mungkin rizqi anda :

Selamat Datang ! Selamat Membaca ! jumlah pengunjung dari negara: ...

free counters

Rabu, 18 Agustus 2010

MENCICIPI KEMATIAN


Marhaban Ya Ramadhan !

Memasuki bulan ramadhan, ada rasa gembira dalam diri kita. Bulan suci Ramadhan memberi kesempatan pada kita untuk kembali kepada fitrah. Kembali pada kesucian. Ada
kesempatan di bulan mulia ini untuk mendapatkan ampunan atas dosa-dosa kita yang telah lewat.Menghadap Allah kelak ketika meninggal dunia dalam kondisi suci, tidak punya dosa, adalah harapan setiap manusia. Kematian yang akan dialami oleh setiap manusia merupakan hal yang menakutkan. Kata - kata “kematian” selalu membuat kita merasa ngeri. Bagaimana kalau mencicipi kematian ?

Ada hipotesis tentang rasa kematian. Kematian itu rasanya ya seperti tidur, katanya. Bayangkan kalau Anda sedang tidur dan mimpi indah, rasanya gembira dan riang, kita sedih kalau terbangun. Bayangkan sebaliknya, bagaimana rasanya tidur dikejar-kejar binatang buas ? Ngeri, takut, tegang, dan capek sepanjang mimpi tersebut. Nah, bagaimana bila di alam kubur itu kita mendapat siksa kubur ? Rasanya seperti mimpi buruk berkepanjangan hingga kiamat tiba, tanpa kesempatan untuk bangun sama sekali!

Waktu kecil kita takut dengan kematian karena digambarkan pedihnya saat sakaratul maut. Ibarat ditusuki ribuan pedang, atau dikuliti hidup-hidup. Kini setelah dewasa saya punya pandangan lain akan ketakutan kita dengan kematian. Kita takut bukan hanya rasa sakit saat mati itu, tapi ngeri dengan ketidakpastian akan apa yang akan kita temui di balik kematian. Bagaimana kalau amal kita ternyata batal tertolak semua ? Bagaimana kalau dosa kita sebesar gunung sementara amal baik hanya sebutir kerikil, dan kita terlambat bertaubat ?

Rasa sakit saat mengalami kematian itu mengerikan. Namun hilangnya kesempatan untuk bertaubat dan ketidakpastian di alam kematian nanti terasa lebih mengerikan.

Dan begitulah, sebenarnya kita telah mencicipi kematian setiap malam. Tidur kita itu mirip dengan kematian. Seperti dituliskan dalam Qur’an :

Allah memegang jiwa ketika matinya dan jiwa yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (QS 39-Az-Zumar:42)

Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami ?”. Inilah yang dijanjikan Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul. (QS 36-Yaasiin:51-52)

Jadi benarlah, bahwa sebenarnya Allah telah memberi kita rasa kematian dalam tidur kita. Setiap hari. Sayang sekali, sering kita mengabaikan kejadian-kejadian itu dengan hati yang jernih.
Marilah di bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini, bulan Ramadhan yang suci ini, kita isi dengan memperbanyak amal ibadah, dengan harapan kita akan menjadi golongan orang yang kembali kepada fitrah ( minal a’idin ) dan golongan orang yang menang melawan hawa nafsu ( minal fa’izin ).

Ya Allah, Tolonglah daku agar senantiasa ingat kepada-Mu, juga senantiasa bersyukur kepada-Mu sehingga ibadahku senantiasa indah di mata-Mu

Ya Allah,

sesungguhnya daku
berlindung kepada-Mu dari

ilmu yang tidak bermanfaat,
hati yang tidak khusyu’,
do’a yang tidak didengar, dan
amal yang tidak diterima

Amien !

Silahkan baca juga artikel di bawah ini...



Widget by Hoctro | Jack Book

Tidak ada komentar:

Posting Komentar