mungkin rizqi anda :

Selamat Datang ! Selamat Membaca ! jumlah pengunjung dari negara: ...

free counters

Jumat, 19 Maret 2010

RAHASIA KEHEBATAN SEORANG PANDAI BESI


HIKMAH MENAHAN NAFSU
Al kisah ada seorang pandai besi yang mempunyai keajaiban luar biasa. Kalau dia memegang besi di dalam bara api, tangannya tidak kepanasan, sekalipun saat mengambilnya menggunakan tangannya secara telanjang. Ketika itu ada seseorang yang yang tergerak hatinya berminat menyaksikan keajaiban itu. Apakah benar ataukah sekedar berita bohong. Hingga suatu hari orang tersebut datang ...

ke rumah si pandai besi. Ia bertanya tentang berita itu. Setelah menyaksikan sendiri, ia memandangi penuh kekaguman.
Setelah si pandai besi itu menyelesaikan pekerjaannya, lelaki tadi memberi salam. Si pandai besi menjawab.lalu kata lelaki tadi : “ Malam ini aku menjadi tamumu, kamu tidak keberatan, bukan ? “
Si pandai besi menjawab : “ Dengan suka hati aku menerima kehadiranmu “
Lelaki tadi diajak masuk ke rumah. Hinga setelah makan malam tiba, ia disuguhi makan malam. Selesai makan malam hingga menjelang tidur, lelaki tadi tidak menjumpai suatu kelebihan yang dilakukan si pandai besi. Ibadah Fardlunya hanya biasa saja. Ia tidur malah hingga subuh. Dalam hati lelaki tadi berkata : “ Barangkali malam ini dia sengaja merahasikan ibadahnya “
Lelaki tadi meminta izin lagi agar diperbolehkan bermalam untuk yang kedua kali. Ia mencoba memperhatikan amaliahnya. Ternyata tidak ada kelebihannya dalam menjalankan kewajiban dan kesunahan beribadah.
Akhirnya lelaki tadi berkata : “ Sudah seringkali aku mendengar, betapa besarnya Allah memuliakan dirimu. Kebetulan aku sendiri juga menyaksikan kekeramatanmu itu. Tetapi setelah aku perhatikan secara lahiriah, ternyata tidak ada kelebihan yang aku jumpai dalam ibadah fardlu atau sunahmu. Kalau begitu, dari manakah tingkatan itu kau peroleh ? “
Si pandai besi menjawab : “ Saudara, sesungguhnya aku mepunyai kisah yang sangat menarik. Ceritanya begini : aku bertetangga seorang perempuan yang sangat cantik. Aku cinta sekali padanya. Setiap aku menggoda dan merayunya supaya ia mau memenuhi keinginanku. Namun sampai sejauh itu aku tidak dapat menundukkan dirinya. Rupanya ia perempuan ahli ibadah yang sangat bagus segalanya .
Bulan demi bulan terus bergulir, hingga tibalah masa paceklik, makanan susah diperoleh. Kelaparan merata di mana-mana. Suatu hari ketika aku sedang duduk menikmati udara di rumah, tiba-tiba pintu rumahku diketuk seseorang. Aku keluar untuk melihat siapa yang datang. Ternyata perempuan yang cantik itu rupanya yang dating. Ia berdiri di depan pintu, katanya : “ Tuan, aku sedang kelaparan. Apakah ada makanan yang bisa tuan berikan kepadaku ? “
Jawabku : “ Apa kamu tidak merasa bahwa aku sangat mencintaimu ? aku tidak akan memberi makanan kecuali kau bersedia menyerahkan dirimu padaku “
Perempuan yang cantik itu berkata : “ Sesungguhnya aku sangat takut menghadapi bahaya dalam kematian. Aku telah berjanji tidak akan bermaksiat kepada Allah “. Lalu ia pulang.
Dua hari kemudian ia datang lagi. Ia meminta makanan seperti yang dikatakan tempo hari.aku juga memberi jawaban seperti jawabanku kemarin. Saat itu tubuhnya kelihatan begitu kusut dan rusak. Ia masuk dan duduk di dalam rumah. Aku menyodorkan makanan di depannya. Tiba-tiba air mata perempuan cantik itu mengalir deras, seraya berkata : “ Apakah makanan ini kau berikan semata-mata karena Allah ?”
