mungkin rizqi anda :

Selamat Datang ! Selamat Membaca ! jumlah pengunjung dari negara: ...

free counters

Kamis, 31 Desember 2009

hakekat ilmu


Ilmu
Pelajarilah ilmu
Barang siapa mempelajarinya karena Allah itu Taqwa
Menuntutnya itu ibadah

Mengulang-ulangnya itu tasbih
Membahasnya itu jihad
Mengajarkannya kepada orang yang tidak tahu itu sedekah
Memberikannya kepada ahlinya itu mendekatkan diri kepada Allah
(Abusy Syaikh Ibnu Hibban dan Ibnu Abdil Bar, Ilya, Al-Ghozali, 1986)
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Rabu, 30 Desember 2009

kata bijak


"Bertahan hidup artinya selalu siap untuk berubah; karena perubahan adalah jalan menuju kedewasaan. Dan kedewasaan adalah sikap untuk selalu mengembangkan kualitas pribadi tanpa henti." Henri Bergson, Filsuf Prancis (1859-1941)
"Perubahan adalah kata lain untuk berkembang atau mau belajar. Dan, kita semua mampu melakukannya jika berkehendak." Prof Charles Handy, Filsuf baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Minggu, 27 Desember 2009

apakah hidupmu sukses ?


Perbedaan Pemenang dan Pecundang

Menyambut datangnya tahun baru, mari kita coba menengok ke belakang, peristiwa dan kejadian yang telah kita lalui, perjalanan hidup yang telah kita jalani, apakah kita telah mengalami kesuksesan ataukah kegagalan ? barangkali penjelasan berikut ini bisa dijadikan tolok ukur keberhasilan :

Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban, pecundang selalu menjadi bagian dari masalah
Pemenang selalu mempunyai program, pecundang selalu mempunyai alasan
Pemenang berkata, ”saya kerjakan bagi anda”, pecundang berkata,” ini bukan tugas saya” (egoisme)
Pemenang selalu melihat jawaban pada setiap masalah, pecundang selalu melihat masalah pada setiap solusi
Pemenang selalu berkata, ”walau sulit, tapi bisa dilakukan”, pecundang selalu berkata, ”mungkin bisa dilakukan, tapi sulit.”
Pemenang selalu mengganggap kegagalan adalah proses menuju sukses, pecundang selalu mangganggap kegagalan adalah akhir dari segalanya.
Pemenang selalu optimis dan berprasangka baik terhadap setiap keadaan, pecundang selalu pesimis dan berprasangka buruk kepada setiap keadaan
Pemenang selalu mengganggap rintangan dan cobaan adalah tangga menuju sukses, pecundang selalu menggangap rintangan dan cobaan adalah sesuatu yang harus dihindari karena tidak ada manfaatnya
Pemenang selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, pecundang selalu memikirkan kapan pekerjaan akan selesai
Pemenang selalu menganggap Allah adalah bagian penting dalam setiap keadaan, pecundang selalu Allah penting hanya pada saat kesulitan
Pemenang selalu bisa melihat hikmah di balik semua kejadian, pecundang selalu meihat sisi buruk dalam setiap kejadian

Sesungguhnya tidak ada manusia yang sempurna, setiap manusia mempunyai kesalahan. Sebaik-baik
manusia yang mempunyai kesalahan adalah yang selalu memperbaiki diri, tidak terperosok ke dalam lubang yang sama dua kali dan tidak berputus asa.
Ketika manusia salah dalam menyikapi setiap kesalahan, maka kedamaian dan kebahagiaan tidak akan bisa diraihnya.
Mari kita singkirkan penyebab kegagalan, dan kita persiapkan hal-hal yang menyebabkan kesuksesan.Raihlah masa depanmu dengan gemilang !!!
( HFC )

Pagenjahan, akhir tahun 2009
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Selasa, 22 Desember 2009

Renungan di awal Tahun Baru


NASEHAT

Sahabat, ini ada nasehat kecil yang perlu kita renungkan di awal Tahun Baru 1431 H. / 2010 M :
1. yang singkat itu adalah waktu
2. yang dekat itu adalah kematian
3. yang besar itu adalah nafsu
4. yang berat itu adalah amanah
5. yang sulit itu adalah ikhlas
6. yang mudah itu adalah berbuat dosa
7. yang abadi itu adalah amal kebajikan
8. yang akan diinvestigasi itu adalah amal perbuatan
9. yang akan diaudit itu adalah apa yang kita miliki
10. tapi yang terindah itu adalah jika kita mampu menjaga silaturahim baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Senin, 21 Desember 2009

cara mendidik anak


MENDIDIK ANAK

Jika anak dicela
ia belajar memaki
Jika anak dimusuhi
ia belajar berkelahi
Jika anak dibenci

ia belajar memusuhi
Jika anak dicemooh
ia belajar rendah diri
Jika anak dicurigai
ia belajar jadi pengecut
Jika anak diancam
ia belajar jadi penakut
Jika anak ditakut-takuti
ia belajar jadi orang kerdil
Jika anak selalu dilarang
ia belajar ketakutan

Jika anak didorong
ia belajar percaya diri
Jika anak dipercaya
ia belajar kejujuran
Jika anak dihargai
ia belajar mengembangkan diri

Jika anak dididik dengan sebaik-baik perlakuan
ia belajar keadilan
Jika anak dididik dengan kasih sayang dan persahabatan
ia belajar menemukan kehidupan penuh cinta kasih
.... karena anak adalah permata

( HFC )
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Sabtu, 19 Desember 2009

hidup adalah rekaman film pribadi


Tubuh Merekam
" Dunia adalah ladang bagi akherat " seorang petani akan mendapatkan panen yang melimpah atau akan mengalami gagal panen tergantung dari usaha yang ia lakukan dalam pengelolaan sawah atau ladang yang mereka miliki. pengolahan tanah yang baik, pemilihan bibit yang unggul, irigasi yang teratur, serta pemberantasan hama merupakan segala usaha yang harus dilakukan agar pertaniannya menghasilkan panen sesuai yang diinginkan.
dunia dibaratkan sebagai sawah /ladang yang nanti Akherat diibaratkan sebagai panennya.di akherat akan seperti apakah kita, tidak lepas dari keadaan selama

di dunia. dimana segala kehidupan kita terekam, dan rekaman itu akan diputar kelak di akherat.
DALAM Alquran (Yasin: 65) dinyatakan, di akhirat kelak anggota tubuh kita akan memberikan kesaksian atas apa yang diperbuatnya selama di dunia.
Tangan, kaki, dan anggota badan lain akan berbicara sehingga mulut tidak bisa membantah dan berbohong. Pendeknya dalam pengadilan di akhirat kelak kita tak akan mampu membohongi diri sendiri dan malaikat karena anggota tubuh akan menjadi saksi yang bisa memberatkan atau meringankan, tergantung pada perbuatan yang pernah dilakukan di dunia. Hakim yang kita hadapi di akhirat kelak bukanlah hakim yang dapat disuap dengan uang sebagaimana yang terjadi di dunia.
Tak akan ada yang mampu menolong diri kita kecuali rekaman iman dan amal kebajikan kita sendiri. Apa yang disampaikan Alquran di atas secara ilmiah sangat mudah untuk dibuktikan bahwa tubuh itu merekam apa yang biasa kita lakukan dan pikirkan. Contoh yang paling sederhana adalah rekaman pengalaman naik sepeda. Mungkin ada di antara kita sudah puluhan tahun tidak pernah naik sepeda.Tetapi karena dahulunya pernah dan biasa naik sepeda, andaikan disodori sepeda pasti bisa mengendarainya.
Mengapa? Karena tubuh kita, terutama kaki dan tangan,memiliki rekaman bagaimana mengendarai sepeda,sehingga rekaman tadi muncul lagi ketika disuruh naik sepeda. Namun, mereka yang dahulunya tidak pernah,yang berarti tidak memiliki rekaman pengalaman, pasti perlu waktu lama dan mulai dari nol untuk belajar naik sepeda. Contoh ini dapat diperbanyak lagi, misalnya apa yang direkam oleh lidah tentang rasa makanan.
Tanpa diberi tahu apa namanya, begitu melihat, mencium baunya, dan merasakan rasa makanan yang dahulu suka kita makan waktu kecil sudah langsung tahu apa nama makanan itu dan bagaimana rasanya. Bahkan andaikan makanan itu disajikan dalam keadaan gelap, kita akan bisa mengenalinya. Bagaimana bisa? Karena lidah kita memiliki rekaman akan berbagai rasa makanan.
Dalam sebuah penelitian kajian neurologi dibuktikan bahwa selsel otak ternyata menyimpan berbagai informasi dan pengalaman yang terekam sejak kecil yang umumnya sudah kita lupakan. Ketika dilakukan eksperimen dengan pembedahan otak, tetapi yang bersangkutan tetap sadar, ternyata ketika dirangsang sel-sel saraf tertentu mampu menceritakan berbagai pengalaman sewaktu kecil.Eksperimen ini memperkuat teori bahwa semua yang pernah kita ketahui dan pikirkan terekam dalam jaringan saraf otak. Jadi, apa yang dikatakan Alquran tadi semakin diperkuat oleh eksperimen ilmiah.
Teori bahwa tubuh merekam saya amati dan buktikan sendiri ketika ayah saya sakit, dirawat di rumah sakit di Purwokerto selama satu minggu. Saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari peristiwa ini. Betapa tidak? Bayangkan, ketika dia sembuh dan telah kembali ke rumah, saya bertanya kepadanya, “Bagaimana pengalaman Bapak ketika di rumah sakit?”Dia jawab, “Saya lupa.” Sungguh ini hal yang aneh. Dia bilang sudah lupa dengan apa yang terjadi di rumah sakit. Jadi, secara fisik sebenarnya dia memang sakit, tetapi secara mental dia sama sekali tidak merasa dirinya sakit.
Yang sangat mengesankan saya, saat dirawat di rumah sakit, setiap kali datang waktu salat, dia selalu minta air untuk wudu atau minta diberi kesempatan untuk tayamum karena mau salat. Rupanya tubuh dan mentalnya merekam ritme jadwal salat sehingga setiap datang waktu salat, jam badannya (biological clock) memberi isyarat secara refleks dan otomatis bergegas untuk mendirikan salat karena ayah saya ketika sehat selalu salat tepat waktu lima kali sehari.
Jadi, ketika sakit, jam badan itu bekerja layaknya weaker yang memberi isyarat karena di dalamnya memiliki rekaman habit. Contoh lain yang dengan mudah kita saksikan dalam peristiwa-peristiwa sehari-hari adalah pengalaman sopir bus malam lintas kota. Dulu, waktu tol Cipularang belum dibuat, sebagian besar orang menggunakan jalur Puncak untuk pergi dari Jakarta ke Bandung. Pernahkah kita membayangkan bagaimana hebatnya para sopir bus jurusan Jakarta– Bandung itu ketika melawati Ciawi, Megamendung, Cisarua, Puncak Pass, Cipanas, Cianjur, dan Bandung?
Sopir-sopir bus itu dengan mudahnya menyusuri jalan berkelok yang naik-turun. Mereka sangat lihai. Mereka hafal betul kapan dan di mana harus berbelok. Mereka tahu kapan dan di mana akan ada tanjakan dan tikungan, bahkan mereka tahu di mana akan ada banyak kerumunan orang di jalan. Mengapa mereka bisa sehebat itu? Mengapa sopir itu bisa secara refleks mengendarai dan hafal situasi jalur Jakarta–Bandung? Jawabannya kita pasti tahu: itu karena kebiasaan.
Mereka telah terbiasa setiap hari melewati rute itu sehingga anggota tubuhnya merekam situasi dan keadaan yang dilaluinya. Begitu juga orang yang dulu pernah mahir bermain ping-pong atau bermain badminton, ketika dia sudah tua, meskipun sudah meninggalkan kebiasaan itu selama puluhan tahun, pasti dia akan sanggup memainkannya kembali. Mungkin gerakan dan tingkat kelihaiannya berbeda dengan masa mudanya, tetapi kemampuan dan teknik dasar bermainnya tentu akan terlihat.Jadi, kebiasaan masa lalu tak akan mudah terlupakan karena tubuh ini merekam secara kuat apa yang pernah menjadi kebiasaan dan kesukaan atau hobi.
Cerita di atas menyimpan pesan yang sangat dalam. Bahwa hendaknya kita membiasakan berpikir, berbicara, dan berbuat yang baik-baik, agar ketika sakit atau menjelang ajal nanti, rekaman kebaikan itu yang akan menemani dan mengawal kita menempuh perjalanan lebih lanjut. Coba renungkan, ada kejadian pada orangtua yang menjelang ajal, tetapi sangat-angat sulit untuk mengucapkan zikir seperti tahlil, tahmid, takbir. Hal ini disebabkan di masa hidupnya bacaan-bacaan zikir itu sangat asing, hati dan lidahnya tidak memiliki rekaman zikir.
Dia tidak mempunyai memori yang dapat membangkitkan kesadarannya untuk mengucapkan kalimah tayyibahitu menjelang ajalnya. Sebaliknya,sering kali saya menyaksikan bagaimana mudahnya seseorang mengucapkan zikir atau membaca asmaul husna pada saat menjelang kematiannya.Ini lantaran dia telah terbiasa untuk mengucapkan kalimat itu di masa hidupnya. Dia telah membiasakan diri untuk membasahi lidahnya dengan kalimat zikir.
Siang malam dia berzikir. Sebelum dan sesudah salat dia berzikir. Ketika tersandung batu dia beristigfar. Ketika mendengar petir dia bertasbih. Praktis, kalimat zikir telah menjadi bagian dari kebiasaannya sehari-hari sehingga ketika ajal datang menjemput dia dengan mudah mengucapkan kalimat zikir untuk menutup usianya. Karena itu, bagi orang yang mempunyai kebiasaan buruk yang selalu mengucapkan kata-kata kotor di masa hidupnya, bisa jadi menjelang sakaratul maut yang akan diingatnya hanya kata-kata kotor.
Orang yang biasa mengejek, mengomel, atau mencemooh orang lain akan tertutup hatinya untuk mengucapkan kata-kata yang baik, sebab rekaman atau memori hidupnya selalu dipenuhi dengan kebiasaan buruk itu. Saya sering kali mendapatkan kisah-kisah nyata yang menceritakan hal itu. Semoga kisah-kisah di atas dapat menjadi pelajaran berharga untuk menghadapi kematian sehingga kita menjumpai Izrail dengan senyum persahabatan.
Mari kita membiasakan diri untuk melafalkan kata-kata yang baik,selalu berzikir dan mengingat Allah SWT,membiasakan diri mengerjakan salat, berpuasa dan bersedekah,serta berbuat baik kepada sesama,sebab semua itu akan terekam dalam memori kita sepanjang hayat, baik saat hidup di dunia, menjelang sakaratul maut, atau setelah kematian kita. Husnul khatimah (pengujung yang baik) di masa kematian kita itu tidak bisa diraih dengan tiba-tiba.
Ia tak bisa dipaksa dan dibimbing oleh orang lain dengan mudah karena diri kitalah yang menentukan apakah kita sanggup mendapatkan akhir yang baik atau tidak. Husnul khotimah merupakan akumulasi dari perjalanan panjang seseorang di masa hidupnya. Rekaman jejak kehidupan seseorang menentukan hasil akhir dari perjalanan hidupnya di dunia.
Mari kita persiapkan rekaman yang baik dengan melakukan perbuatan/ amal sholeh, agar mendapatkan hasil rekaman yang khusnul khotimah.
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Kamis, 17 Desember 2009

Manusia seperti apakah kamu ?


WORTEL, TELOR DAN BIJI KOPI

“ Ambillah ibarat wahai orang – orang yang berpikir “ di alam ini banyak sekali ayat-ayat Allah yang bisa kita jadikan ibarat :
Hidup manusia dihadapkan pada pilihan demi pilihan, dimana pilihan yang dijatuhkan membawa konsekwensi kebaikan dan keburukan . berikut adalah illustrasi yang bisa kita jadikan renungan, termasuk jenis manusia apakah diri kita ?

Taruhlah 3 mangkok berisi air di atas api , Di mangkok yang pertama masukkan wortel, Di mangkok yang kedua masukkan telor, Di mangkok yang ketiga masukkan biji kopi yang telah ditumbuk menjadi bubuk kopi. Didihkan ketiga mangkok tersebut selama 15 menit
Kemudian ambillah yang telah Anda masukkan ke dalamnya.

Wortel masuk dalam kondisi keras sekarang menjadi sangat lunak. Telor masuk dalam kondisi lembut di dalam sekarang menjadi keras di dalam, dan Bubuk kopinya hilang , tapi airnya menjadi berwarna kopi & memiliki aroma kopi yang nikmat.

Sekarang pikirkan tentang kehidupan!
Hidup tidak selalu mudah , Hidup tidak selalu menyenangkan
Kadang-kadang hidup sangat keras

Semuanya tidak terjadi seperti yang kita harapkan
Orang-orang tidak memperlakukan kita seperti yang kita harapkan

Kita kerja keras tetapi mendapat hasil sangat sedikit
Apa yang terjadi ketika kita menghadapi kesukaran?

Sekarang pikirkan lagi tentang ketiga mangkok kita !
Air yang mendidih ibarat persoalan kehidupan .

Kita dapat seperti wortel :
Kita masuk dengan keras dan kuat, Kita keluar dengan lunak dan lemah
Kita menjadi sangat lelah
Kita kehilangan harapan
Kita menyerah
Tidak ada lagi semangat berjuang
Jangan seperti wortel !!!!!

Kita dapat seperti telor :
Kita mulai dengan hati lembut dan peka ,
Kita berakhir dengan hati yang keras dan tanpa perasaan
Kita benci orang lain
Kita juga benci diri sendiri
Hati kita membeku
Tidak ada lagi kehangatan yang tinggal hanya kepahitan
Jangan seperti telur !!!!!!

Kita dapat seperti biji kopi :
Air tidak mampu mengubah bubuk kopi
Bubuk kopi yang mengubah air
Cium Rasakan & Minum !!
Makin panas airnya makin nikmat rasanya
Kita dapat menjadi seperti biji kopi : Kita membuat sesuatu yang indah dari kesukaran yang kita hadapi
Kita belajar sesuatu!
Kita mendapat pengetahuan baru, keterampilan baru & kemampuan baru
Kita tumbuh bersama pengalaman
Kita membuat dunia sekeliling kita menjadi lebih indah
Untuk sukses, kita harus mencoba ….… dan mencoba lagi
Kita harus yakin tentang apa yang kita lakukan
Kita tidak boleh menyerah
Kita harus tetap mendorong dan mendorong lagi
Persoalan dan kesukaran memberi kita kesempatan untuk menjadi lebih kuat … dan lebih baik… dan lebih tanggap
Nah .…
Kita mau menjadi apa ketika menghadapi persoalan :

Seperti wortel ……atau telur… atau biji kopi ?
Jadilah seperti biji kopi !!!
Pilihlah jalan hidupmu secara benar ! Jadikanlah persoalan hidup sebagai cambuk untuk kita menjadi tegar ! Renungkanlah !!!

Pagenjahan, 16 des 2009
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Selasa, 15 Desember 2009

agenda sekolah



1. tgl 12 ~ 17 des 2009 = remedial dan classmeeting
2. tgl 19 des 2009 = penerimaan raport
3. tgl 20 des s/d 3 jan 2010 = libur semester gasal
4. tgl 20 des 2009 = penjelajahan alam / hiking penegak bantara klas x dan klas xi
5. tgl 4 jan 2010 = masuk sekolah semester genap 2009/2010
6. tgl 7 jan 2009 = ujian ketangkasan atletik klas xii
7. tgl 9 jan ~ 18 maret 2010 = pendalaman materi / les bagi klas xii
8. tgl 22 maret ~ 26 maret 2010 = UJIAN NASIONAL UTAMA
9. tgl 29 maret ~ 5 april 2010 = ujian nasional susulan
10. tgl april 2010 = pengumuman hasil UN
11.tgl 10 ~ 14 mei 2010 = UN ulangan bagi yg belum lulus
12. juni 2010 = pengumuman lulus UN ulangan baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Sabtu, 12 Desember 2009

cara bikin wajah bersinar dan berseri-seri


kekuatan do’a

“Masak sih cuman ditempeli tulisan”, tanya saya hampir tak percaya.
“Ya memang begitu info di bukunya”, jawab rekan saya.
“Kalau doa, musik, ucapan, sih saya percaya… karena ada frekuensi gelombang yang bisa mempengaruhi benda. Tapi kalau cuman tulisan, masak bisa, emangnya airnya bisa baca…”, kata saya masih tak percaya.

Tapi begitulah hasil penelitian Masaru Emoto. Beberapa buah air dalam tabung suling dijadikan percobaan ditempeli tulisan. Tabung pertama dijadikan tabung kontrol, artinya tidak ditempeli tulisan apapun. Tabung kedua diberi tulisan Love and Appreciation (cinta dan penghargaan), dan tabung nomor tiga ditempel tulisan Thank You (terimakasih), tabung berikutnya ditempeli umpatan You Make Me Sick, I Will Kill You (kamu bikin saya muak, saya akan membunuhmu), lalu tabung berikutnya ditempeli nama Adolph Hitler, dan Mother Theresa.
Semua tabung tersebut dibiarkan semalaman, kemudian keesokan harinya diambil setetes air, didinginkan, lalu kristal airnya di foto melalui mikroskop. Hasilnya luar biasa! Air yang yang diberi tulisan baik-baik ternyata tumbuh kristalnya dengan indah. Sedangkan air yang ditempeli tulisan buruk mengalami kekacauan pada kristalnya.
Benarkah si air bisa membaca tulisan yang ditempel di tabung tersebut? Tentu saja tidak. Emoto meyakini bahwa energi pikiran kitalah yang mempengaruhi air tersebut. Ketika kita menuliskan sesuatu, maka tulisan itupun menggerakkan energi pikiran, energi kehendak, atau mungkin energi batin kita. Energi inilah yang mempengaruhi air.
Eksperimen tersebut semakin meyakinkan saya bahwa doa-doa yang kita ucapkan, amal-amal yang kita lakukan sehingga membuat hati kita tentram, dan semua petunjuk untuk berbuat baik yang dianjurkan agama, mempunyai efek maha dahsyat bagi kesehatan kita. Kita tahu bahwa otak kita berisi air hingga 75%, jantung 75%, paru-paru 86%, darah kita hingga 83% air, dan secara keseluruhan tubuh kita mengandung air sebanyak 55% untuk bobot wanita dewasa, dan 60% untuk bobot pria dewasa. Jelas, apapun yang kita lakukan akan mempengaruhi energi kehendak kita, dan secara langsung akan berakibat pada fisik kita. Subhanallah….
Itulah kenapa saya berusaha menghindari sinetron yang isinya orang-orang saling marah. Demikian pula menghindari lagu dengan syair yang sedih-sedih dan frustasi. Sebaliknya saya menjadi kian mantap untuk sering-sering menyatakan kepada istriku, “I love you, mamah… so much.”
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Jumat, 11 Desember 2009

Birrul walidain


HIKMAH BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

Selain seorang nabi, Sulaiman a.s. juga seorang raja terkenal. Atas izin Allah ia berhasil menundukkan Ratu Balqis dengan jin ifrit-Nya. Dia dikenal sebagai manusia mampu berdialog dengan segala binatang. Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan
bumi hingga tiba di satu samudera yang bergelombang besar. Untuk mencegah gelombang, ia cukup memerintahkan angin agar tenang, dan tenang pula samudera itu.

Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit menyelam ke samudera itu sampai ke dasarnya. Di sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari permata putih yang tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya kepada Nabi Sulaiman.

Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman menjadi heran, "Kubah apakah gerangan ini?" fikirnya. Dengan minta pertolongan Allah, Nabi Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda tinggal di dalamnya.

"Siapakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?" tanya Nabi Sulaiman keheranan.
"Aku adalah manusia", jawab pemuda itu perlahan.

"Bagaimana engkau bisa memperoleh karomah semacam ini?" tanya Nabi Sulaiman lagi. Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya sampai kemudian memperoleh karomah dari Allah dapat tinggal di dalam kubah dan berada di dasar lautan.

Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke mana pun dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu mendoakan anaknya diberi rezeki dan perasaan puas diri. Semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang tidak di dunia dan tidak pula di langit.
"Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam perjalanan aku melihat sebuah kubah terbuat dari permata. Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya." Tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman.

Nabi Sulaiman yang dikenal mampu berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum terhadap pemuda itu.

"Bagaimana engkau dapat hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?" tanya Nabi Sulaiman ingin mengetahui lebih lanjut.

"Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi Allah tetap memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah."

"Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?"

"Jika aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan. Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu."

"Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?" tanya Nabi Sulaiman a.s yang merasa semakin heran.

"Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam." Tuturnya. Selesai menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa kepada Allah, maka pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di dalamnya. Itulah karomah bagi seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang tuanya.
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Rabu, 09 Desember 2009

alat berdo'a


Asmaul Khusna/Sifat-Sifat Allah

1. Ar Rohmaan Yang Maha Pengasih: umum The Beneficient
2. Ar Rohiim Yang Maha Penyayang: pribadi/khusus The Merciful
3. Al Maalik Sang Maha Raja The Sovereign Lord
4. Al Quddus Yang Maha Suci / Kudus The Holy
5. As Salam Yang Maha Sang Maha Keselamatan The Source of Peace

6. Al Mu’min Yang Maha Mengamankan Guardian of Faith
7. Al Muhaimin Yang Maha Merawat The Protector
8. Al ‘Aziz Yang Maha Gagah The Mighty
9. Al Jabbaar Yang Maha Perkasa The Compeller
10. Al Mutakabbir Sang Maha Pembesar The Majestic
11. Al Khooliq Sang Maha Pencipta The Creator
12. Al Baari’ Sang Maha Pinata The Evolver
13. Al Mushowwir Sang Maha Pelukis The Fashioner
14. Al Ghoffar Yang Maha Pengampun The Forgiver
15. Al Qohhar Sang Maha Pengunjuk Kekuatan The Subdue
16. Al Wahhaab Yang Maha Penganugerah The Bestower
17. Ar Rozzaq Sang Maha Penabur Rezeki The Provider
18. Al Fattaah Yang Maha Membuka (Hati) The Opener
19. Al ‘Aliim Yang Maha Mengetahui The All-Knowing
20. Al Qoobidl Yang Maha Pengendali / menahan The Constrictor
21. Al Baasith Yang Maha Memperluas The Expander
22. Al Khoofidl Yang Maha Merendahkan: demi keadilan The Abaser
23. Al Roofi Yang Maha Mengangkat The Exalter
24. Al Mu’izz Yang Maha Membeningkan The Honorer
25. Al Mudsill Yang Maha Menyesatkan: demi keadilan The Dishonorer
26. Al Saami’ Yang Maha Mendengar The All-Hearing
27. Al Basher Yang Maha Melihat The All-Seeing
28. Al Hakam Yang Maha Menilai The Judge
29. Al ‘Adl Yang Maha Adil The Just
30. Al Lathiif Yang Maha Lembut The Subtle One
31. Al Khobiir Yang Maha Waspada The Aware
32. Al Haliim Sang Maha Penyantun The Forbearing On
33. Al ‘Adhiim Yang Maha Agung The Great One
34. Al Ghoffur Yang Maha Pengampun The All-Forgiving
35. Al Syakuur Yang Maha Mensyukuri The Appreciative
36. Al ‘Aliyy Yang Maha Tinggi The Most High
37. Al Kabiir Yang Maha Besar The Most Great
38. Al Hafiidh Yang Maha Penjaga The Preserver
39. Al Miqiit Yang Maha Pemelihara The Maintainer
40. Al Hasiib Yang Maha Pembuat Perhitungan The Auditor
41. Al Jaliil Yang Maha Luhur The Sublime One
42. Al Kariim Yang Maha Mulia The Generous One
43. Al Roqiib Pembaca Rahasia The Watchful
44. Al Mujiib Yang Maha Pemenuh Do’a The Responsive
45. Al Waasi’ Yang Maha Luas The All-Embracing
46. Al Hakiim Yang Maha Bijaksana The Wise
47. Al Waduud Yang Maha Penyiram Kesejukan The Loving
48. Al Majiid Yang Maha Penyondong Kemegahan Most Glorious One
49. Al Baa’its Yang Maha Membangkitkan The Resurrector
50. Al Syahiid Yang Maha Menyaksikan The Witness
51. Al Haqq Yang Maha Benar The Truth
52. Al Wakiil Sang Maha Pemanggul Amanah The Trustee
53. Al Qowiyy Yang Maha Sumber Kekuatan The Most Strong
54. Al Matiin Yang Maha Menggenggam Kekuatan The Firm One
55. Al Waliyy Yang Maha Melindungi The Protecting Friend
56. Al Hamid Yang Maha Terpuji The Praiseworthy
57. Al Muhshiy Yang Maha Menghitung The Reckoner
58. Al Mubdi’ Yang Maha Memulai The Originator
59. Al Mu’iid Yang Maha Mengembalikan The Restorer
60. Al Muhyi Yang Maha Menghidupkan The Giver of Live
61. Al Mumiit Yang Maha Mematikan Creator of Death
62. Al Hay Yang Maha Hidup The Alive
63. Al Qoyyuum Yang Maha Menegakkan The Self Subsisting
64. Al Waajid Yang Maha Menemukan The Finder
65. Al Maajid Yang Maha Mulia The Noble
66. Al Wahiid Yang Maha Tunggal The Unique
67. Al Ahad Yang Maha Esa The One
68. Ash Shomad Yang Maha Tidak Tergantung The Eternal
69. Al Qodir Yang Maha Menentukan The Able
70. Al Muqtadir Yang Maha Berkuasa The Powerful
71. Al Muqoddim Yang Maha Mendahulukan The Expediter
72. Al Muakhkhir Yang Maha Mengakhirkan The Delayer
73. Al Awwal Yang Maha Permulaan The First
74. Al Akhir Yang Maha Akhir The Last
75. Adh Dhohir Yang Maha Jelas dan Menjelaskan The Manifest
76. Al Bathin Yang Maha Ghoib The Hidden
77. Al Waaliy Yang Maha Memberikan The Governor
78. Al Muata’alliy Yang Maha Meninggikan Most Exalted
79. Al Barii Sang Maha Pembawa Kebaikan Source of All Goodness
80. Al Tawwaab Yang Maha Penerima Taubat Acceptor of Repentance
81. Al Muntaqim Yang Maha Menetapkan Batasan The Avenger
82. Al ‘Afuww Yang Maha Pemaaf The Pardoner
83. Ar Ro’uuf Sang Maha Pemancar Kasih Sayang The Compassionate
84. Maalikul Mulk Yang Mempunyai Kerajaan Eternal Owner of Sovereignty
85. Dzul Jalaal wal Ikroom Yang Maha Memiliki Kebesaran serta Kemuliaan Lord of Majesty and Bounty
86. Al Muqsith Yang Maha Menyeimbangkan The Equitable
87. Al Jaami’ Yang Maha Penghimpun The Gatherer
88. Al Ghoniyy Yang Maha Kaya The Self Sufficient
89. Al Mughniy Yang Maha Menganugerahi Kekayaan The Enricher
90. Al Maani’ Yang Maha Mencegah The Preventer
91. Adh Dhaar Yang Maha Pemberi Derita The Distresser
92. An Naafi’ Yang Maha Pemberi Manfaat The Propitious
93. An Nuur Yang Maha Bercahaya The Light
94. Al Haadii Yang Maha Pemberi Petunjuk The Guide
95. Al Badii’ Yang Maha Pencipta Keindahan The Incomparable
96. Al Baaqi Yang Maha Kekal The Everlasting
97. Al Waarist Yang Maha Mewarisi Segala Hal Supreme Inheritor
98. Ar Rosyiid Yang Maha Penabur Petunjuk Guide to Right Path
99. Ash Shobuur Sang Maha Sabar The Patient

Dan bagi Allah SWT terdapat asmaul husna, pergunakanlah untuk berdoa, dan tinggalkanlah olehmu orang-orang yang tidak mau mempergunakannya, niscaya mereka akan mendapat balasan dari apa yang telah mereka kerjakan
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Minggu, 06 Desember 2009

jejak-jejak sejarah sekitar kita


Wisata Agro Kaligua

Perkebunan teh Kaligua merupakan kawasan wisata agro dataran tinggi yang terletak Kaligua di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, kab. Brebes, Jawa Tengah. Tepatnya di wilayah Brebes bagian Selatan. Wisata agro Kaligua dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jawa Tengah dan merupakan diversifikasi usaha untuk

meningkatkan optimalisasi aset perusahaan dengan daya dukung potensi alam yang indah. Hasil pengolahan perkebunan teh Kaligua adalah berupa produk hilir teh hitam (black tea) dengan merk “Kaligua” dalam kemasan teh celup dan serbuk. Jadi wisatawan yang berkunjung dapat langsung menikmati hangatnya teh hitam (black tea) Kaligua atau dapat membeli sebagai oleh-oleh.seperti terlihat pada gambar:

Aksesibilitas Lokasi wisata agro Kaligua terletak sekitar 10 kilometer dari arah kota Kecamatan Paguyangan, atau sekitar 15 kilometer dari Bumiayu. Jalur transportasi dapat ditempuh melalui jalur utara via Brebes atau Tegal-Bumiayu-Kaligua, Cirebon-Bumiayu-Kaligua, dan jalur selatan via Purwokerto-Paguyangan-Kaligua. Jalur tersebut dilewati jalan utama Tegal-Purwokerto, tepat masuk lewat pertigaan Kaligua, Kretek. Perjalanan mulai berkelok-kelok, dan naik-turun.
Geografis

Perkebunan teh Kaligua berada pada ketinggian 1200 - 2050 m dpl. Kondisi udara sanagt dingin, berkisar 8-22 C pada musim penghujan dan mencapai 4-12 C pada musim kemarau. Jadi tidak heran kalau wilayah perkebunan teh ini hampir selalu diselimuti kabut tebal. Perkebunan teh tersebut terletak di lereng barat gunung Slamet (3432 m dpl)yang merupakan gunung tertinggi kedua di pulau jawa setelah gunung Semeru. Dari salah satu tempat di perkebunan teh Kaligua kita dapat menikmati keindahan puncak gunung Slamet dari dekat, yaitu puncak Sakub. Nah jika ke Kaligua maka sempatkanlah untuk menikmati keindahan panorama indah, sekaligus kita dapat melihat keindahan gunung Ciremai, Tegal, dan Cilacap.
Sejarah
Perkebunan teh Kaligua merupakan warisan pemerintahan kolonial Belanda. Pabrik dibangun pada tahun 1889 untuk memproses langsung hasil perkebunan menjadi teh hitam. Kebun ini dikelola oleh warga Belanda bernama Van De Jong dengan nama perusahaan Belanda John Fan & Pletnu yang mewakili NV Culture Onderneming. Sebagai penghargaan makam Van De Jong masih terawat sampai saat ini di lokasi kebun Kaligua.

