substansi: perlu mempertimbangkan bobot dan manfaat tindakan yang dipilih untuk meningkatkan dan/atau memperbaiki pembelajaran
 Orisinalitas (tindakan): perlu mempertimbangkan belum pernah tidaknya tindakan dilakukan guru sebelumnya
 Formulasi: dirumuskan dalam kalimat tanya, tidak bermakna ganda, lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik apa yang dipermasalahkannya, dan tindakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut
 Teknis: mempertimbangkan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, seperti kemampuan metodologi penelitian, penguasan materi ajar, teori, strategi dan metodologi pembelajaran, kemampuan menyediakan fasilitas (dana, waktu, dan tenaga).

Petunjuk Praktis
 Masalah hendaknya dirumuskan secara jelas, tidak memiliki makna ganda
 Masalah penelitian dapat dituangkan dalam kalimat tanya
 Rumusan masalah menunjukkan hubungan antara tindakan dan hasil tindakan
 Rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik, yakni memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan tersebut
 Rumusan masalah menunjukkan secara jelas subyek dan/atau lokasi penelitian

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Dilaksanakan dalam bentuk siklus yang berulang yang di dalamnya terdapat empat tahapan utama kegiatan :

1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Pengamatan
4. Refleksi

Permasalahan  Perencanaan tindakan I  Pelaksanaan Tindakan I  Pengamatan/ Pengumpulah data I  Refleksi I 

Permasalahan baru hasil refleksi  Perencanaan tindakan II  Pelaksanaan Tindakan II  Pengamatan/ Pengumpulah data II  Refleksi II 

Bila permasalahan belum terselesaikan  dilanjutkan ke siklus berikutya

Tahap Perencanaan
 Mengidentifikasi dan menganalisis masalah. Masalah harus faktual terjadi di lapangan, bersifat umum di kelasnya. Masalah harus penting dan bermanfaat pada peningkatan mutu hasil pembelajaran. Masalah harus dalam jangkauan kemampuan si peneliti.
 Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan.
 Merumuskan masalah secara jelas.
 Menetapkan cara untuk menemukan jawaban, berupa rumusan hipotesis tindakan. Dimulai dengan menetapkan berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah, dipilih tindakan yang paling menjanjikan hasil terbaik dan yang dapat dilakukan guru.
 Menentukan cara untuk dapat menguji hipotesis tindakan, dengan menjabarkan indikator keberhasilan, serta berbagai instrumen pengumpul data yang akan dapat dipakai untuk menganalisis indikator keberhasilan itu.
 Membuat secara rinci rancangan tindakan.

Tahap Pelaksanaan Tindakan
 Pada tahapan ini rancangan strategi dan skenario pembelajaran akan diterapkan. Skenario dari tindakan harus dilaksanakan benar-benar, namun harus tampak dan berlaku wajar.
 Pada PTK yang dilakukan oleh guru, pelaksanaan tindakan ini umumnya dilakukan dalam waktu antara 2 sampai 3 bulan. Waktu tersebut dibutuhkan untuk menyelesaikan sajian beberapa pokok bahasan dari mata pelajaran tertentu.

Contoh ringkasan rencana tindakan yang akan dilakukan pada satu PTK:

 Dirancang penerapan metode tugas dan diskusi dalam pembelajaran X untuk pokok bahasan: A,B,C dan D.
 Format tugas: pembagian kelompok kecil sesuai jumlah pokok bahasan, pilih ketua, sekretaris, dan lain-lain oleh dan dari anggota kelompok, bagi topik bahasan untuk kelompok dengan cara random, dengan cara yang menyenangkan.
 Kegiatan kelompok: mengumpulkan bacaan, melalui diskusi anggota kelompok bekerja/belajar memahami materi, menuliskan hasil diskusi dalam OHT untuk persiapan presentasi
 Presentasi dan diskusi pleno: Masing-masing kelompok menyajikan hasil kerjanya dalam pleno kelas, guru sebagai moderator, lakukan diskusi ambil kesimpulan sebagai hasil pembelajaran
 Jenis data yang dikumpulkan: makalah kelompok, lembar OHT hasil kerja kelompok, siswa yang aktif dalam diskusi, dan lain-lain

Tahap Melakukan Pengamatan
 Tahapan ini berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan.

 Pada tahapan ini, si peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi / penilaian yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan, dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.

 Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presensi, nilai tugas, dan lain-lain) tetapi juga data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias mereka, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain-lain.

 Instrumen yang umum dipakai adalah (a) soal tes, kuis, (b) rubrik, (c) lembar observasi, dan (d) catatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara obyektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, seperti misalnya aktivitas siswa selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka, atau petunjuk-petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi.

 Data yang dikumpulkan hendaknya dicek untuk mengetahui keabsahannya. Berbagai teknik dapat dilakukan untuk tujuan ini, seperti misalnya teknik triangulasi, membandingkan data yang diperoleh dengan data lain, atau kriteria tertentu yang telah baku, dan lain sebagainya.

 Data yang telah terkumpul memerlukan analisis untuk dapat mempermudah penggunaan maupun dalam penarikan kesimpulan. Untuk itu berbagai teknik analisis statistika dapat digunakan.

 Bagaimana hubungan indikator keberhasilan dengan kegiatan pengamatan? Kegiatan pengamatan pada hakikatnya dilakukan untuk dapat mengetahui apakah tujuan PTK tercapai atau belum. Untuk itu sangat penting untuk menjabarkan terlebih dahulu apa indicator utama dari kegiatan PTK yang dirancangkan.

Tahap Melakukan Refleksi

 telah dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya.
 refleksi mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan.
 jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang, sehingga permasalahan dapat teratasi

INSTRUMEN PTK
- SISI PROSES :
Input : prestasi, buku, peta kelas (kondisi awal)
Proses: sesuai dengan tindakan apa yang diambil
Output: prestasi, buku, peta kelas (kondisi akhir)

- SISI YANG DI AMATI
Guru: ekspresi, fisiologi, interaksi, aktivitas
Kelas: pengorganisasian kelas, lingkungan fisik kelas, tata letak, gambar-
gambar, dll
Murid: Individual, kelompok, interaksi, kinerja, perubahan-perubahan

CONTOH: FORMAT PENGAMATAN DISKUSI KELAS
No Elemen yang dinilai Skor
max Penilaian
Siswa Guru
1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi 20
2 Mengikuti kegiatan diskusi secara aktif 20
3 Pertanyaan yang diajukan telah dipikirkan secara seksama 20
4 Menjawab pertanyaan sesuai dengan
maksud dan tujuan pertanyaan 20
5 Menghargai saran dan pendapat sesama
teman peserta diskusi 20
TOTAL 100

CONTOH: CATATAN ANEKDOTAL PENGAMATAN TERHADAP GURU
Nama pengamat : ELFINA
Tgl, bln pengamatan : 10 Oktober 2006
Pukul : 10.00 wib
Lama pengamatan : sekitar 30 menit
Yang diamati : Harun
Mata Pelajaran : Sejarah
Tujuan pengamatan : (sesuaikan dengan masalah dalam PTK)
Ibu Yessy bertanya kepada … ............ .............
..........
CONTOH: FORMAT PENILAIAN PROSES BELAJAR PETA KONSEP

No Elemen yang dinilai Skor
mak Penilaian
Siswa Guru
1 Peta konsep memiliki judul yang sesuai 10
2 Susunan kata-kata konsep dalam kotak sesuai dengan topik sains 10
3 Susunan kata-kata konsep telah diorganisir dari konsep yang umum ke konsep yang paling khusus 10
4 Peta konsep mudah diikuti 10
5 Menunjukkan pengetahuan sebelumnya dan pengetahuan baru 10
6 Peta konse rapi dan dapat disajikan 10
TOTAL 60

CONTOH: RANAH AFEKTIF PEMBELAJARAN
No PERNYATAAN JAWABAN
SS S RR TS STS
1 Pembelajaran ...... dilaksanakan dengan pendekatan ... membuat saya memiliki kemauan yang tinggi untuk mengikuti pelajaran
2 Pembelajaran ......dilaksanakan dengan pendekatan ......... sangat menarik dan tidak membosankan
3 Jika pembelajaran ....... dilaksanakan dengan pendekatan ....... maka prinsip, konsep dan proses ....... lebih cepat saya pahami.
4 Pembelajaran ...... dilaksanakan dengan pendekatan ...... dapat memotivasi saya untuk berprestasi
5 ......................


MENYUSUN PROPOSAL
 Merumuskan judul penelitian
 Bidang Kajian
 Pendahuluan
 Perumusan dan Pemecahan Masalah
 Tujuan Penelitian
 Manfaat Penelitian
 Kajian Teori dan Pustaka
 Metode Penelitian
 Jadwal Penelitian
 Lampiran
 Daftar Pustaka

JUDUL PTK
 Ditulis secara singkat, spesifik dan jelas
 Menggambarkan masalah yang akan diteliti
 Menggambarkan tindakan penelitian yang dipilih untuk memecahkan masalah
 Maksimal sebanyak 15 kata

Bidang Kajian
 Tuliskan bidang kajian yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti.
 Misalnya, bidang kajian pembelajaran, hasil pembelajaran peserta didik, kegiatan penilaian hasil pembelajaran, pengelolaan kelas.

Pendahuluan
Kemukakan secara jelas:
 masalah yang diteliti adlh masalah nyata terjadi di kelas/sekolah dan didiagnosis oleh guru di sekolah.
 masalah yang akan diteliti merupakan masalah penting dan mendesak untuk dipecahkan,
 diidentifikasi secara cermat akar penyebab masalahnya.
 gambarkan situasi kolaboratif antar anggota peneliti dalam mencari masalah dan akar penyebab masalah tersebut.

Rumusan Masalah
 Rumusan masalah seyogyanya menggunakan kalimat pertanyaan, dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan diambil dan hal positif yang diharapkan.

Pemecahan Masalah
 Dalam mengajukan alternative pemecahan masalah agar diuraikan pendekatan dan konsep yang akan digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas. Cara pemecahan masalah menunjukkan adanya akar penyebab masalah dengan upaya tindakan (action) yang jelas dan terarah

Tujuan Penelitian
 Kemukakan secara singkat tentang tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya.
 Tujuan ini dapat diuraikan secara jelas sehingga tampak indikator keberhasilannya

Manfaat Penelitian
 Uraikan manfaat penelitian sehingga tampak potensial untuk perbaikan pembelajaran di kelas dan tampak manfaatnya bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan lain di sekolah.
 Kemukakan inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini, dan kelihatan perbedaan dengan pembelajaran yang biasa dilakukan sehari-hari.

Kajian Teori dan Pustaka
 Kemukakan teori, temuan dan bahan kajian lain yang relevan sebagai acuan, agar dapat dijadikan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan (intervensi) yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut.
 Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini.
 Jika perlu dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan tingkat keberhasilan tindakan yang diharapkan.

Metode Penelitian
 Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan.
 Kemukakan setting, obyek, waktu, dan lokasi penelitiannya.
 Prosedur penelitian agar dirinci dengan memperhatikan tahapan pada setiap siklus PTK yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi.
 Kemukakan aspek yang akan diamati dengan dilengkapi alat pengumpulan datanya.
 Tunjukkan siklus kegiatan penelitian.

Jadwal Penelitian

 Jadwal kegiatan penelitian meliputi persiapan, pelaksanaan, analisis dan persiapan siklus berikutnya, penyusunan laporan penelitian, dan penyerahan Laporan, dalam bentuk bar chart. Jadwal kegiatan penelitian disusun sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Rabu, 29 Desember 2010

STANDAR KELULUSAN MAPEL SEJARAH

Standar Kompetensi Lulusan

Kelas X
1. Memahami ruang lingkup ilmu sejarah
2. Menggunakan prinsip-prinsip dasar penelitian sejarah
3. Menganalisis masa pra-aksara dan masyarakat aksara pada masyrakat Indonesia
4. Menganalisis kehidupan awal masyarakat di Indonesia meliputi peradaban awal, asal-usul dan persebaran manusia di wilayah nusantara/Indonesia


Program IPA
1. Menganalisis perkembangan masa negara-negara tradisional yang meliputi masa Hindu-Buddha, Islam di Indonesia
2. Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia masa penjajahan Hindia-Belanda dan Pemerintahan Pendudukan Jepang
3. Menganalisis proses kelahiran dan pertumbuhan nasionalisme di Indonesia
4. Merenkonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan sampai dengan periode Demokrasi terpimpin
5. Merekonstruksi pergantian pemerintahan masa awal kemerdekaan (1945-1955), Demokrasi terpimpin (1955-1967), ke masa pemerintahan Orde Baru (1967-1998) sampai periode Reformasi (sejak 1998 s/d sekarang)
6. Merekonstruksi perkembangan masyarakat pada masa Orde Baru
7. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesudah Perang Dunia II sampai dengan pertumbuhan teknologi mutahir
Program IPS
1. Menganalisis kehidupan awal, peradaban manusia Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia, serta asal usul dan persebaran manusia di Indonesia
2. Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia pada masa Negara tradisional, meliputi perkembangan budaya, agama, dan sistem pemerintahan masa Hindu-Buddha, masa Islam, proses interaksi antara tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia
3. Menganalisis kesejarahan masa kolonial Hindia Belanda (pengaruh Barat) meliputi perubahan ekonomi, demografi, sosial, serta politik dan masa kolonial Jepang yang meliputi perubahan sosial-ekonomi, politik
4. Menganalisis pengaruh berbagai revolusi politik dan sosial di dunia (Revolusi Perancis, revolusi Amarika, revolusi Rusia) terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia
5. Menganalisis peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945, terbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan lahirnya Undang-Undang Dasar 1945
6. Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia mulai masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, kerajaan-kerajaan Islam, permerintahan colonial Belanda, Inggris, Pemerintahan Pendudukan Jepang, meliputi politik (lahirnya gerakan pendidikan dan nasionalisme), cita-cita terbentuknya Negara merdeka dan sebagainya
7. Menganalisis perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan dan persatuan NKRI darii ancaman disintegrasi bangsa, antara lain Peristiwa Madiun 1948, Pemnerontakan DI/TII, Peristiwa PERMESTA, Peristiwa Andi Azis, RMS, PRRI, dan Gerakan G-30-S/PKI
8. Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak Proklamasi sampai dengan masa Orde Baru, dan masa Reformasi, meliputi Masa Pemerintahan Demokrasi Terpimpin (Orde baru, 1945-1967), masa Demokrasi Pancasila (Orde Baru, 1967-1998), dan masa peralihan ke masa Reformasi(1998 – sekarang)


baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Kamis, 23 Desember 2010

QIRO’ATUS SAB’AH


Macam-macam cara membaca Al-Qur’an

Dalam sejarah pembukuan Al Qur’an pada masa Khalifah Utsman bin Affan berhasil dibukukan satu mushaf Al Qur’an. Mushaf tersebut kemudian disalin menjadi beberapa Mushaf. Lalu dikirimkan Mushaf baru tersebut pada setiap wilayah masing-masing satu Mushaf. Dan ditahannya satu Mushaf untuk di Madinah, yaitu Mushafnya sendiri yang dikenal dengan nama "Mushaf Al-Imam".
Dalam pembukuan tersebut diputuskan pemakaian satu huruf Qiroat dan Qiro’at dengan Enam huruf lainnya ditinggalkan. Keputusan ini tidak salah, sebab Qiro’at dengan Tujuh Huruf ( Qiroatus Sab’ah ) itu tidak wajib.
Apakah yang dimaksud dengan Qiroatus Sab’ah ?


Pengertian Qiroatus Sab’ah
Qiroatus Sab’ah adalah bentuk/cara membaca Al-Qur’an dengan menggunakan tujuh macam cara yang berbeda. Disebut juga Qiro’at Tujuh karena terdapat tujuh orang imam yang dijadikan panutan yang masing-masing memiliki ciri bacaan tersendiri, dan tiap imam memiliki dua orang murid yang bertindak sebagai perawi. Dan tiap perawi tersebut juga memiliki perbedaan dalam cara membaca Al-Qur’an. Sehingga dikenal ada empat belas cara membaca Al-Qur’an .

Sebab-sebab adanya perbedaan :
Adanya perbedaan cara dalam membaca Al-Qur’an itu sama sekali bukan dibuat-buat, baik oleh imam Qiro’at maupun oleh para murid-muridnya. Cara membaca tersebut merupakan ajaran Nabi Muhammad SAW, karena memang seperti itulah cara membaca Al-Qur’an ketika diturunkan kepada Nabi Muhammada SAW.
Dalam suatu riwayat dijelaskan dari Umar bin Khathab, ia berkata, “ Aku mendengar Hisyam bin Hakim membaca Surat Al-Furqon di masa hidup Rasulullah. Aku perhatikan bacaannya. tiba-tiba ia membaca dengan banyak huruf yang belum pernah dibacakan Rasulullah kepadaku, sehingga hampir saja aku melabraknya di saat ia shalat, tetapi aku urungkan. maka, aku menunggunya sampai salam. Begitu selesai, aku tarik pakaiannya dan aku katakan kepadanya, ‘Siapakah yang mengajarkan bacaan surat itu kepadamu?’ ia menjawab, ‘ Rasulullah yang membacakannya kepadaku. lalu aku katakan kepadanya, ‘Kamu dusta ! Demi Allah, Rasulullah telah membacakan juga kepadaku surat yang sama, tetapi tidak seperti bacaanmu. Kemudian aku bawa dia menghadap Rasulullah, dan aku ceritaan kepadanya bahwa aku telah mendengar orang ini membaca surat Al-Furqon dengan huruf-huruf (bacaan) yang tidak pernah engkau bacakan kepadaku, padahal engkau sendiri telah membacakan surat Al-Furqon kepadaku. maka Rasulullah berkata, ‘Lepaskanlah dia, hai Umar. Bacalah surat tadi wahai Hisyam!’ Hisyam pun kemudian membacanya dengan bacaan seperti kudengar tadi. Maka kata Rasulullah, ‘begitulah surat itu diturunkan.’ ia berkata lagi, ‘bacalah, wahai Umar!’ lalu aku membacanya dengan bacaan sebagaimana diajarkan Rasulullah kepadaku. Maka kata Rasulullah, ‘begitulah surat itu diturunkan. Sesungguhnya Al-Qur’an itu diturunkan dengan Tujuh Huruf, maka bacalah dengan huruf yang mudah bagimu di antaranya.’” [HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Jarir]

Pengertian Tujuh Huruf
Yang dimaksud dari ‘Tujuh Huruf’ tersebut adalah :
1. Tujuh macam bahasa dari bahasa-bahasa Arab mengenai satu makna:
- Quraisy,
- Hudzail,
- Saqif,
- Hawazin,
- Kinanah,
- Tamim,
- dan Yaman.
2. Tujuh macam perbedaan yaitu meliputi :
a. Perbedaan isim,
b. Perbedaan fi`il,
c. Perbedaan i`rab,
d. Perbedaan taqdim dan ta’khir,
e. Perbedaan naqis dan ziyadah,
f. Perbedaan ibdal, dan
g. Perbedaan lahjah / dialek (tafkhim – tarqiq, fathah – imalah, izhar – idgham, hamzah – tashil, mad – qashr, isymam).

Istilah Qiro’at yang biasa digunakan adalah dialek atau cara pengucapan. Contoh yang paling sering adalah imaalah. Sebagian orang Arab mengucapkan vocal ‘e’ sebagai ganti dari ‘a, pada beberapa lafadz Al-Quran. Misalnya ucapan ‘wadh-dhuhee wallaili idza sajee. Maa wadda’aka rabuka wa maa qolee … .
Ini adalah sebuah bentuk qiroat, di mana masing-masing imam punya beberapa lafadz bacaan yang berbeda. Namun di dalam mushaf yang kita pakai sehari-hari tidak terdapat tanda perbedaan bacaan itu. Kecuali kalau kita menelusuri kitab-kitab tafsir yang klasik. Biasanya kita akan menemukan penjelasan tentang perbedaan para imam dalam membaca masing-masing lafadz itu.
Dalam Qiro’at juga dikenal apa yang disebut Riwayat dan Tariqah.
Qiro’at : adalah bacaan suatu lafadz Al-Qur'an apabila dinisbatkan kepada seorang imam qiro'at. Dan oleh karena yang disebut imam qiro'atnya, maka berarti bacaan kedua perawinya tidak ada ikhtilaf, atau sama bacaannya.
Riwayat : adalah apabila bacaan suatu lafadz Al-Qur'an dinisbatkan pada salah satu perawinya, berarti dalam bacaan tersebut pasti ada ikhtilaf (perbedaan bacaan) antara kedua perawi dari imam qiro'atnya.
Tariqoh : adalah bacaan yang dinisbatkan kepada murid-murid perawinya sampai dibawahnya,

Al-Qur'an yang diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah SAW. dalam bahasa Arab yang sangat tinggi susunan bahasanya dan keindahan balaghahnya, tetapi di daerah arab banyak kabilah-kabilah yang mempunyai dialek dan intonasi bahasa yang berbeda satu sama lain, sebagai wujud dari kemukjizatannya, maka Allah SWT. Menurunka Al-Qur’an dalam Tujuh macam bahasa yang ada dikalangan bangsa arab, yang berarti suku mana saja bisa membacanya berdasarkan dialek bahasa kaumnya, sehingga mudah dibaca, dihafal serta difahami.

Nama – nama Qiroatus Sab’ah dan yang meriwayatkan :
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa ada tujuh imam qiro’at dan empat belas perawi dengan sanad mutawatir yang bacaannya masyhur. Mereka dipilih karena ketinggian ilmu, sifat amanah, dan lamanya mendalami qiro’at.
Ketujuh imam tersebut adalah:

1. Imam Nafi
Imam Nafi lahir di Asbihan Madinah pada tahun 70 Hijriyah, wafat pada tahun 169 Hijriyah. Imam Nafi belajar Al-Qur’an belajar Al Qur’an kepada Imam Abu Ja’far dan Imam Muslim dan Imam Abdirrohman. Imam Abdirrohman belajar kepada Shohabat Abdullah bin Abbas. Shohabat Abdullah bin Abbas belajar kepada Ubayy bin Ka’ab. Shohabat Ubayy bin Ka’ab belajar kepada Rasulullah SAW. Imam Nafi mempunyai dua orang murid yang menyebarkan bacaanya, yaitu :
1. Imam Abu Musa ( Qolun )
Imam Qolun dilahirkan di Madinah pada tahun 120 Hijriyah, wafat pada tahun 220 Hijriyah. Imam Qolun belajar Al-Qur’an kepada Imam Nafi selama lima puluh tahun ( 50 tahun )

2. Imam Utsman ( Warosh )
Imam Warosh dilahirkan di Mesir pada tahun 120 Hijriyah, meninggal pada tahun 197 Hijriyah. Menghatamkan Al-Qur’an di depan gurunya 155 kali dalam satu tahun.

2. Imam Ibnu Katsir ( Ahmad bin Muhammad )
Imam Ibnu Katsir lahir di Mekkah pada tahun 45 Hijriyah,wafat pada tahun 120 Hijriyah. Imam Ibnu Katsir belajar Al-Qur’an kepada Imam Abissa’ib Abdillah. Imam Abissa’ib Abdillah belajar kepada Shohabat Umar ibnu Khottob, Ubayy bin Ka’ab dan Umar ibnul Khottob belajar kepada Nabi Muhammad SAW. Imam Ibnu Katsir mempunyai dua orang murid yang menyebarkan bacaannya, yaitu :
1. Imam Al – Bazzi ( Ahmad bin Muhammad )
Imam Al-Bazzi dilahirkan di Mekkah pada tahun 170 Hijriyah, wafat pada tahun 250 Hijriyah. Beliau sebagai Qori Imam dan Muadzin di Masjid Makkatul Mukarromah
2. Imam Qunbulu ( Muhammad ibnu Abdurrohman )
Imam Qunbulu lahir di kota Hijaz pada tahun 195 Hijriyah, wafat pada tahun 291 Hijryah. Beliau sebagai guru besar Al_qur’an dan ketua Jam’iyyatul Qurro wal Khuffad di kota Hijaz

3. Imam Abu Amrin ( Abu Amer )
Imam Abu Amrin lahir di Bashroh ( Al-Bashri ) pada tahun 68 Hijriyah, wafat tahun 154 Hijriyah. Imam Abu Amer belajar kepada Imam Abu Ja’far Yazid dan Imam Hasan Al Bashri. Imam Hasan belajar kepada Imam Abul Aliyah, Imam Abul Aliyah belajar kepada Shohabat Umar Ibnul Khottob, Shohabat Umar Ibnul Khottob belajar kepada Nabi Muhammad SAW.
Imam Abu Amer mempunyai dua orang murid yang menyebarkan bacaannya, yaitu :
1. Imam Adduri ( Abu Umar Hafsin )
Imam Adduri lahir di Bagdad ( Iraq ) pada tahun..Hijriyah, wafat tahun 246 Hijriyah
2. Imam Susi ( Abu Syi’ib )
Imam Susi lahir di Bashroh pada tahun 90 Hijriyah, wafat tahun 261 Hijriyah

4. Imam Ibnu Amir ( Abdullah bin Amir )
Imam Ibnu Amir lhir di Damaskus ( Assami ) pada tahun 21 Hijriyah, wafat pada tahun 118 Hijriyah. Imam Ibnu Amir belajar kepada Shohabat Utsman, Shohabat Utsman belajar kepada Nabi Muhammad SAW. Imam Ibnu Amr mempunyai dua orang murid yng menyebrkan bacaannya, yaitu :
1. Imam Hisyam
Imam Hisyam lahir di Damaskus ( Asy-Syami ) pada tahun 153 Hijriyah , wafat pada tahun 245 Hijriyah
2. Imam Ibnu Dzawan
Imam Ibnu Dzakwan Lhir di Damaskus ( Asy-syami ) pada bulan Muharrom tahun 173 Hijriyah, wafat pada bulan Syawal tahun 242 Hijriyah

5. Imam ‘Ashim ( Abu Bakar Ashim )
Imam Ashim lahir di Iraq ( Al Kufi ) pada tahun 28 Hijriyah, wafat pada tahun 127 Hijriyah. Imam Ashim belajar Al Qur’an kepada Abi Abdurrohman , Abi Abdurrohman belajar kepada Shohbat Utsman dan kepada Shohabat Ubbayy bin Ka’ab dan kepada Shohabat Abdullah bin Mas’ud dan kepada Shohabat Zaid bin Tsabit. Zaed bin Tsabit belaja kepada Nabi Muhammad SAW.
Imam Ashim mempunyai dua orang murid ( Rowi ) yang menyebrkan bacaannya, yaitu :
1.Imam Syu’bah ( Abu Bakar bin ‘Iyas )
Imam Syu’bah lahir pada tahun 95 Hijriyah, wafat pada tahun 193 Hijriyah

2. Imam Hafash ( Abu Amar Hafshin )
Imam Hafash lahir pada tahun 90 Hijriyah, wafat pada tahun 180 Hijriyah. Beliau
murid yang paling alim dan paling banyak menghatamkan Al-Qur’an dihadapan
gurunya.

6. Imam Hamzah ( Hamzah bin Hubeb )
Imam Hamzah lahir di Iraq ( Al Kufi ) pada tahun 80 Hijriyah , wafat pada tahun 156 Hijriyah . Imam Hamzah belajar kepada Imam Abi Muhammad , Imam Abi Muhammad belajar kepada Imam Abi Muhammas Yahya , Imam Abi Muhammad Yahya belajar kepada Imam Abi Sibil Al-Qimah, Imam Al-Qimah belajar kepada Shohabat Abdullah bin Mas’ud, Shohabat Abdullah bin Mas’ud belajar kepada Nabi Muhammad SAW.
Imam Hamzah mempunyai dua orang murid yang ( Rowi ) yang menyebarkan bacaannya, yaitu :
1. Imam Kholaf ( Abu Muhammad Kholaf )
Imam Kholaf lahir pada tahun 150 Hijriyah . wafat pada tahun 189 Hijriyah. Beliau hafal Al-Qur’an pada usia 10 ( sepuluh ) tahun
2. Imam Khollad ( Abu ‘Isa Khollad )
Imam Khollad lahir pada tahun… Hijriyah, wafat pada tahun 220 Hijriyah.

7. Imam Ali-Kisai ( Abul Hasan Ali )
Imam Ali Kisai lahir di Iraq ( Al Kufi ) pada tahun 70 Hijriyah, wafat pada tahun 189 Hijriyah. Imam Ali Kisai belajar kepada Hamzah dan kepada Imam Muhammad bin Abi Laili dan kepada Imam Isa bin Umar, Imam Isa bin Umar belajar kepada belajar kepada Imam ‘Asyim, Imam Ali Kisai mempunyai dua orang murid ( Rowi ) , yaitu :
1. Imam Abu Harits ( Allaetsi )
2. Imam Adduri Ali

baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Selasa, 21 Desember 2010

PENDIDIKAN SEX DALAM ISLAM




BEKAL PERNIKAHAN




Keluarga yang Sakinah Mawaddah wa Rohmah , suatu rumah tangga yang harmonis penuh ketentraman dihiasi cinta dan kasih sayang adalah dambaan setiap orang. Rumahku adalah sorgaku merupakan harapan setiap keluarga. Untuk dapat mencapai keinginan tersebut, salah satunya adalah melalui hubungan suami – istri secara benar, karena melalui hubungan suami-istri kelak akan menghasilkan keturunan dan tentunya anak – anak yang akan dilahirkannya diharapkan menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Doa dari anak yang sholeh adalah harapan bagi orang tua apabila mereka sudah meninggal dunia kelak. Bagaimanakah ajaran Islam tentang hubungan suami - istri yang benar ?

Apabila seorang suami akan mencampuri istrinya, hendaklah diawali dengan membaca doa :
“ Bismillahir-Rohmanir-Rohim, bismillahi allahumma janibna syaetoni wa janibi syaetona maa rozaqtana “
Artinya : Dengan Nama Allah, Ya Allah ! Jauhkanlah kami dari syetan daripada yang engkau karuniakan kenikmatan pada kami berdua“
Apakah sebabnya kita dianjurkan membaca doa seperti itu , ketika akan berjimak ?
Karena kata Nabi Muhammad SAW. : “ Ketika anak Adam membuka pakaian maka pada saat – saat itu malaikat Rokib dan Atid segera menyingkir karena ia merasa malu melihat anak Adam berdua-dua dalam keadaan polos. Namun bagi Syetan lain lagi, baginya hal ini adalah kesempatan bagus dan menyenangkan malah tambah asyik melihat adegan ini. Andaikata orang tidak membaca bismillah, Syetan ikut nimbrung bersama laki-laki turut menjimak istrinya orang itu “
Akan tetapi jika orang itu membaca bismillah , Syetan tidak berani mendekati dan akan menyingkir jauh, dan jika membandel ia ( Syetan ) tubuhnya akan terkena lontaran batu api menyala yang mematikan dirinya.

Dalam suatu Hadist riwayat Bukhori dan Muslim dari Abbas ra., Nabi Muhammad SAW bersabda : “ Jika sesungguhnya seorang dari pada kamu akan datang menjima’ istrinya, lalu mengucapkan : ( “Bismillahir-Rohmanir-Rohim, bismillahi allahumma janibna syaetoni wa janibi syaetona maa rozaqtana “) Dengan Nama Allah, Ya Allah ! Jauhkanlah kami dari syetan daripada yang engkau karuniakan kenikmatan pada kami berdua, Niscaya Alloh akan jadikan anak yang tidak diganggu Syetan selama-lamanya”.

Perhatikan pengakuan Syetan kepada Nabi Muhammad SAW ketika Nabi Muhammad SAW bertanya kepada Syetan :
“ Ada berapa perkara yang Syetan turut serta melakukan bersama Manusia ? “
jawab Syetan :
“ - Saya dapat turut serta di kala mereka makan dan minum
- dan turut serta orang yang mau pergi kemana saja.
- Saya menyerupai pada anak Adam dan pada harta bendanya. Saya goda anak-anaknya sehingga ibu bapaknya merasa kesal dan jengkel oleh tingkah polah perbuatan anak-anaknya.”
Jangan heran jika ada anak-anak durhaka pada orang tuanya. Begitu pula pada harta bendanya sehingga menjadi orang yang suka bergelimang dengan maksiat karena hartanya.
- Saya menyertai suami - istri dalam persetubuhan, apabila ia tidak menyebut nama Allah, dikala ia mau bersetubuh.
Dan jika persetubuhan ini menjadi anak, anak ini nantinya akan menjadi orang yang tunduk kepada Syetan.
Demikianlah pengakuan Syetan kepada Nabi Muhammad SAW.

Jima ‘ atau senggama , yang paling utama menurut pendapat ulama hendaknya dilakukan 4 ( empat ) malam sekali bagi mereka yang sudah separoh umur. Hal ini tidak akan mengganggu kesehatan badan, dan sunah jika suami habis bepergian jauh adalah sangat baik, tidur di dalam satu selimut dan satu hamparan jika hawa dingin.
Dan sangat utama jika berwudlu lebih dahulu, dengan maksud , mudah-mudahan jika menjadi anak, jadilah dia sebagai anak yang senang akan jalan kesucian dan jika mau jima’ lagi sesudah jima’, maka afdolnya berwudlu jika mau itu lebih baik. Makruh, makan dan minum sesudah jima’ jika belum bersuci atau junub.
Demikian kata Imam Ghozali dalam Ihya Ulumuddin. Sunah hukumnya jima’ dengan istri yaitu pada malam Senin, Kamis, atau malam Jum’at.

Dalam kitab Hayawatul-hayawan ada 4 ( empat ) macam yang bisa menyebabkan lemah badan dan cepat lebih tua, sebagai berikut :
1. Banyak jima’
2. Banyak angan-angan
3. Banyak minum air dingin di pagi hari
4. Banyak makan barang yang asam dan minum alcohol.
Yang dapat menimbulkan penyakit dalam badan, sebagai berikut :
1. terlalu banyak jima’
2. kurang tidur
3. makan terlalu kenyang
4. menahan kencing
Menurut keterangan dalam kitab Hayawatul-hayawan yang menyebabkan cerdas antara lain :
1. meninggalkan kata yang tidak bermanfaat
2. membiasakan menggosok gigi
3. bergaul dengan orang yang berilmu
4. mengamalkan ilmu yang manfaat
5. sering makan daging sapi dan kambing
6. mengendus wangi-wangian
7. sering mandi
8. memakai pakaian bersih dan rapi

Berkata ahli kesehatan ( tabib ) :
“ Siapa orang yang melakukan jima’ pada istrinya tanpa bersenda gurau lebih dahulu, akan menjadi anak yang buruk budi pekertinya “
sedangkan Nabi Muhammad SAW. bila menjima’ istrinya, lebih dahulu beliau bermain-main menyenangkan hati istrinya, beliau bersabda : “ Menyenangkan hati orang-orang mukmin adalah sedekah “.
Selanjutnya Nabi Muhammad SAW menerangkan : “ bila seorang laki-laki memandang istrinya dengan penuh kasih sayang, maka Alloh memandang orang laki-laki dengan pandangan rohmat dan Alloh ridlo kepadanya. Apabila ia menjima’ istrinya dengan kasih sayang niscaya gugurlah dosanya berjatuhan dari celah-celah anak jarinya “
Bersenda gurau seorang suami kepada istrinya menyebabkan turun rohmat Alloh kepadanya. Syahdan, Rosulullah saw. : mengecup bibir istrinya dan menghisap lidah istrinya, oleh karena itu beliau selalu menggosok gigi dan tidak suka makan makanan yang berbau seperti lobak, bawang putih. Lantaran beliau tidak ingin bau mulutnya jadi mengganggu kepada istrinya, ketika beliau mengecup bibir istrinya.
Kata Nabi Muhammad SAW dikala mengisap lidah istrinya maka dikala itu menimbulkan rasa nikmat pada sang istri dan pada beliau sendiri dan disitulah timbul perpaduan jiwa antara suami – istri.
Kata Nabi Muhammad SAW, jika kamu merasa turun mani janganlah kamu segera mengangkatnya , dinantikan dulu sehingga istrimu sama-sama turun maninya. Karena disitulah letaknya puncak kenikmatan bagi suami –istri. Janganlah seorang laki-laki hanya mau senang sendiri saja tanpa memperhatikan kehendak istrinya.
Nabi Muhammad SAW bersabda : “kelebihan orang perempuan dari pada laki-laki yaitu mempunyai 99 kelezatan dalam bersetubuh, namun mereka lebih banyak takut dan merasa malu “.

Beberapa macam Jima’ :

Sebelum membicarakan tentang cara bagaimana senggama itu dilakukan lebih baik di sini dikemukakan Hadist Nabi Muhammad SAW yang dikutip dari kitab Shohih Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda : “ adalah orang Yahudi biasanya menjima’ istrinya dari belakang, tapi bukan pada duburnya, dan katanya cara begitu bisa menjadi anak - anak yang kuat dan cerdas otaknya,”
lalu turun surat Al Baqoroh 223 yang berbunyi : “ Nisaa-ukum khartsu lakum, fa’tuu khartsakum ana syi’tum, wa qoddimuu lianfusikum wattaqullaha wa’lamu annakum mulaquuhu wa basyiril mu’minin “
Artinya : “ istri-istrimu adalah ( seperti ) sawah ladang kamu ( tempat kamu menaburkan bibit anak ), maka campurilah istrimu sebagaimana kamu kehendaki dan kerjakanlah ( amal yang baik ) untuk dirimu dan bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemuiNya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman. “
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa istrimu ibarat sawah untuk menaburkan benih dan yang dimaksud dari penaburan bibit itu adalah untuk menghasilkan anak sebagai penerus keturunan .
Ada bermacam-macam cara untuk bersenggama yang dapat dilakukan oleh suami-istri agar dapat mendapat kepuasan. Dalam melakukan hubungan suami-istri agar tercapai suatu kepuasan, jangan lupa menetapkan cara dengan memperhitungkan letak liang senggama wanita ( faraj ), karena keadaan ini akan menentukan, salah cara bisa membahayakan bagi dirinya karena bisa-bisa istrinya tidak senang.
Hal ini harus diperhitungkan pada malam pertama perkawinan , pada suami-istri yang telah mendapat kecocokan senggama, segala variasi gerak sebenarnya tidak membahayakan karena keduanya sudah saling mengerti.
Pada waktu senggama yang pertama, ada baiknya diletakkan bantal yang kecil dibawah pinggul sang istri agak meninggi agar letak liang farjinya dapat dengan mudah dzakar laki-laki masuk ke dalamnya, sebab jika di atas kasur yang empuk pinggul sang istri tenggelam, hal ini jadi menyulitkan masuknya dzakar laki-laki dan bisa juga menimbulkan rasa sakit pada sang istri andaikata suami kurang bijaksana.
Perlu diketahui apabila istri sudah timbul berahinya maka pada saat itu akan keluar zat yang lendir pada liang farajnya agar memudahkan dzakar masuk ke dalam . Demikian pula bagi laki-laki, bila sudah menegang dzakarnya, maka pada saat itu keluar cairan lendir yang dinamakan “ Wadi “ sebagai alat pelicin supaya bisa masuk dengan mudah ke dalam farji wanita.
Yang paling banyak orang lakukan adalah :
1. Cara biasa , yaitu istri merebahkan badannya dengan membuka kedua pahanya dan suami berada di atasnya dan bertahan dengan dua lututnya dan sebelah sikunya, tangan bebas dapat memasukan dzakarnya pada liang senggama atau lengannya meremas-remas susu istrinya agar mani sang istri bisa cepat keluarnya, karena biasanya wanita lebih lama keluar mani daripada laki-laki. Paha dari suami harus berada di antara kedua paha istrinya. Dan jika istri menghendaki, boleh saja ia melipatkan kedua kakinya ke badan suami.
Berdasarkan keterangan, cara begini sangat baik, karena suami bisa saling berpandangan, saling menunjukan kasih sayang . berseda gurau, berpeluk cium, sehingga menimbulkan birahi sang istri, mengecup bibirnya, memainkan puting susunya , serta meremas susunya perlahan-lahan karena dengan hal demikian membangkitkan birahi sang istri.
Apabila dzakar telah menegang, gosok-gosokkan kepala dzakar pada bibir farjinya, karena pada bagian itu ada beberapa urat yang halus yang dapat menimbulkan rasa nikmat pada perempuan.
Tanda-tanda perempuan telah memuncak birahinya , yaitu menggelepar tubuhnya dan cepat jalan nafasnya, maka dalam hal yang demikian itu masukkan dzakar perlahan-lahan dan dengan seksama dan mainkan dzakar maju – mundur.
Makruh hukumnya bagi seorang suami akan mengajak istri dengan tanpa cumbu dan rayu, tanpa diawali senda gurau, jangan sampai sang istri mempunyai perasaan dipaksa. Ibarat suami mau makan, jika istri dengan senang hati melayaninya, tentu suami merasa puas hatinya.
Seorang ulama berkata : jika suami menjima’ istrinya tanpa diawali dengan cumbu rayu, tanpa lebih dahulu membangkitkan birahi istrinya, maka anaknya itu akan menjadi anak yang bebal dan kurang cerdas, oleh karena itu jika ingin mempunyai anak yang sehat otaknya, cerdas pikirannya, tidak pemalu, lincah dan gesit , hendaklah diperhatikan, dimulai menanamkan benih anak itu dalam rahim sang istri dengan cumbu rayu.
Jadi jangan mempunyai pikiran ( anggapan ) jima’ adalah cuma sekedar menghilangkan nafsu berahi saja, ketika akan manjima’ istrinya. Maka sebelum seorang melepaskan pakaian untuk berjima’ ( sanggama ) bacalah :
“ Bismillahir-Rohmanir-Rohim, bismillahi allahumma janibna syaetoni wa janibi syaetona maa rozaqtana “
Artinya : Dengan Nama Allah, Ya Allah ! Jauhkanlah kami dari syetan daripada yang engkau karuniakan kenikmatan pada kami berdua“

2. Cara menyamping, :
Kemudian ada senggama cara menyamping
Dalam posisi ini suami - istri masing-masing memiringkan badannya berhadap-hadapan. Macam ini boleh juga dilaksanakan, jika suami-istri ingin jima’ yang cetek. Kaki Istri yang satu berada di bawah kaki suami dan kaki suami berada di bawah kaki istri atau satu kaki suami berada di antara dua kaki istri, kemudian suami mengangkat dzakarnya, lalu memasukkannya ke faraj istri dan merangkul dan menyelimuti istrinya dengan penuh cinta dan kasih sayang .

3. Cara berduduk :
Suami-istri sama-sama duduk saling berhadapan. Dalam hal yang demikian memang mengasyikan, suami dapat sambil mengecup bibir istri, sedang tangan suami dapat bebas meremas susu istrinya .

4. Cara bersujud :
Yaitu cara istri dalam keadaan seperti orang bersujud dan dalam hal ini suami memasukkan dzakarnya dari belakang pada liang farji istrinya.
Bagi istri yang sedang hamil cara seperti orang bersujud ini dan suami dari belakangnya lebih baik agar nanti memudahkan bagi istri kelak akan melahirkan.

Allah tidak melarang dengan cara apapun asal pada tempat yang Allah telah tentukan, artinya dilarang keras jika laki-laki akan bersenggama pada istri yang sedang haid atau masih dalam keadaan belum suci dari haid atau nifas atau bersenggama pada liang duburnya.
Demikian Allah terangkan dalam Al-Qur’an dan juga Nabi Muhammad SAW dalam Hadistnya, yang penting suami harus bisa menggauli istri dengan baik dan menyenangkan, seperti Hadist Nabi Muhammad SAW, sabdakan : “Khiyarukum, khiyaru linasaihim “ artinya : sebaik-baik kamu, sebaik-baik kamu ialah yang baik bagi istrinya.

Hendaknya anda mengetahui tentang senggama, ada yang makruh, ada yang sunah, ada yang haram.
Makruh hukumnya bagi seorang suami akan mengajak istri dengan tanpa cumbu dan rayu, tanpa diawali senda gurau, jangan sampai sang istri mempunyai perasaan dipaksa. Ibarat suami mau makan, jika istri dengan senang hati melayaninya, tentu suami merasa puas hatinya.

Haram ,jika istri masih dalam haid dan belum suci dari nifas.
Sunah bagi suami mencari waktu yang baik, yaitu malam 3 ( tiga ) malam, yaitu malam Senin, Kamis, atau Jum’at dan sunah pula bagi suami atau istri membasuh kemaluannya dengan air bersih, yaitu sebelum digunakan dibersihkan lebih dulu, kalau perlu pakai sabun wangi, bahkan sunah bulu-bulu dicukur jika mau.Demikian pula setelah selesai jima’ lalu alat vital masing-masing dicuci bersih.

Demikian peraturan yang baik. Kata ulama , jika orang ingin mendapat kemenangan hidup di dunia dan akherat , hendaklah mereka memperhatikan hal ini, yakni :
Sunah bersenda gurau suami-istri sebelumnya, bercanda berpeluk cium dan sebagainya, yang maksudnya tidak lain adalah untuk membangkitkan gairah masing-masing pihak suami-istri.
Dan Sunah , menyediakan air bersih untuk membersihkan bekas-bekasnya bila selesai bersetubuh. Dan sediakan kain-kain yang bersih untuk membasuh farjinya masing-masing.
Dilarang orang yang dalam keadaan mabuk diajak bersetubuh / dalam keadaan sakit yang enteng-enteng seperti dalam keadaan kurang sehat, pusing kepala dan sebagainya. Jangan bersetubuh dalam keadaan lapar atau dalam keadaan sangat sangat kenyang.
Jima’ hendaklah dilakukan di tempat tertutup.

Langkah – langkah dalam jima’ :
Hendaklah diawali dengan membaca doa :
“ Bismillahir-Rohmanir-Rohim, bismillahi allahumma janibna syaetoni wa janibi syaetona maa rozaqtana “
Artinya : Dengan Nama Allah, Ya Allah ! Jauhkanlah kami dari syetan daripada yang engkau karuniakan kenikmatan pada kami berdua“

kemudian :
Suami mengucapkan : “ Assalamu alaikum ya baaba rohmana !” artinya : keselamatan atas kamu, hai pintu yang maha pengasih !
Jawab Istrinya : “ wa alaikum salam ya sayidil amin ..” artinya : dan atas kamu pula keselamatan . hai tuanku yang dipercaya …”

Lalu suami memegang tangan kanan istri , lalu dudukan dia , Kemudian suami memegang kedua tangan istri sambil mengucapkan : “ Rodhitu billahi robba…! “ artinya : “ aku telah rela Allah itu tuhanku …”

Di saat itu bukalah seluruh baju istri lalu raba perlahan-lahan buah dadanya sambil mengucapkan sholawat 3 x : “ allahuma sholli ala muhamad wa ‘ala ali Muhammad “
Selanjutnya ciumlah ubun-ubunnya , lalu cium matanya yang kanan sambil membaca :
“ allahuma sholli ala muhamad wa ‘ala ali Muhammad “ lalu cium matanya yang kiri sambil membaca asma Allah : “ Ya karim, ya rohman ya rohim, ya Allah…”
artinya : Hai yang Maha Mulia, hai yang Maha Pengasih, hai yang Maha penyayang, Ya Allah…”
lalu cium pipinya yang kanan sambil mengucapkan : “ Ya karim, ya rohman ya rohim, ya Allah…”
artinya : Hai yang Maha Mulia, hai yang Maha Pengasih, hai yang Maha penyayang, Ya Allah…”
lalu cium pula pipinya yang kiri . selanjutnya bacalah : “ farouhun wa roihanun wa jannatu na’im ..” artinya : “ lalu mendapat kelapangan dan ketentraman serta mendapat surga yang nikmat..”
lalu cium hidungnya dan sedot nafasnya kemudian tiup kembali liang hidungnya.

Di sinilah kunci nikmat penciuman senikmat-nikmatnya. Di sini ciuman yang mengesankan dan sukar akan dilupakan bagi istrinya yang mana istri tidak akan dapat melupakan selama-lamanya dan seumur hidupnya. Insya Allah istri tidak akan mencari suami yang lain selama-lamanya.

Kemudian bacalah asma Allah : “ ya rohmanu dunya , ya rohimul akherat “
Lalu ciumlah dagunya sambil mengcapkan asma Allah : “ Allahu nuru samawati wal ardi ” lalu ciumlah lehernya, ucapkan asma Allah : “ Nuru habibil imani min ‘ibadika sholihin “ lalu ciumlah kuduknya dan bacalah : “ ma kadzabal fuadu ma roa..” lalu cium tapak tangannya yang kanan dan baca : “ ma kadzabal fuadu ma roa..” lalu cium pula tangannya yang kiri. Lalu ucapkan doa: ” wal qoitu muhabbatan minni “ lalu ciumlah dua buah dadanya kemudian baca asma Allah : “ ya hayyu ya qoyyum…”

Jika mau mengamalkan petunjuk ini, barulah dinamakan laki-laki sempurna. Inilah kunci kehidupan rumah tangga.

Siklus mani perempuan menurut penanggalan Hijriah
Untuk dapat mempercepat perempuan mencapai orgasme perlu diketahui peredaran mani.
Menurut ulama peredaran mani perempuan menurut peredaran atau penanggalan bulan hijriah adalah sebagai berikut :
Tanggal 1 : pada tapak kakinya yang kanan, oleh karena itu garuk-garuklah pada bagian itu
Tanggal 2 : pada betis kanan, cobalah raba-raba pada bagian itu
Tanggal 3 : pada lututnya yang kanan, oleh karena itu gosok-gosoklah pada bagian itu
Tanggal 4 : pada pahanya yang kanan, cobalah sentuh pada bagian itu
Tanggal 5 : pada bibir farjinya , coba sentuh pada bagian itu
Tanggal 6 : pada ketiaknya, oleh karena itu rabalah pada bagian itu
Tanggal 7 : pada dadanya, oleh karena itu coba anda peluk dengan dada anda
Tanggal 8 : pada susunya yang kanan, oleh karena itu remas-remaslah pada bagian itu
Tanggal 9 : pada bibirnya , oleh karena itu kecuplah bibirnya itu
Tanggal 10 : pada leher, oleh karena itu lekatkan pada leher anda
Tanggal 11 : pada matanya , oleh karena itu ciumlah matanya
Tanggal 12 : pada keningnya, oleh karena itu ciumlah keningnya
Tanggal 13 : pada dahinya, oleh karena itu ciumlah dahinya
Tanggal 14 : pada ubun-ubunya , oleh karena itu ciumlah ubun-ubunnya
Tanggal 15 : pada seluruh tubuhnya maka ciumlah di mana saja

Selamat mencoba, semoga mendapatkan keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah ! dan memiliki keturunan yang soleh dan solehah, amien !

baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Senin, 20 Desember 2010

Try Out KMSDB


Info Untuk Para Siswa

Saturday, December 11, 2010
Keluarga Mahasiswa STAN Daerah Brebes (KMSDB) adalah organisasi kedaerahan yang mewadahi baik mahasiswa maupun alumni STAN yang berasal dari daerah Brebes. Dalam rangka mencapai tujuan KMSDB maka kami akan menyelenggarakan pengenalan, try out, pembahasan, serta tips dan trik menghadapi ujian saringan masuk STAN, yang dikemas dalam sebuah acara yaitu Try Out Akbar USM STAN. Berikut adalah tujuan dan sasaran TO KMSDB,

Try Out Ujian Saringan Masuk STAN 2011 bertujuan untuk :


1. Melaksanakan program kerja tahunan KMSDB.
2. Memberikan informasi tentang STAN kepada para pelajar SMA/yang sederajat sebagai sekolah tinggi yang berprospek cerah yang tidak lain karena ikatan dinasnya yang menjamin mahasiswa lulusan STAN akan menjadi Pegawai Negeri Sipil.
3. Memberikan bantuan dan bimbingan kepada para pelajar SMA/yang sederajat yang mempunyai minat untuk melanjutkan studi di STAN.
4. Memberikan informasi tentang karakteristik soal-soal ujian masuk STAN yang berbeda dengan ujian masuk perguruan tinggi lainnya.
Sasaran kegiatan pada Try Out Ujian Saringan Masuk STAN adalah :
1. Para pelajar kelas SMA/yang sederajat dari kelas X, XI, dan XII yang mempunyai minat melanjutkan studi di STAN.
2. Alumni SMA/yang sederajat yang mempunyai minat melanjutkan studi di STAN.
3. Umum yang mempunyai minat untuk mengetahui lebih dalam tentang STAN.

"Kami, Keluarga Mahasiswa STAN Daerah Brebes (KMSDB), tulus pengin tmen2 bisa jadi bagian dari STAN. Kami peduli, kami merasa punya tanggung jawab untuk bantu tmen2 sekalian menjadikan gelar 'mahasiswa STAN' menjadi kenyataan untuk kalian sandang. Kenapa sih kok mau repot-repot gitu? Karena kami anggap itu sebagai salah satu bentuk terima kasih kami kepada Tuhan yang sudah sangat baik memberikan kami kesempatan untuk menjadi sekian persen yang diterima dari ratusan ribu pendaftar USM STAN. Dan kami ingin semakin banyak dari saudara-saudara sedaerah kami juga menjadi keluarga kami di sini." (dikutip dari Zandra D.H.)


Try out akbar ini merupakan acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh KMSDB sebagai bhakti kami kepada daerah asal kami yaitu Brebes. kami tidak ingin cap sebagai kacang yang lupa dengan kulitnya.

Untuk lebih lanjut, teknis acara akan dipaparkan dibawah ini,

Waktu dan tempat pelaksanaan


hari/tanggal : Minggu, 2 Januari 2011
waktu : Pukul 07.00 s.d. 13.00 WIB
tempat : SMA Negeri 2 Brebes

Cara pendaftaraan

1. Datang langsung ke tempat acara
2. Ketik : KMSDB_Nama Lengkap_Asal Sekolah (Kirim ke salah satu Contact Person)
IDR 15.000
Fasilitas : Soal, kunci jawaban, pembahasan soal, tips n trik, sticker, snack, hasil diumumkan hari itu juga dan diperingkat, doorprize, dll.

CP :
Slamet ( 0857 423 99947 )
Prawira ( 0856 933 79365 )
Zandra (0856 427 22324)

Susunan acara


07.00 – 08.00 : Pendaftaran Ulang

08.00 – 09.00 : Sosialisasi STAN

09.00 – 12.00 : Pelaksanaan Ujian

12.00 – 13.00 : Doorprize dan Hiburan

13.00 : Penutupan


Harapan kami juga tidak muluk-muluk, hanya ingin KMSDB tetap going concern karena kami sadar bahwa jumlah penerimaan mahasiswa STAN dari Brebes masih di bawah 10 orang dari tahun ke tahun yang dirasa kurang dibandingkan dengan potensi siswa-siswanya.


Sebagai tambahan,
kerjanya di mana???
1. DJP (Direktorat Jenderal Pajak)
2. DJBC (Direktorat Jenderal Bea dan Cukai)
3. DJA (Direktorat Jenderal Anggaran)
4. DJPb (Direktorat Jenderal Perbendaharaan)
5. DJPK (Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan)
6. DJPU (Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang)
7. DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)
8. ITJEN (Inspektorat Jenderal)
9. TJEN (Sekretariat Jenderal)
10. BKF (Badan Kebijakan Fiskal)
11. BPPK (Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan)
12. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
13. BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)
14. BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)
Semua lulusan STAN akan disalurkan kerja ke instansi-instansi unit eselon 1 di atas, jadi ga perlu nyari kerjaan sndiri, enak kan, hehehe..., abiz itu magang, trs dpt SK CPNS, lalu ikutan diklat prajabatan, prajabatan lulus, jadi PNS deh dpt SK-nya jg. (Bayu Laksono)


By: Galih T.Y.


baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Minggu, 19 Desember 2010

SEJARAH AWAL PERKEMBANGAN ILMU 2


Zaman Yunani ( abad 7 SM – 6 M )



Zaman Yunani dipandang sebagai masa kelahiran pemikiran kritis reflektif manusia, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Bangsa Yunani pada masa ini tidak lagi mempercayai dongeng atau mitos yang diterima dari nenek moyangnya yang memberitahukan tentang asal mula segala sesuatu, baik dunia maupun manusia. Mereka mulai menumbuhkan sikap yang senang menyelidiki segala sesuatu secara kritis. Akal manusia tidak puas ...

dengan keterangan dari dongeng atau mitos karena tidak dapat dibuktikan dengan akal. Oleh karena itu para pemikir pertama adalah orang – orang yang mulai meragukan mitos dan mulai mencari-cari dengan akalnya dari mana asal alam semesta yang menakjubkan itu. Sudah barang tentu kemenangan akal atas mitos itu tidak terjadi dengan tiba-tiba. Kemenangan itu diperoleh berangsur-angsur, berjalan hingga berabad-abad.
Pada hakekatnya kelahiran cara berpikir kritis di Yunani merupakan suatu revolusi yang besar . dengan revolusi itu, manusia mulai melhat bahwa dunia dan gejal-gejala hidup di dalamnya merupakan kenyataan-kenyataan obyektif yang dapat diamati dan dipelajari secara sistematis.
Awal pergumulan akal dengan mitos terjadi pada kira-kira abad ke-6 SM. Pergumulan itu umpamanya demikian : menurut mitos, pelangi atau bianglala adalah seorang dewa atau dewi ( menurut orang Jawa : tangga tempat para bidadari turun dari sorga ). Akan tetapi Xenophanes mengemukakan pendapatnya, bahwa pelangi adalah awan, sedang Anaxagoras berpendapat, bahwa pelangi itu pemantulan matahari pada awan. Jelaslah bahwa pendapat kedua orang ini bukan karena mitos, melainkan karena penggunaan akal, yang mendekati gejala pelangi dengan pikirannya. Pendekatan rasional yang demikian itu menghasilkan pendapat yang dapat dikontrol, dapat diteliti akal dan dapat diperdebatkan kebenarannya.
Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap menerima begitu saja segala sesuatu ( receptive mind ), melainkan menumbuhkan suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis. Mereka tidak menerima pengalaman-pengalaman secara pasif-reseptif, karena bangsa Yunani memiliki an inquiring attitude, an inquiring mind. Sikap seperti inilah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis ini pulalah yang menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli-ahli piker terkenal sepanjang masa.

Untuk menggambarkan perubahan-perubahan yang terjadi, akan diajukan beberapa nama ahli filsafat. Tetapi sebelum itu perlu ditekankan bahwa pada jaman tersebut , arti “filsafat” lebih luas daripada sekarang. “Filsafat” meliputi semua pengetahuan manusia, antara lain yang kita kenal sekarang sebagai ilmu pasti, ilmu fisika, ilmu social, ilmu hokum dan sebagainya. Oleh karena itulah filsafat sering dinyatakan sebagai Induk pengetahuan ( matter scientiarum ) .

Pemikir pertama yang mengembangkan hasil pemikirannya ialah Thales dari Miletos ( + 624 – 548 SM ), yang sehari-harinya dikenal sebagai pedagang, negarawan, ahli matematika dan astronomi. Ia dianggap sebagai orang pertama yang mempertanyakan dasar dari alam dan isi ala mini. Thales tidak dapat menerima kenyataan begitu saja, bahwa di bumi ini ada air, udara, awan, kayu, batu, hewan-hewan, dan lain-lain. Hal-hal yang banyak itu dianggapnya sebagai gejala ( phenomena ) belaka. Dalam pikirannya timbul pertanyaan : dari apakah hal-hal yang berbeda-beda itu dibuat ? Tidakkah sebenarnya bahan dasarnya terbatas sedangkan gejalanya-lah yang banyak sekali.
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat bermacam-macam. Ada jawaban yang menyatakan bahwa semua dibuat dari air. Ada pula yang menyatakan bahwa semua dibuat dari udara, api , tanah dan lain-lai. tetapi dalam rangka membicarakan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, yang terpenting adalah bukanlah jawaban yang diberikan, melainkan mengapa diajukan pertanyaan tersebut. Mengapa pertanyaan tersebut dianggap sangat penting untuk ilmu pengetahuan.
Menurut Slamet Iman Santoso ( 1977 : 30-31 ) ada tiga alasan mengapa pertanyaan Thales dianggap penting. Pertama , secara historis, sejak Thales menyusun pertanyaan itu hingga sekarang , soal tadi masih merupakan persoalan. Meskipun sekarang kita sudah mengenal electron, meson, proton dan sebagainya, tetap saja ada pertanyaan : apakah electron itu ?, adakah dasar yang lebih mendasarinya ?. Dengan kata lain, pertanyaan Thales merupakan pertanyaan yang terus-menerus dipertanyakan ( persistent ) dan menyebabkan pemeriksaan dan penelitian yang terus-menerus pula. Singkatnya , pertanyaan itu merupakan suatu motor yang mendorong pemikiran dan penyelidikan . Pertanyan yang demikian sifatnya disebut pertanyaan yang signifikan ( a significant question ) . Kedua, pertanyaan tersebut telah menyebabkan timbulnya suatu konsep baru, yaitu “ suatu hal tidak begitu saja ada, melainkan terjadi dari ….”.Dengan kata lain, timbul suatu konsep tentang perkembangan, suatu evolusi. Dalam istilah modern, konsep tersebut dikenal sebagai konsep tentang adanya proses perkembangan ( developmental process ) , dan ketiga, pertanyaan Thales tidak timbul dalam kehidupan masyarakat sehari-hari yang masih didasarkan pada know how dan receptive attitude, .Pertanyaan demikian hanya timbul dalam pemikiran orang atau kalangan tertentu, yang berpikir selangah lebih maju dari kehidupan sehari-harinya.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, jawaban yang diberikan atas pertanyaan Thales dapat bermacam-macam. Di samping itu jika ditinjau dari kacamata zaman sekarang , jawaban yang diberikan pada masa itu salah sama sekali. Dalam sejarah ilmu pengetahuan terbukti bahwa pertanyaan yang signifikan tersebut selalu menimbulkan rangkaian jawaban yang pada awalnya selalu tidak benar, tetapi lambat laun mengalami perbaikan terus-menerus, dan makin lama makin mendekati kebenaran ( Santoso, 1977 : 31 ).
Di samping memulai dan merumuskan pertanyaan signifikan, Thales pernah meramalkan terjadinya gerhana bulan, yang ternyata terjadinya sesuai dengan ramalannya. Kemampuan tersebut kiranya berdasarkan pengetahuan yang telah ada pada zaman Babylonia dan Mesir yang mendahului zaman Yunani ini.
Anaximander atau Anaximandros ( 610 – 540 SM ) merupakan murid dari Thales. Anaximander mengarang sebuah risalah dalam bentuk prosa ( yang pertama dalam kesusasteraan Yunani ), tetapi sekarang tinggal satu fragmen saja. Anaximander mempunyai jasa-jasa dalam biang astronomi dan geografi, sebab dialah orang Yunani pertama yang membuat peta daerah – daerah di dunia yang telah ia ketahui. Usahanya dalam geografi ini dilanjutkan oleh Heraklaitos.
Anaximander menyatakan bahwa bumi berbentuk silinder, yang lebarna tiga kali lebih besar dari tingginya. Menurutnya bumi tidak bersandar pada sesuatu apapun. Bumi tidak jatuh karena kedudukannya persis dalam pusat jagad raya, dengan jarak yang sama terhadap suatu benda lain. Akibatnya , tidak ada alasan yang menyebabkan bumi jatuh. Ia juga mengemukakan bahwa paa malam hari , matahari terletak di bawah bumi.
Pada ajaran Anaximander juga dijumpai titik ajaran yang mengherankan bagi orang modern, sebab sudah mirip dengan teori evolusi yang dirumuskan 24 abad sesudahnya melalui buku On the origin of species by means natural selection , karangan Charles Darwin. Ia menyatakan bahwa mahluk hidup yang sempurna berasal dari yang sederhana.
Ahli filsafat ketiga dari Miletos ialah Anaximenes ( 550 – 475 SM ) yang berpendapat bahwa unsure utama benda ialah udara. Udara melahirkan semua benda dalam alam melalui proses pemadatan dan pengenceran (condensation and rarefaction ). Kalau udara semakin bertambah kepadatannya, maka muncullah berturut-turut angin, air, tanah dan akhirnya batu. Sebaliknya , kalau udara itu menjadi encer, yang timbul ialah api. Menurut Anaximenes, bumi berupa “ meja bundar “ , melayang di udara. Demikian juga matahari , bulan , bintang – bintang laksana sehelai daun yang melayang-layang di udara. Matahari lenyap pada waktu malam hari , karena tertutup di belakang bagian-bagian yang tinggi.
Seorang tokoh pemikir lain, yaitu Pythagoras (580 – 500 SM ). Ia dilahirkan di Samos ( daerah Ioni ), tetapi kemudian berada di Kroton ( Italia Selatan ) . Kira – kira 20 tahun, ia menetap di daerah tersebut dan mendirikan perkumpulan dan kelompoknya disebut Pythagorean atau kaum Pythagoras, yang mirip dengan masyarakat ilmuwan pada zaman sekarang.
Pythagoras dikenal sebagai filsuf dan ahli ukur. Ia berpendapat bahwa seluruh kenyataan di dunia disusun dari bilangan-bilangan atau angka-angka dan mewujudkan suatu keselarasan yang harmonis, yang memperdamaikan hal-hal yang saling berlawanan. Unsure-unsur bilangan terdapat pada segala sesuatu yang ada. Unsure-unsur bilangan itu ialah : genap dan ganjil, terbatas dan tidak terbatas. Suatu harmoni atau keselarasan ( misalnya dalam oktaf ) dihasilkan oleh penggabungan hal-hal yang saling berlawanan, yaitu bilangan ganjil dan genap.
Pythagoras percaya bahwa benda-benda mempunyai bentuk dan terdiri atas bentuk-bentuk yang teratur. Sementara itu bentuk-bentuk yang teratur, terusun oleh bilangan atau angka. Oleh karena itu ia berpendapat bahwa pada dasarnya benda-benda di alam terdiri atas bilangan atau angka. Ia menyatakan tentang bilangan asli, bilangan genap, bilangan ganjil dan bilangaan prima. Ia menemukan hubungan antara kuadrat bilangan asli dengan jumlah bilangan ganjil, misalnya :
1 kwadrta = 1
2 kwadrat = 1 + 3
3 kwadrat = 1 + 3 + 5
4 kwadrta = 1 + 3 + 5 + 7
dan seterusnya
Pythagoras juga membuat penemuan dalam bidang musik. Ia menyatakan bahwa interval-interval yang utama dari tangga nada dapat diekspresikan dengan perbandingan antara bilangan-bilangan. Dengan demikian oktaf sesuai dengan perbandingan 1 : 2, kuint sesuai dengan perbandingan 2 : 3 dan kuart sesuai dengan perbandingan 3 : 4. Penemuan ini dihasilkan dengan membagi tali monochord ( alat musik yang mempunyai satu tali saja ), lalu membandingkan ukuran bagian-bagian tali dengan nada-nada yang dikeluarkannya. Anehnya bahwa yang memainkan peranan dalam perbandingan-perbandingan ini adalah keempat bilangan yang pertama dan mereka bersama-sama menghasilkan bilangan 10. Oleh karena itu kaum Pythagoras menganggap bahwa bilangan 10 sebagai angka keramat dan disebut sebagai tetraktys.
Penemuan Pythagoras ini mempunyai konsekwensi besar, karena untuk pertama kalinya dinyatakan bahwa suatu gejala fisis, yakni nada-nada, dikuasai oleh hukum matematis. Ini berarti kenyataan atau realitas dapat dicocokkan dengan kategori-kategori matematis dari rasio manusia. Ilmu pengetahuan modern sama sekali bersandar pada prinsip ini. Kelak kemudian hari , Galileo Galilei juga menyatakan bahwa alam ditulis dalam bahasa matematika.
Penemuan Pythagoras yang penting lainnya adalah tentang hukum atau dalil yang berlaku bagi segitiga siku-siku dengan sisi tegak a dan b, dan sisi miring c. Hukum atau dalil Pythagoras, yaitu a2 + b2 = c2, sedangkan jumlah sudut dari suatu segitiga sama dengan 180’. Dengan dalil Pythagoras ini terbuktilah bahwa sudut siku-siku yang dibuat oleh orang Mesir memang benar, sebab segitiga yang terbuat dari tali yang panjangnya 3,4 dan 5 satuan itu memenuhi dalil Pythagoras, yaitu 3 kwadrat + 4 kwadrat = 5 kwadrat.
Berbeda dengan filsuf Yunani lain, Leucippos ( 440 SM ) dari Miletos, dan Democritos ( + 460 – 370 SM ) dari Abdera, mempunyai pendapat sama tentang benda-benda di alam semesta. Kedua orang ini berpendapat bahwa benda-benda terdiri atas bagian-bagian kecil yang tak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Bagian-bagian yang paling kecil dan tidak dapat dibagi-bagi lagi ini disebut atom. Kata atom berasal dari kata a yang berarti tidak, dan tomos yang berarti dibagi.
Leucippos berpendapat bahwa atom-atom dalam tiap benda berikatan satu dengan lainnya. Atom merupakan bagian-bagian materi yang begitu kecil, sehingga mata manusia tidak mampu mengamatinya. Atom – atom juga tidak adapat hilang dan tidak dapat ditimbulkan dari ketiadaan . Atom-atom senantiasa bergerak dengan sendirinya dalam ruang kosong. Oleh karena itu ia berpendapat bahwa alam semesta ini pada dasarnya terdiri atas “ yang penuh “ dan “ yang kosong “
Pendapat Leucippos didukung oleh Democritos, salah seorang muridnya. Democritos berpendapat bahwa setiap atom tidak dijadikan, tidak termusnahkan dan tidak berubah. Atom yang satu tidak dibedakan dengan atom yang lain dalam kualitas. Semua atom adalah sama. Yang berbeda adalah bentuknya ( seperti bentuk huruf A berbeda dengan bentuk huruf N ), juga urutan penempatannya ( seperti urutan-urutan huruf AN berbeda dengan NA ), serta posisinya ( seperti posisi huruf N berbeda dengan huruf Z ). Democritos juga menyatakan bahwa pada benda padat, ikatan antara atom-atom lebih kuat daripada dalam benda cair.
Seorang tokoh pemikir Yunani yang berpengaruh terhadap perkembangan ilmu adalah Socrates ( 470 – 399 SM ) . Socrates tidak meninggalkan teori-teori ilmu tertentu, akan tetapi ia memberikan sumbangan pemikiran kritis melalui metode yang dikembangkannya. Metode Socrates dinamakan dialektika yang berasal dari kata dialegestai yang berarti bercakap-cakap atau dialog.
Pada dasarnya dialektika dilaksanakan sekurang-kurangnya oleh dua orang, si A mengajukan soal, soal tersebut disebut thesis. Kemudian B membahas atau mengkritik thesis tersebut. Pembahasan si B disebut antithesis. Pelontaran thesis dan antihtesis tersebut berulangkali dan diharapkan dapat diakhiri dengan suatu kesimpulan, yaitu suatu syntehesis. Singkatnya , metode dialektika tersebut menunjukkan rangkaian thesis – antithesis – synthesis . Kelak metode ini dikembangkan oleh seorang filsuf Jerman bernama G.W.F. Hegel
Metode dialektika yang dikembangkan Sokrates juga dikenal sebagai Maieutika Tekhne ( ilmu kebidanan ), karena dengan cara ini Sokrates bertindak layaknya seorang bidan yang menolong untuk melahirkan , dalam hal ini menolong untuk melahirkan pengertian yang kebenaran. Dengan metode tersebut terkadang Sokrates mendatangi orang yang dia pandang memiliki otoritas keilmuan dalam bidangnya untuk diajak berdiskusi tentang pengertian-pengertian tertentu. Misalnya ia mendatangi seorang hakim untuk berdiskusi tentang konsep keadilan. Ia mamancing orang tersebut untuk melahirkan pendapat tentang konsep tertentu yang dipersoalkan, sekaligus mengajukan bantahan, sehingga diperoleh pengertian sejati tentang konsep tersebut. Kadangkala ia menyudutkan seseorang dalam diskusi, sehingga orang tersebut meragukan pendapatnya sendiri tentang pengertian yang selama ini dipandangnya sebagai hal yang benar.
Dengan cara kerja seperti yang dijelaskan di atas, Sokrates menemukan suatu cara berpikir yang disebut induksi, yaitu penyimpulan pengetahuan yang sifatnya umum dengan berpangkal tolak dari banyak pengetahuan yang khusus. Umpamanya : banyak orang yang menganggap keahliannya sebagai keutamaannya ( sebagai pandai besi, tukang sepatu dll.) seorang pandai besi berpendapat bahwa keutamaannya ialah jikalau ia membuat alat – alat dari besi dengan baik. Seorang tukang sepatu menganggap sebgai keutamaannya jikalau ia membuat sepatu yang baik. Demikian seterusnya. Untuk mengetahui apakah “ keutamaan “ pada umumnya, sifat khusus keutamaan-keutamaan yang bermacam-macam itu harus disingkirkan, sehingga tinggallah keutamaan yang sifatnya umum. Dengan demikian dengan induksi juga sekaligus ditemukan apa yang disebut definisi umum. Definisi umum pada waktu itu belum dikenal. Sokrateslah yang menemukannya dan ternyata hal itu sangat penting artinya bagi pengetahuan.
Salah seorang pemikir pada zaman Yunani Kuno yang lain adalah Plato (427 – 347 SM ) , salah seorang murid Sokrates. Plato berusaha untuk memadukan polemic antara Parmenides dan Herakleitos. Parmenides menganggap bahwa realitas itu berasal dari hal yang satu ( the one ) , yang tetap, tidak berubah; sedangkan Herakleitos bertitik tolak dari hal yang banyak ( the Many ) yang selalu berubah. Plato memadukan kedua pandangan tersebut dan menyatakan bahwa di samping hal-hal yang beraneka ragam dan yang dikuasai oleh gerak serta perubahan-perubahan itu, sebagaimana yang diyakini oleh Herakleitos, tentu ada yang tetap, yang tidak berubah, sebagaimana yang diyakini oleh Parmenides. Plato menunjukkan bahwa yang serba berubah itu dikenal sebagai pengamatan, sedangkan yang tidak berubah dikenal sebagai idea atau akal ( Hadiwiyono, 1992 40;Bertens, 1991:106 ). Misalnya , dalam pengamatan manusia mengenal segitiga yang bermacam-macam, ada yang sama sisi, siku-siku. Ada yang besar , kecil dan lain-lain. Segala macam segi tiga tersebut dikenal melalui proses pengamatan. Akan tetapi dengan akal, manusia sampai pada pengertian segitiga seperti keadaannya yang sebenarnya, yang tetap, yang tidak berubah, yang kekal, yang tidak tergantung pada segitiga yang diamati. Demikian juga haknya dengan “ yang baik “ , “ yang benar “ dan “: yang indah “. Dengan melalui akal, manusia mengenal yang baik ( kebaikan ) , yang benar ( kebenaran ) dan yang indah ( keindahan ).
Plato juga sangat memperhatikan ilmu pasti sebgaia peninggalan Pythagoras, sebab ada hubungan yang erat antara kepastian matematis dengan kesempurnaan ide. Kerikatan Plato pada kesempurnaan ide dan kepastian matematis menjadikannya lebih memusatkan penelitian kepada cara berpikir ( aspek metodis ) daripada apa yang dapat dialami atau yang dapat ditangkap oleh indera. Oleh karena itu Plato dapat dikatakan sebagai seorang eksponen rasionalisme manakala ia hendak menerangkan sesuatu, namun ia juga seorang eksponen idealisme manakal menerangkan nilai ( aksiologis ).
Dalam bidang lain , perkembangan pengetahuan kedokteran di Yunani berkembang dengan baik atas jasa Hipokrates ( 460 – 377 SM ), seorang yang mendapat sebuatn : “ Bapak Kedokteran “ . Apa yang dilakukan Hipokrates serta pendapatnya tentang kedokteran menjadi pedoman yang masih berlaku hingga sekarang. Dalam perguruan Hipokrates diajarkan berbagai eksperimen baik dalam anatomi maupun fisiologi dan embriologi. Banyak tulisan Hipokrates di Cos yang amat berguna dan merupakan sumbangan besar bagi perkembangan pengetahuan modern. Tulisan-tulisannya meliputi banyak bidang , antara lain tentang kedokteran klinis, demam akut terutama yamng berkaitan dengan penyakit paru-paru, cara-cara pembedahan, tentang bermacam-macam luka dan patah tulang. Dari tulisan-tulisannya tampak bahwa cara-cara penyembuhan atau pengobatan terhadap penyakit bebas dari pengaruh mistik . sebuah dokumen yang terkenal hingga sekarang ialah Sumpah Hippocrates. Dokumen ini berisi sikap professional serta etika kedokteran.