Aku menjawab : “ aku berikan makanan itu agar kau bersedia menyerahkan dirimu kepadaku “
Ia bangkit , meninggalkan makanan itu tanpa menjamahnya sedikitpun. Ia terus keluar rumah menuju rumahnya sendiri, yang berada tidak jauh dari rumahku.
Dua hari kemudian ia datang lagi. Ia mengetuk pintu sambil berdiri di depan pintu. Kulihat tubuhnya kian kurus kering, suaranya terbata-bata. Punggungnya kelihatan membungkuk karena menahan lapar.
Ia berkata : “ Tuan, aku telah merasa kesulitan untuk mencari makanan, dan aku tidak sanggup lagi berjalan jauh mencari makanan kecuali kepada tuan. Apakah tuan punya makanan yang bisa diberikan kepadaku ikhlas karena Allah ? “
Aku menjawab : “ ya , tentu ada, kalau kamu bersedia menyerahkan dirimu kepadaku “
Ia kemudian menundukkan wajah beberapa saat. Ia masuk dan duduk di dalam. Saat itu aku benar-benar tidak mempunyai makanan yang dapat kuberikan untuknya. Maka aku segera menghidupkan api untuk memasak makanan baginya.
Setelah masak dan makanan kuletakkan di depannya, tiba-tiba aku tersadar memperoleh petunjuk Allah. Dalam hati aku berkata : “ Hai , rusak amat diriku ini ! Sesungguhnya perempuan ini termasuk orang yang diberi akal sedikit dan begitu pula ketaatannya kepada agamanya. Ia tidak mampu mencari makanan dan sudah berulang kali merasakan pedihnya kelaparan. Tetapi kamu tidak mampu menahan kemaksiatan, padahal ia dapat mencegah kemaksiatan tanpa mau menyentuh makanan, jika diberikan disertai syarat.
Kemudian aku berdoa kepada Allah : “ Wahai Allah ! sesungguhnya sekarang aku bertaubat kepadaMu atas segala perbuatanku. Aku berjanji tidak akan mendekat-dekat lagi kepada perempuan itu untuk bermaksiat !“
Aku dekati dia yang masih terpaku di depan makanan. Aku berkata : “ Sekarang makanlah ! Kamu tidak perlu khawatir bahwa aku akan meminta persyaratan itu. Kuberikan makanan ini karena Allah ! “
Begitu mendengar ucapanku itu, ia mengangkat wajahnya ke langit, seraya berucap : “ Wahai Allah ! jika ucapan itu benar, hindarkanlah dirinya dari api di dunia atau di akherat “
Lalu perempuan cantik itu kubiarkan mnyantap makanan. Aku sendiri berkemas dari hadapannya untuk memadamkan api. Peristiwa itu terjadi di musim penghujan. Tanpa sengaja , sebuah bara api jatuh mengenai kakiku. Ternyata tidak melepuh. Aku kembali lagi menjumpainya dengan penuh kegembiraan.
Aku berkata : “ Bergembiralah kamu ! Sesungguhnya Allah telah mengabulkan doamu “
Lalu ia buang sesuap makanan yang masih ada di tangannya. Ia bersujud syukur seraya berucap : “ Wahai Allah ! Sesungguhnya Engkau telah memperlihatkan kepadaku apa yang kuhendaki terhadap lelaki ini. Maka cabutlah ruhku sekarang juga ! “
Selesai berucap begitu, perempuan cantik itu meninggal dalam keadaan masih bersujud. Demikianlah ceritaku saudara !
Kisah di atas memberi pelajaran bahwa di jaman modern seperti sekarang ini, di mana kemaksiatan meraja lela, patut kiranya kita renungkan, sejauh manakah diri kita sanggup menahan diri, menahan hawa nafsu yang senantiasa mendorong dan menjerumuskan kita untuk bermaksiat. Mari kita kendalikan nafsu kita, karena Allah menjanjikan barang siapa yang mampu mengendalikan hawa nafsunya, maka syorgalah tempatnya ia kembali kelak !

Silahkan baca juga artikel di bawah ini...



Widget by Hoctro | Jack Book

Tidak ada komentar:

Posting Komentar