Konon pada saat pembanguan pabrik, para pekerja membawa ketel uap dari Paguyangan menuju Kaligua ditempuh dalam waktu 20 hari. Peralatan tersebut dibawa dengan rombongan pekerja yang berjalan kaki naik sepanjang 17 km. Selama proses pengangkutan tersebut, para pekerja pada saat istirahat dihibur oleh kesenian ronggeng Banyumas. Sampai sekarang setiap memperingati HUT pabrik Kaligua 1 Juni selalu ditampilkan kesenian tradisional tersebut.seperti terlihat pada gambar,

Konon perkebunan ini didirikan tahun 1899 oleh Cultuur Onderneming di Negeri Belanda. Untuk perwakilan di Indonesia ditunjuk Fan John Pletnu & Co yang berkedudukan di Jakarta. Salah seorang pengusaha bernama De Jong, kemudian ditunjuk untuk mengelola perkebunan teh dan pada tahun 1942 diambil alih oleh penjajah Jepang. Maka tak ayal, jika di lokasi perkebunan teh yang mencapai luas 607,25 Ha itu terdapat gua Jepang, tepatnya di Blok Sirah I yang berjarak satu kilometer dari Kantor Pusat Kebun Kaligua. Pasca kemerdekaan, pada 1958 perkebunan teh ini kemudian dikelola oleh Kodam VII/Diponegoro (kini Kodam IV) bekerja sama dengan PT Sidorejo, Brebes. Produknya 90% untuk ekspor dan 10% untuk lokal. Secara singkat, dalam perkembangan berikutnya, pada tahun 1996 melalui restrukturisasi perkebunan negara pengelolaan kebun teh diserahkan kepada PTP Nusantara IX. Di lokasi perkebunan juga terdapat makam-makam orang-orang yang membuka lokasi kebun antara lain Van Dee Jong, Mbah Joko, Aki Soka, dan Aki Waslim. Selain itu, terdapat mata air yang keluar dari terowongan gua yang disebut Tuk Bening. Konon menurut cerita, sumber air ini menjadi cikal bakal nama Kaligua. Dipercayai sebagian penduduk setempat, air berasal dari mata air Kaligua dapat menjadikan pemakaianya awet muda. (Emang bening banget, segar, sejuk, meresap di pori sampai ke tulang) bisa untuk terapi kalau lagi pen ing akibat stress. Nah semakin sering stress tersembuhkan, berarti mengurangi risiko mati mendadak dong...) mungkin itu logikaku...
Salah satu produk dari perkebuna teh tersebut adalah Teh Hitam, begitu sebutan produk pabrik teh milik PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang terletak di lereng Gunung Slamet, tepatnya di Dusun Kaligua Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan, Brebes. Bila anda ingin melepas lelah, menghirup udara segar atau sekedar jalan-jalan bersama keluaarga barangkali perkebunan teh Kaligua adalah pilihannya. Pabrik teh Kaligua yang berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut dan di sana anda akan dapat harumnya teh tunggu apalagi. Kini telah tersedia Vila di sekitar lokasi pabrik teh. Aku paling suka memandang Vila Amarilis. Apalagi menempati barang semalam. Pasti bergumul dengan dingin dan gigil sepanjang malam. Selimuuutannnn dong.



Ultah Nanggap Ronggeng



Perkebunan teh Kaligua berdiri tahun 1879, pada tahun 1901 mengusung mesin yang pertama kali berupa ketel uap. Ditempuh dengan jalan kaki selama 20 hari dengan jarak 15 kilometer, diikuti oleh group ronggeng dengan gamelan yang dimaksudkan untuk menghibur pada pekerja yang kecapaian. Untuk mengakui kerjasama tersebut secara monumental, setiap ulang tahun pabrik teh Kaligua selalu melengkapi dengan acara nanggap ronggeng yang didatangkan dari Jati Lawang Kabupaten Banyumas.

Sebagai kawasan perkebunan yang terletak di Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Propionsi Jawa Tengah, juga memiliki obyek wisata berupa panorama alam yang indah, sejuk, segar antara lain berupa situs pertapaan Gua Angin Barat, Petilasan Nyi Ronggeng, Mata Air Tuk Bening, Gardu Pandana, Puncak Sakup (Igir Sakub) yang berlokasi di ketinggian 2050 meter dari permukaan air laut serta gua Jepang, makam Van De Jong, disamping pohon teh ajaib.

Sementara bagian operasional wisata agro Kebun Teh Kaligua Marjono menambahkan bahwa telah tersedia fasilitas untuk Out Bond Game, camping rombongan, sewa kendaraan keliling kebundan sewa gedung pertemuan, lapangan tenis serta 5 wisma penginapan untuk para pengunjung



Sejarah Singkat Kebun Kaligua PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)


Perkebunan teh Kaligua merupakan warisan pemerintahan kolonial Belanda yang terletak di lereng sebelah barat kaki gunung Slamet, di desa Pandansari, Kec. Paguyangan, Kab. Brebes, Jawa Tengah Pabrik dibangun pada tahun 1889 untuk memproses langsung hasil perkebunan menjadi teh hitam. Kebun ini dikelola oleh warga Belanda bernama Van De Jong dengan nama perusahaan Belanda John Fan & Pletnu yang mewakili NV Culture Onderneming.

Dalam perjalanan sesuai dengan kondisi sosial politik dan ekonomi Indonesia serta adanya gejolak perang dunia ke-2 tahun 1942 sampai diakuinya kedaulatan Republik Indonesia sampai dengan sekarang kebun Kaligua mengalami beberapa pergantian nama dan pengelolaannya, yaitu :