Seorang ahli filsafat Yunani yang sangat terkenal karena ia mempunyai pengetahuan yang luas dalam berbagai bidang ialah Aristoteles ( 384 – 322 SM ). Ayahnya adalah seorang dokter pada istana raja Macedonia , Amyutas II . Sejak kecil ia gemar mempelajari pengetahuan kedokteran dari ayahnya. Di samping biologi dan fisika. Aristoteles juga mempelajari pengetahuan lain seperti matematika,astronomi, dan cara-cara berpidato. Ia pernah menjadi murid Plato, penasehat dan guru Alexander Agung. Ajaran Aristoteles paling tidak dapat diklasifikasi dalam tiga bidang, yaitu : logika, metafisika, dan biologi.
Dalam bukunya tentang Logika, Aristoteles menyatakan bahwa pengetahuan baru dapat dihasilkan melalui dua jalan. Jalan pertama, disebut induksi. Dengan bertitik tolak dari kasus-kasus khusus, induksi menghasilkan pengetahuan tentang yang umum. Dengan kata lain, induksi bertitik tolak dari beberapa contoh dan atas dasar itu menyimpulkan suatu hukum umum yang berlaku juga bagi kasus – kasus yang belum diselidiki. Jalan kedua disebut deduksi. Deduksi bertitik tolak dari dua kebenaran yang tidak disangsikan, dan atas dasar itu menyimpulkan kebenaran yang ketiga. Induksi tergantung pada pengetahuan inderawi , sedangkan deduksi sama sekali lepas dari pengethuan inderawi. Oleh karena itu Aristoteles menganggap bahwa deduksi sebagai jalan sempurna menuju ke pengetahuan baru. Induksi tidak mendapat banyak perhatian dalam logika Aristoteles.
Salah satu cara bagaimana Aristoteles mempraktekkan deduksi adalah dengan menggunakan silogisme. Inilah penemuan Aristeles yang terbesar dalam bidang logika. Silogisme adalah argumentasi yang terdiri dari tiga proposisi. Pertama, premis mayor sebagai pernyataan pertama yang mengemukakan hal umum yang telah dikaui kebenarannya. Kedua, premis minor sebagai pernyataan yang bersifat khusus dan lebih kecil lingkupnya dari pada premis mayor, Ketiga, kesimpulan atau konklusi ( conclusion ) yang ditarik berdasarkan kedua premis tersebut di atas. Dengan demikian silogisme merupakan suatu bentuk jalan pemikiran yang bersifat deduktif, yang kebenarannya bersifat pasti. Jika premis m,ayor dan premis minor benar, maka kesimpulannya pasti benar juga.
Contoh : Semua mahluk hidup pasti mati
Manusia termasuk mahluk hidup
Manusia pasti akan mati
Dengan menyusun logika ini Aristoteles telah memulai usaha yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan, yaitu sebagai sarana berpikir yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara umum.
Bidang lain yang mendapat perhatian Aristoteles adalah metafisika. Fisika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan benda-benda dan bertitik tolak dari dasar pemikiran bahwa benda itu ada. Setelah adanya benda maka fisika berkaitan dengan masalah sifat benda-benda tersebut. Jadi fisika semata-mata berlandaskan sifat benda yang berasal dan dimiliki oleh benda tersebut. Sementara itu metafisika berusaha mencari jawaban atas masalah yang ada di luar fisika atau hal-hal yang di belakang gejala-gejala fisik.
Aristoteles tidak hanya dikenal sebagai filsuf, tetapi ia juga adalah ilmuwan kenamaan pada zamannya. Salah satu bidang ilmu yang banyak mendapat perhatiannya adalah biologi. Dalam embriologi, ia melakukan pengamatan mengenai perkembangan telur ayam sampai terbentuknya kepala ayam. Ia juga melakukan pemeriksaan anatomi badan hewan, antara lain bentuk arogenital apparatus beberapa hewan. Aristoteles mementingkan aspek pengamatan sebagai suatu sarana untuk membuktikan kebenaran sesuatu hal, terutama dalam ilmu-ilmu empiric.
Dalam bidang politik, Aristoteles memberikan sumbangan besar melalui ajarannya tentang negara. Ia menyatakan bahwa manusia adalah zoon politikon , makhluk social, mahluk hidup yang membentuk masyarakat. Demi keberadaannya dan demi penyempurnaan dirinya diperlukan persekutuan dengan orang lain. Untuk keperluan itu diperlukan Negara. Negara bertujuan untuk memungkinkan hidup dengan baik seperti halnya dengan segala lembaga yang lain. Oleh karena itu tidak semua bentuk Negara adalah baik. Menurutnya bentuk Negara yang buruk ialah tirani ( pemerintahan seorang yang lalim ) , oligarkhi ( pemerintahan sekelompok kecil orang ) dan demokrasi ( pemerintahan seluruh rakyat, kaya, miskin, berpendidikan atau tidak ) . Negara yang demikian tidak mungkin mencapai tujuannya. Sebaliknya, menurutnya susunan Negara yang tergolong ideal adalah Negara monarkhi ( pemerintahan oleh seorang raja ) atau aristokrasi ( pemerintahan kaum ningrat ) atau politea ( pemerintahan banyak orang ). Dalam prakteknya , yang paling baik adalah ialah politea, yang bersifat demokratis-moderat, atau demokrasi dengan undang-undang dasar, sebab hak memilih dan dipilih bukan ada pada setiap orang, melainkan pada golongan tengah. Bentuk pemerintahan inilah yang menurut Aristoteles memberi jaminan yang terkuat bahwa pemerintahan akan bertahan lama dan akan dihindarkan dari perbuatan-perbuatan yang berlebih-lebihan.
Sementara itu dalam bukunya mengenai langit , Aristoteles mampu mengemukakan dua argument yang baik untuk meyakinkan orang bahwa bumi berupa bola yang bulat, bukannya piring datar. Pertama, ia menyadari bahwa gerhana bulan disebabkan oleh bumi yang berada antara bulan dan matahari.
Bayangan bumi pada permukaan bulan selalu bundar. Ini hanya mungkin bila bumi bulat. Seandainya bumi berupa piring datar, bayangan itu tentu memanjang dan lonjong dan hanya akan bundar apabila matahari berada tepat di bawah pusat piring itu. Kedua , dari perjalanan yang dilakukan , orang Yunani tahu bahwa Bintang Utara tampak lebih rendah di langit bila pengamat berada lebih ke selatan ( karena terletak di atas kutub utara, Bintang Utara itu berada tepat di atas ubun-ubun seorang pengamat di kutub utara,dan di atas horizon bila berada di katulistiwa ). Posisi bintang itu berlainan bila diamati di Mesir dan di Yunani . Dari selisihnya , Aristoteles bahkan dapat memperkirakan bahwa keliling bumi sekitar 400.000 stadia ( Hawking, 1994 : 2 )
Aristoteles menduga bahwa bumi tetap di tempat, dan matahari , bulan, planet dan bintang mengikuti garis edar melingkar mengitari bumi. Ia yakin karena merasa bahwa bumi merupakan pusat jagat raya, dan gerakan melingkar adalah gerakan yang paling sempurna. Gagasan Aristoteles ini dikerjakan lebih lanjut oleh Ptolomeus dalam abad ke-2 SM. Menjadi suatu model kosmologi yang lengkap. Bumi berada di pusat, dikelilingi oleh delapan bola yang mengangkut bulan, matahari , bintang dan lima planet yang dikenal waktu itu, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Planet – planet itu bergerak sepanjang lingkaran yang lebih kecil yang melekat pada bola masing-masing.
Pada sekitar 300 SM sampai awal tahun Masehi, Kota Alexandria menjadi pusat kebudayaan Yunani, pusat pengetahuan, pemerintahan dan kota niaga yang ramai dikunjungi oleh berbagai bangsa. Pada masa itu banyak para cendekiawan dan budayawan Yunani pindah dan menetap di Alexandria. Beberapa ahli pengetahuan dan filsafat Yunani yang memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu antara lain Euclid, Apollomeus, Archimides, Aristoteles, Hippocrates , Herophilus, Erasestratus dan Claudio Ptolomeus ( Poedjadi, 1987 : 38-40 ) .
Euclid adalah seorang ahli matematika bangsa Yunani yang hidup antara tahun 365 – 300 SM. Ia dikenal menulis buku tentang matematika sebanyak 13 jilid. Sumbangan utama Euclid adalah bidang geometri yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan pengetahuan seperti astronomi dan fisika, serta kegunaan yang bersifat praktis. Geometri ini sudah lama dikenal di Mesir karena adanya kebutuhan mengukur luas tanah-tanah pertanian yang hilang batas-batasnya karena banjir setiap tahun dari sungai Nil. Karya Pythagoras merupakan sumbangan besar bagi perkembangan Geometri.
Usaha Euclid tidak hanya mengumpulkan karya-karya ahli terdahulu tetapi juga menuliskan buah karyanya sendiri dan menyusunnya secara sistematis. Oleh karena itu sampai sekarang pokok-pokok sistematisnya masih menjadi contoh dalam menyusun ilmu pasti.
Sebagai permulaan sistematiknya, mula-mula ditetapkan beberapa pengertian pokok, seperti arti titik, garis, bidang dan lain-lain. Kemudian disusunlah sejumlah aksioma, yaitu pengertian yang sudah jelas dengan sendirinya sehingga tidak perlu dibuktikan lagi. Selanjutnya atas dasar pengertian pokok dan aksioma itu, disusunlah dalil-dalil tertentu. Kata-kata itu tidak dapat diterangkan dengan apapun, sehingga diterima sebagai seolah-olah dimengerti. Sikap demikian terpaksa ditentukan, karena tanpa ketentuan ini penyusunan sistematik tidak dapat dimulai. Atas adasr ketentuan itu kemudia disusun sejumlah aksioma. Aksioma itu sedemikian masuk akalnya, sehingga tidak perlu dibuktikan,nahkan mungkin tidak dapat dibuktikan sama sekali. Misalnya , antara dua titik hanya dapat ditarik satu dan hanya satu garis lurus”. Aksioma lain misalnya. “ dua garis lurus dalam suatu bidang datar hanya dapat berpotongan pada satu titik. “ atau “ luas segitiga adalah alas kali garis tinggi di atas alas tersebut, dibagi dua “. dan sebagainya. Tiap dalil dibuktikan kebenarannya berdasarkan ketentuan-ketentuan yang mengawalinya, yaitu aksioma yang ada.
Sebuah aksioma Euclid yang menjadi persoalan dan banyakl dipelajari oleh ahli-ahli ilmu pasti yang datang kemudian adalah aksioma kesejajaran. Aksioma tersebut menyatakan bahwa “ melalui satu titik dalam sebuah bidang datar hanya dapat ditarik sebuah garis lurus yang sejajar dengan garis lurus lainnya dalam bidang itu “. Barulah pada abad XIX aksioma itu menyebabkan penemuan yang revolusioner dalam bidang matematika umumnya dan dalam ilmu ukur pada khususnya.
Apollomeus ( 265 –m190 SM ) adalah seorang ahli geometrid an matematika yang dilahirkan di Perga ( sekarang Turki ) dan belajar di Alexandria . hasil karyanya dalam geometri dituliskan dalam 13 jilid buku, antara lain tentang potongan suatu kerucut. Dalam kaitan dengan bentuk potongan kerucut, ia memperkenalkan istilah elips, parabola, dan hiperbola. Hukum-hukum tentang potongan-potongan itu dapat ditemukan dengan cara ilmu ukur.
Dibandingkan dengan penemuan Euclid , penemuan Appollomeus tidak ada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya , penemuan Euclid masih dapat dipergunakan sekedarnya, misalnya dalam pengukuran tanah atau bangunan-bangunan. Sekalipun demikian, ilmu ukur ciptaan Euclid dan Apollomeus terus –menerus menjadi mata pelajaran dalam lembaga pendidikan dan merupakan latihan cara berpikir, sehingga tampaknya seolah-olah tidak berguna. Keadaan inilah yang sering disindir dengan ejekan “ ilmu untuk ilmu “( Science for the sake of science ) atau “ menara gading ilmu pengetahuan ( science in an ivory tower ) ( Santoso, 1977:49 )
Archimides ( 287 -212 SM ) adalah seorang ahli matematika, fisika dan penemu, yang telah memberikan sumbangan nyata dalam geometrid an matematika, meletakkan dasar-dasar dalam bidang statistika, hidrostatika serta telah menemukan alat-alat yang berguna bagi masyarakat, antara lain alat yang berbentuk ulir atau sekrup besar untuk memindahkan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi dengan cara diputar. Waktu itu ia berusaha menaikkan air dari sungai Nil guna mengairi lahan pertanian. Di samping itu ia juga menulis tentang mekanika, optic dan astronomi. Oleh karena tulisan-tulisannya meliputi berbagai bidang pengetahuan, tulisannya itu menyerupai ensiklopedi.
Dalam bidang ilmu pasti. Archimides mempelajari tentang pengukuran luas daerah yang dibatasi oleh garis lengkung. Daerah tersebut dibagi-bagi dalam sejumlah segi empat sampai ke segi empat yang paling kecil, sehingga perbedaan luas antara jumlah semua segi empat dengan lingkaran menjadi semakin kecil. Dengan kata lain, pada zaman sekarang hal ini sama dengan “ luas lingkaran merupakan limit dari jumlah luas semua segi empatnya “. Oleh karena metode ini “ menghabiskan” luas lingkaran ke dalam sejumlah segi empat, maka metode ini diberi nama method of exchaustion . Di kemudian hari metode ini akan mendasari perhitungan diferensial-integral Newton, yang umumnya dikenal sebagai calculus.
Berkenaan dengan soal empiris, yaitu penyusunan teori yang kemudian dibuktikan dengan percobaan-percobaan , Archimides menemukan Hukum Archimides , yang menetapkan “ kehilangan berat suatu benda yang terendam air “. Penemuan ini dimulai dengan pengalaman ( empiri ) yang kemudian diidealisasikan dalam alam pikiran ( analisa teoritis ) . dan kemudian dibuktikan dengan percobaan ( experimental confirmation ) . Dengan demikian maka sebenarnya Archimides telah menemukan landasan ilmu pengetahuan modern.
Archimides juga menemukan alat pengungkit, yang dapat mengangkat atau memindahkan benda yang berat dengan kekuatan yang sedikit. Ini merupakan sumbangannya dalam bidang statika. Dalam mengukur panjang lingkaran ia memperoleh harga II, yaitu 31/7 > II > 310/71
Pada waktu kota Syracuse diserang oleh tentara Romawi kira-kira pada tahun 24 SM, Archimides ikut membantu tentara mempertahankan Syracuse dengan cara membuat alat-alat persenjataan, misalnya pelempar peluru yang pada masa itu merupakan senjata yang digunakan membunuh lawan dari jarak jauh.
Aristarchus dari Samos ( 310 -230 SM ) adalah orang pertama yang dengan tegas menyatakan bahwa bumi itu bulat, berputar sendiri dan bergerak mengelilngi matahari atau helliocentris. Selaku seorang ahli astronomi ia selalu mengadakan pengamatan terhadap benda-benda angkasa. Ia berpendapat bahwa waktu terjadi gerhana bulan, bumi terletak di antara matahari dan bulan. Jika demikian, maka yang menutupi bulan adalah bayangan bumi yang “mencuri” cahaya matahari. Selain itu bayangan bumi yang terlihat pada permukaan bulan itu selalu lengkung. Banyangan yang selalu lengkung, hanya mungkin kalau benda yang menyebabkan bayangan tersebut juga bundar. Kalau bumi bundar maka benda-benda angkasa lainnya pun bundar semua. Dengan demikian, pendapat semula yang mengatakan bumi itu datar, tidaklah benar. Oleh karena, menurut pengukuran Aristarchus, matahari 180 kali lebih besar daripada bumi, maka bumilah yang mengelilingi matahri. Berhubung prinsip helliocentrisme ini bertentangan dengan pendapat umum serta pemuka agama pada waktu itu, maka pendapat Aristarchus tidak diperhatikan orang.
Hipparchus ( 194 – 120 SM ) adalah seorang ahli astronomi Yunani dan juga ahli matematika. Ia mengadakan pengamatan astronomi di Rhodes sejak tahun 162 hingga tahun 126 SM dan telah menulis 14 buku tentang hasil pengamatannya. Di samping pengamatan, dengan bantuan matematika yang ia kuasai, Hipparchus melakukan beberapa perhitungan tentang jarak benda-benda angkasa. Berbeda dengan Aristarchus, Hipparchus masih berpendapat bahwa bumi adalah pusat segalanya. Matahari dan bintang-bintang bergerak mengelilingi bumi dalam lintasan yang berbentuk lingkaran sempurna.
Seorang ahli astronomi lain adalah Claudius Ptolomeus ( 127 – 151 SM ). Ia menuliskan hasil karyanya uyang merupakan ensiklopedi astronomi dengan dasar hasil karya Hipparchus. Tulisannya dinamakan Syntaxis yang dalam tangan seorang bangsa Arab lebih dikenal dengan nama Algamest, dan menjadi sumber pengetahuan dalam bidang astronomi sampai masa Copernicus dan Kepler. Ptolomeus memperbaiki dan mengembangkan trigonometri. Selain astronomi, ia juga mempelajari geografi dan telah membuat peta bumi dengan bahan-bahan informasi dari pedagang atau pengembara yang telah melintasi banyak daerah.
Dua orang yang memberikan sumbangan besar dalam bidang kedokteran di Alexandria ialah Herophillus dan Erasistratus. Herophilus terkenal pada masa pemerintahan Ptolomeus I sebagai dokter dan ahli astronomi manusia. Pengobatan dilakukan berdasarkan pengalaman yang diperolehnya dan pengamatan secara empiris. Ia dapat menjelaskan dengan baik fungsi berbagai organ tubuh.
Erasistratus tertarik pada bidang fisologi dan menjadi orang pertama yang mempelajarinya sebagai suatu bidang pengetahuan tersendiri. Ia melakukan pembedahan pada manusia dan melakukan penelitian menggunakan binatang. Seperti halnya Herophilus ia juga mempelajari berbagai organ tubuh manusia.


baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Sabtu, 18 Desember 2010

RANKING KLAS XII IPS2

JUMLAH NILAI ULANGAN SEMESTER 1
SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

RANKING --- NAMA------ JUMLAH
1.Wina Rospitasari : 1.070
2.Sindi Nahdiyatul Fajry : 1.021
3.Suci Nurhikmah : 989


4.Willian Solikhul Amin : 972
5.M. Haekal Habibi : 967
6.Arie Fita Hikmayanti : 951
7.Ressa Yusniani : 944
8.Fidni Falah : 942
9.Erlin Rosyita : 938
9.Zulfi Yufi Dani : 938
10.Laela Maghfirotul B. : 930
10.Mutiara Andriani : 930
11.Tania Putri Kusuma Astuti : 925
12.Ian Try Antoro : 924
13.Anggih Prihatin : 920
13.Eka Mardianingsih : 920
14.Iin Lestari : 917
15.Dian Susilowati : 915
16.Dwi Ariani Savitri : 911
16.Vista Hanafiyah : 911
17.Rila ratnaningsih : 910
18.M. Ali Firdaus : 908
19.M. Syukri Attamimi : 906
20.M. Zam-Zami Misbahudin : 905
21.Baeta Suroyya : 904
22.Anton Saurizen : 903
23.Amas Musabik : 897
23.Nita Ardyani DA. : 897
23.Rizqi Eko Prastyu : 897
24.Hikmah Susanti : 896
25.Nurul Afifah : 894
26.Moh. Ubaedillah : 892
27.Lusi Ana Saraswati: 888
28.Rohmi Afiyanti : 876
28.Ristiyani : 876
29.Afni Azhar Zakiyah : 872
30.Marisa Apriani : 865
31.M. Hendri Tsulistiawan : 847
32.Roikhatul Janah : 845
33.Nur Fadhillah : 820
34.Fajar Tri Susanto : 803

Bumiayu, 18 Desember 2010

Wali Kelas XII IPS 2


Drs. Harun Nurosid
baca selengkapnya ( klik ) di sini...