CANDI MENDUT
Letak :
à kec. Mungkid, kab. Magelang
à + 2 km dari Candi Borobudur
Hubungan dengan Candi Borobudur
à Dari segi paleografis tulisan ada persamaan (tulisan-tulisan pendek pada relief
Karmawibhangga di Candi Borobudur)
Sejarah :
à dibangun oleh : ...
: Dinasti Syailendra
à oleh : Raja Indra
(hal ini dijelaskan pada prasasti Karangtengah)
à dibangun sekitar 800 M
(sedikit lebih tua dibanding Borobudur)
Arsitektur :
3 buah arca : - arca Budha Cakyamuni
- arca Awalokiteswara
- arca Maitreya
àbentuk bangunan :
berdiri di atas basement (terdapat lorong) yang tinggi,tangga naik dan pintu masuk
menghadap Barat Daya.Atapnya bertingkat 3 dihiasi dengan stupa-stupa kecil(48
buah).
CANDI PAWON
letak :
à di antara Borobudur dan Mendut (1150m dari Borobudur menuju Mendut)
ukuran :
à lebih kecil daripada Mendut
Kebudayaan :
à Budha
Keunikan :
à jendela kecil di dinding yang tinggi
à ragam hiasnya
Asal nama :
pa + awu + an
à tempat untuk mengremasikan mayat
Nama lain :
à Brajalan
à vajra (halilintar) + anala (api)
CANDI KALASAN
Nama lain : CANDI KALIBENING
Letak : di sebelah kanan, km. 3 Jogja – Solo
Sumber sejarah: PRASASTI KALASAN
(huruf Pranagari, bhs. Sansekerta, 778M)
à para Guru sang “mustika keluarga Syailendra” (Sailindrawamasatilaka) telah
berhasil membujuk Maharaja Tejapurnapana Panangkaran untuk mendirikan
bangunan suci Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta dalam kerajaan
keluarga Syailendra
Bentuk bangunan :
à persegi empat dengan sudut2 menonjol keluar
à pada 3 sisinya terdapat pintu masuk ke kamar
à sisi Timur merupakan pintu masuk kamar terbesar
Arsitektur :
Di atas badan candi terdapat atap candi.Atap bertingkat 3.
Atap paling bawah berbentuk persegi 20 (berisi patung Bodhisatwa duduk di atas bunga teratai).
Atap tingkat 2 berbentuk persegi 8.
Atap tingkat 3 mempunyai 8 kamar-kamaran berisi patung Dhiyanibuddha)
Keistimewaan (= Candi Sari):
à dindingnya dilekati dengan campuran pasir, seperti halnya pembuatan tembok saat ini
à adanya pelapis ornamen dan relief pada dinding luarnya (Vajralepa), suatu bahan berwarna kuning yang terbuat dari getah tumbuhan
CANDI SARI
Merupakan VIHARA tertua di Indonesia.
Alasan à
para arkeolog memperkirakan bahwa vihara ini berfungsi sebagai tempat pendidikan bagi para biksu.
Bukti à ditemukannya ruangan khusus untuk menyimpan literatur(semacam perpustakaan).
Nama lain : CANDI BENDAH
Letak : tidak jauh dari Candi Kalasan (600m)
15km sebelah timur Yogyakarta,
kab.Sleman prop. DIY
Panjang bangunan : 17,32 m
Lebar bangunan : 10,00 m
Ketinggian dr permukaan tanah : 1,60 m
Arsitektur bangunan :
àberbentuk persegi panjang bertingkat dua,dengan tiga ruangan/cella.
àtampak depan:terdapat 3 jendela di bagian atas & tengah
àruangan tengah memiliki pintu menghadap ke Timur.adanya pintu penghubung.
CANDI SUKUH
Letak : lereng Barat G. Lawu, kab. Karanganyar, Surakarta.