Periode Pengelola
1942-1948
Kebun Kaligua diambil alih oleh Jepang, banyak tanaman teh yang rusak dan diganti dengan aneka tanaman pangan
1951-1957 Dikelola perusahaan swasta dari Tegal, tetapi tidak dirawat karena adanya gangguan keamanan berupa pemberontakan DI/TII
1958-1964 Dikelola KODAM VII Diponegoro bekerja sama dengan PT. Sidorejo Brebes dengan hasilnya 90 % untuk ekspor dan 10% untuk lokal
1964-1968 Dikelola oleh Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) aneka tanaman yang berkantor pusat di Semarang
1968-1972 Tanggal 16 April 1968 berubah nama menjadi PPN XVIII
1972-1975 Dengan PP No. 23 tahun 1972 PPN XVIII berubah nama menjadi PTP XVIII (Persero)
1995 Kebun Kaligua digabung dengan kebun Semugih (Kab. Pemalang) dan kantor adminstrasinya berkedudukan di Semugih
1996 Melalui restrukturisasi perkebunan-perkebunan Negara yang tertuang dalam PP No. 14 tahun 1996 tanggal 15 Pebruari 1996, pengelolaan Kebun Semugih Kaligua yang berada di bawah naungan PTP XVIII Persero) dirubah menjadi PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang berkantor pusat di Surakarta
1999 sampai sekarang Dengan SK Direksi No. PTPN IX.0/SK/149/1999.SM tanggal 1 Juli 1999 kebun Kaligua dipisah kembali dengan kebun Semugih dan pengelolaannya berdiri sendiri dengan pimpinan seorang Administratur.
Kantor pusat berada di 2 tempat, yaitu
1. Divisi Tanaman Tahunan Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang
2. Divisi Tanaman Semusim Jl. Ronggowarsito No. 164 Surakarta

Sejarah gua jepang
Merupakan gua peninggalan Jepang dengan ukuran panjang 1 km dan lebar 1,5 meter perkebunan teh yang cukup luas di sebelah timur, tampak mulut gua, tidak sulit untuk menemukan gua Jepang, karena terdapat papan penunjuk arah yang akan menuntun kita menuju tempat ini.



Gua Jepang dibangun pada tahun 1941 hingga 1942 oleh Jepang dengan mempekerjakan masyarakat setempat. Jepang mewajibkan perwakilan pemuda dari desa terdekat untuk membangun gua, kerja paksa tersebut dinamakan dengan Romusha. Pemuda yang diwajibkan Romusha antara lain dari desa Kaligua, Kalikidang, Gronggongan, Taman, dan Pandansari. Pekerjaan ini sangat melelahkan dan imbalannya tidak sebanding dengan keringat yang diteteskan. Mereka hanya dibayar 5 sen sehari, tanpa makan dan minum bahkan tidak ada waktu istirahat.
Gua Jepang dibangun dengan tujuan untuk melindungi Jepang dari serangan musuh. Selain membangun gua, Jepang juga melakukan kegiatan semacam perdagangan yang disebut Delimit. Delimit adalah pembelian barang dari para petani dengan harga yang sangat murah. Para petani dipaksa untuk menjual hasil panen kepada Jepang dengan harga yang sudah ditentukan oleh pihak Jepang. Delimit ini sangat merugikan bagi para petani. Hasil panen yang sudah dibeli dengan cara delimit ditimbun oleh Jepang di dalam gua sebagai cadangan makanan jika sewaktu-waktu musuh menyerang.
Setelah Indonesia merdeka, kemudian timbunan makanan dan pakaian di dalam gua diambil para petani yang sudah dirugikan. Untuk mengenang tersebut warga setempat menjaga keutuhan gua tersebut, dan hingga sekarang masih berdiri kokoh dan dinamakan Gua Jepang. Sekarang tempat tersebut menjadi salah satu obyek wisata di Kaligua. Jika ada pengunjung yang ingin masuk ke dalam gua harus diantar oleh seorang pemandu.
FASILITAS


Kawasan wisata agro Kaligua memberikan banyak pilihan untuk wisata. Sebab, terdapat beberapa situs wisata menarik yang berada di seputaran Kaligua. misalnya Gua Jepang, Tuk Benih, Gua Angin, Makam Pendiri kebun Van De Jong. Beberapa vila milik perkebunan bisa dimanfaatkan oleh pengunjung yang ingin bermalam. Kawasan perkebunan teh Kaligua, selain menarik untuk sarana wisata keluarga, juga sangat cocok untuk refreshing bagi orang kota yang setiap hari disibukkan oleh rutinitas kerja. Untuk melayani wisatawan, pihak perkebunan menyediakan fasilitas homestay (penginapan) yang cukup baik.

Fasilitas ; penginapan, wisma Flamboyan (6 kamar),Wisma Dahlia (3 kamar), Wisma Kenanga (2 kamar),Wisma Anggrek (2 kamar), Gedung Pertemuan, Areal Camping,Areal outbond, Gazebo, Lapangan Sepak Bola, Lapangan Tenis, Lapangan Volley, Tennis Meja & Billyard, Tea & Coffee corner (kafe), Hiburan Musik Orgen Tunggal, Jasa Layanan Teh & Catering, Pusat Layanan Kesehatan, Sarana Ibadah
Penunjang
Tak jauh dari lokasi tersebut, di sekitar Pandansari, terdapat sebuah tempat wisata yang tergolong langka. Yakni, sebuah telaga yang dihuni jutaan ikan lele jinak (Telaga Ranjeng). Lokasi telaga itu berada di tengah hutan lindung dan masih berada dalam pengawasan Cagar Alam Nasional.

Paket Wisata :
1. Wisata Edukasi/ilmiah ; perkebunan teh, budiadaya, persiapan benih, pemeliharaan, panen, pengolahan pabrik, produk siap seduh. Umumnya para pelajar dan mahasiswa sering berkunjung ke Pabrik untuk melihat langsung budidaya teh dan proses pengolahan teh.
2. Wisata Rekreasi Keluarga (Family gathering) dilengkapi taman bermain anak, kolam renang air hangat untuk anak-anak. Umumnya pada hari libur nasional dan hari minggu banyak yang berkunjung ke kebun teh dan danau renjeng.

3. Wisata historis/budaya.
4. Wisata Petualangan ; permainan & outbond dapat juga sebagai pos awal pendakian menuju gunung Slamet. Setiap musim liburan sekolah banyak para siswa yang mengadakan kegiatan kemah, sekaligus outbound. Disamping itu karyawan perusahaan swasta di wilayah Brebes, Tegal, Cirebon, dan Purwokerto juga mengadakan corporate gathering. Perusahaan swasta besar dari Jakarta juga pernah mengadakan pertemuan di kebun Kaligua
5. Wisata bisnis ; MICE (Meeting, conference, incentif, exhibition)
6. Wisata kebun (stroberi, kubis, kentang, tanaman hias)
7. Wisata olahraga (tennis, sepak bola, bola voli, billyard)
Keadaan Umum Kebun Kaligua
Kebun Kaligua terletak di antara 108,30’ – 109,30’ Bujur timur dan 6,30’-7,30’ Lintang Selatan. Memiliki topografi landai, miring sampai berbukit-bukit, suhu udara minimum 2º C, suhu udara maksimum 31º C, suhu udara rata-rata 18ºC, dengan curah hujan yang cukup tinggi.

Kebun Kaligua merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian berkisar 1500 m – 2050 m dpl. Beriklim lembab dengan kelembaban sekitar 70-90%. Jenis tanah andosol yang mudah menyerap air dengan keasaman tanah (PH) normal 4,5-5,5.

Jarak dari Kebun Kaligua ke Beberapa Kota Sekitarnya
1. Kaligua – kota kecamatan Paguyangan 18 km
2. Kaligua – Bumiayu 20 km
3. Kaligua – kab. Brebes 95 km
4. Kaligua – Purwokerto 50 km
5. Kaligua – Semarang 264 km
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Rabu, 25 November 2009

Tujuan Menghalalkan segala cara ?

             Setiap manusia memiliki tujuan hidup, yang tentunya tujuan yang ingin dicapai adalah tujuan yang baik; antara lain : mendapat kebahagiaan di dunia dan di akherat.Tidak ada orang yang ingin sengsara, tidak ada yang ingin mendapat kesulitan hidup. Untuk dapat tercapainya tujuan yang baik, tentunya dibutuhkan cara dan sarana yang baik pula agar perjalanan yang ditempuh dalam mencapai tujuan bisa lancar.

Cara dan sarana yang dilakukan tidak bisa dipisahkan dari dasar dan niat yang mendasari jalan hidup yang sedang dijalaninya. Sehingga : Dasar yang Baik, dengan Cara dan sarana yang Baik, akan diperoleh Tujuan yang Baik pula.sebaliknya Dasar yang Jelek, dengan Cara dan sarana yang Jelek, akan diperoleh Tujuan yang Jelek pula
              Adalah Sunan Kalijaga , tercatat dalam sejarah : memiliki dasar, cara dan sarana yang jelek; diceritakan dalam perjalanan hidupnya ia hidup dari lingkungan jahat , seorang penjahat, perampok, dalam cara hidupnya kejelekan selalu ditempuhnya : mencuri, merampok dan kejahatan lain yang dilakukannya, tetapi pada akhirnya perjalanan hidupnya, ia mencapai kebaikan ! menjadi seorang Wali : Sunan kalijaga salah satu di antara 9 wali songo.
              Dengan demikian terjadi ketidak - selarasan antara Dasar - Cara/sarana - dan tujuan. Dasar yang Jelek, dengan Cara dan sarana yang Jelek, akan diperoleh Tujuan yang Baik.
seharusnya konsep yang benara adalah : Dasar yang Baik, dengan Cara dan sarana yang Baik, akan diperoleh Tujuan yang Baik tetapi yang terjadi adalah sebaliknya Dasar yang Jelek ( seorang penjahat ), dengan Cara dan sarana yang Jelek ( kerjanya mencuri, merampok,dll ) diperoleh Tujuan yang Baik ( menjadi seorang Wali )
              Kenapa bisa terjadi demikian ? Hal ini terjadi karena tahapan-tahapan perjalanan hidup yang terjadi dan di alami oleh Raden Mas Said atau lebih dikenal dengan sebutan Sunan kalijaga , ada satu tahap atau fase penghubung menuju tujuan yang baik, yaitu tahap Taubat. Raden Mas Said rela dirinya dikubur hidup-hidup untuk menjalani Taubat atas perbuatan jahatnya yang selama ini dilakukan. sehingga  Dasar yang Jelek, dengan Cara dan sarana yang Jelek, dapat diperoleh Tujuan yang baik, karena  Dasar yang Jelek, dengan Cara dan sarana yang Jelek, diikuti langkah Taubat akan diperoleh Tujuan yang  Baik. Dengan demikian tahapan Taubat merupakan langkah yang harus ditempuh seseorang untuk mendapat tujuan yang baik, apabila Dasar dan cara serta sarana yang yang ditempuh dalam hidupnya selalu dalam kejelekan.
             Di jaman seperti sekarang ini ,dimana manusia dihadapkan pada pola Hidup : Tujuan menghalalkan segala Cara, akan menjadikan manusia mendapati tujuan semu, kebahagiaan yang tidak sebenarnya.Manusia yang ingin mencapai kebahagiaan hidup : hidup sejahtera, bergelimang harta, pangkat dan kedudukan tinggi, akan menjadi sia - sia karena yang diraihnya adalah kebahagiaan semu Harta yang dimilikinya, pangkat dana kedudukan yang dicapainya tidak menimbulkan kebahagian, hatinya gersang, gelisah dan tidak tentram, kenapa ? karena cara yang ditempuh untuk memperoleh semuanya melalui jalan yang tidak benar.
            Maka mengambil pelajaran dari kisah Sunan kalijaga, perlu setiap manusia membenahi kembali tujuan hidupnya, cara dan sarana yang ditempuhnya, untuk mendapat tujuan akhir hidup bahagia, yaitu bertaubat !
langkah taubat akan memberi solusi, akan meluruskan kembali tujuan perjalan hidup manusia, sebagai suatu sangkan paraning dumadi.
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Selasa, 24 November 2009

Mars HFC

Bakti Kami
siswa-siswi SMA Islam semua
ku berjanji memenuhi
panggilan Tuhanku
di dalam Qur'an Hadistmu
jiwa seluruh umatmu
kujunjung kebudayaanmu
kejayaan Ta'allumul Huda baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Sabtu, 21 November 2009

3 orang buta dan gajah

              ada 3 orang buta ingin melihat gajah. mereka pergi ke kandang gajah. sampai di kandang gajah mereka memegang gajah, ada yang memegang ekor, ada yang memegang kaki, ada juga yang memegang kuping gajah.mereka meraba dan memegang untuk mengenal bentuk gajah.

             setelah puas akhirnya mereka pulang. di tengah jalan terjadi perdebatan antara ketiga orang buta. mereka bersitegang tentang bentuk gajah; satu orang buta mengatakan : " gajah itu seperti ular ! panjang..! " demikian pendapatnya karena ia memegang ekor gajah pada waktu di kandang gajah. " kamu salah !" kata orang buta yang kedua : " gajah itu kaya pohon kelapa , bulat, besar dan tinggi ! " katanya, ia berpendapat begitu karena yang ia pegang pada waktu di kandang gajah adalah kaki gajah. "Kamu berdua salah semua ! " kata orang buta yang ketiga : " yang benar gajah itu kaya payung ! teriaknya. ia merasa benar karena yang ia pegang adalah kuping gajah.
           ketika mereka bertengkar, lewatlah orang yang tidak buta : " ada apa kalian ribut-ribut ? " tanyanya.
" kami orang buta, baru dari kandang gajah " kata orang buta yang pertama. diterangkanlah kepada orang tadi maksud mereka ke kandang gajah sehingga akhirnya mereka bertengkar. " Oh begitu ya ! jadi siapa yang benar ya ? kalian semua benar ! " kata orang yang baru lewat.
         Manusia memang selalu ingin menang sendiri, dalam melihat suatu kebenaran selalu dipandang dari persepsi pribadi masing - masing ,sehingga kebenaran menjadi kabur. dibutuhkan sikap yang bijak untuk memandang peristiwa di dunia ini. yang memandang secara obyektif, sehingga kebenaran terungkap.
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Jumat, 20 November 2009

malam sepi

malam ini kucoba tengadahkan tangan...
ya Rahman ya Rohim...
bukalah pintuMU untuk ku...
di pintuMU aku mengetuk ...
kabulkanlah doa hambaMU..!
Amien ! baca selengkapnya ( klik ) di sini...