Ditemukan oleh : Residen Surakarta “Yohson”
Direhabilitasi oleh Dinas Purbakala tahun 1917
Merupakan perpaduan 2 budaya :
1. Hindu
2. Pemujaan leluhur
Gapura – Gapura di Candi Sukuh :
1. Gapura sisi Utara (trap pertama)
à candra sengkalan : Gapura buta mangan wong à 1437 M
2. Gapura sisi Selatan (trap pertama)
à candra sengkalan : Gapura buta anuhut buntut à 1437 M
3. Gapura (trap kedua)
à candra sengkalan : Gajah wiku anuhut buntut à 1496 M
à dijaga 2 arca berwajah komis
à ada 2 relief : sebelah selatan dan utara
Relief – relief di Candi Sukuh :
1. Sudamala
àDewi Kunthi meminta Sadewa meruwat Batari Durga, namun Sadewa menolak
à Bima melawan raksasa
à Sadewa diikat di pohon “Kepuh Randu”
à Sadewa berhasil & menikah dgn Dewi Pradapa
à Dewi Uma di atas Padmasana
2. Garudadeya
3. Samudra Samtana
Fungsi Candi Sukuh : “meruwat”
Bukti :
1. Relief lingga – yoni
2. Relief Sudamala
3. Relief Garudadeya
4. Prasasti tahun 1363 Saka
5. Prasasti tahun 1379 Saka
CANDI PLAOSAN
Letak :
Dukuh Plaosan, kel. Bugisan, kec. Prambanan, kab. Klaten
Pendiri :
Rakai Pikatan
(Dinasti Syailendra & Sanjaya)
-Mataram Hindu-Didirikan abad IX
Aliran :
Budha Mahayana
Candi Plaosan Utara
Candi dikelilingi tembok batu kali, dengan dijaga arca Dwarapala besar 2 buah.
Di dalam candi induk terdapat patung Dyani
Bodhisatwa Memiliki 2 buah candi induk, masing – masing dipisahkan dengan tembok gapura yang cukup artistik. Gerbang candi menghadap ke sebelah barat. Selain dihiasi kedua candi induk, terdapat pula 58 candi perwara (pendamping) serta 126 stupa perwara, yang tersusun dalam 3 deretan mengelilingi candi induk
CANDI SEWU
Letak :
à sebelah utara Prambanan
à di daerah tapal batas DIY dan Surakarta
Nama asli : Manjus’rigrha
Dibangun pada abad ke-8, pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran (Mataram Hindu)
Terdiri atas : 249 candi
à 1 candi utama
à 8 candi apit
à 240 candi perwara
Candi utama berbentuk segi 20, dengan diameter 29 m dan tinggi 30 m.
Candi utama memiliki 1 ruang utama dan 4 ruangan kecil yang merupakan jalan masuk ke candi.
Candi utama menghadap ke timur.
CANDI S0JIWAN
Letak : selatan Prambanan
Bercirikan agama Budha
Relief makhluk kerdil – kinari,Simbar
Jaladwara (saluran air)
(dibangun di masa Dinasti Syailendra)
Terdiri atas :
- 1 candi induk yang menghadap ke barat
- beberapa candi pendamping
Di sebelahnya ada bangunan yang diduga bekas vihara
CANDI LUMBUNG
Letak : di selatan Candi Sewu
Terdiri atas 1 candi pusat dan 16 candi pendamping berbentuk persegi empat dan semua candi pendamping menghadap ke candi pusat.
Candi utama
• Berbentuk persegi 20
• Terdapat gambar – gambar sebesar orang
• Terdapat kamar u/ patung Dhiyani Buddha
• Beratap seperti Candi Sewu
CANDI SAMBISARI
Letak : berdekatan dengan Candi Prambanan,Kalasan,Sari,dll(sekitar 14 km dari pusat Yogyakarta).
Kebudayaan : Hindu
Sejarah : Dibangun tahun 812-830M saat pemerintahan Raja Rakai Garung dari
Kerajaan Mataram Kuno.
Arsitektur :
à punya 4 buah bangunan candi,dibatasi tembok.
à luas 50 x 48 m
à tinggi candi utama: 7,5 meter
à candi utama pintu masuk menghadap ke Barat&punya tangga dengan bentuk sayap
sisi kanan-kirinya, pada ujung tangga terdapat relief Makara disangga oleh dua belah
tangan makhluk kate.
à3 candi kecil lainnya ada di depan candi induk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar