mungkin rizqi anda :

Selamat Datang ! Selamat Membaca ! jumlah pengunjung dari negara: ...

free counters

Selasa, 29 Juni 2010

SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN




Susunan Acara Seminar Nasional Pendidikan
di STKIP Islam Bumiayu
Tanggal 30 Juni 2010




No.---Waktu ------ Acara ---------- Petugas

1.-13.00 WIB - Pembukaan - MC. Ust. Musa Sayono
2.-13.10 WIB - Prolog Seminar - Moderator : Barmawi, SPd.,MSi
3.-13.30 WIB - Pemaparan Makalah:- Pembinaan Karakter dari Dimensi Agama
- Prof.Dr. H.A.Malik Fajar
4.-14.30 WIB - Pemaparan Makalah:- Pendidikan Karakter Berbasis kearifan lokal - Prof. Dr. H. Rochmat Wahab
5.-15.30 WIB - Diskusi Dan Tanya Jawab - Barmawi, SPd., MSi.
6.-16.00 WIB - Penutup - Ust. Musa Sayono

.
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

PENGOBATAN MENGGUNAKAN MELATI


Tanaman Melati itu tidak saja bunganya jadi hiasan pengantin. Ternyata diketahui, mulai dari akar, daun dan bunganya juga bisa dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional, yang bisa membantu menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit.

Kegunaan akar, daun dan bunga melati ...

A. AKARNYA
Digunakan untuk mengatasi :
1. Derita insomnia/susah tidur
2. Luka memar karena terpukul
3. Mengurangi sakit pada tulang patah.
4. Sakit gigi
5. Sakit kepala dan
6. Cacingan

B. DAUNNYA
Digunakan untuk mengatasi :
1. Conjunctivitas (radang mata merah)
2. Masalah produksi ASI yang berlebihan
3. Bengkak
4. Sakit kepla
5. Sesak nafas

C. BUNGANYA
Digunakan untuk membantu menyembuhkan :
1. Influenza
2. Sakit kepala
3. Diare
4. Cacingan
5. Radang mata merah
6. ASI yang berlebihan
7. Bisulan
8. Jerawatan
9. Biduran
10. Bengkak karena gigitan binatang
11. Sesak nafas karena asma

Melati bisa digunakan sebagai obat luar maupun obat dalam

A. Untuk Obat Luar
1. Dengan cara bunga melati direbus,
2. Kemudian air saringannya dimanfaatkan untuk mengkompres atau penggunaan yang lain.

B. Untuk bagian obat dalam
1. Bagian luar bisa dengan cara daun dimemarkan
2. Kemudian digiling halus lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.

Resep sederhana penggunaan tanaman melati untuk membantu mengobati beberapa macam penyakit :

A. Conjunctivitis (Radang Mata Merah)
1. Pertama-tama siapkan 6 gram daun melati
2. Selanjutnya direbus dengan air secukupnya
3. Kemudian disaring dan air saringan bisa digunakan untuk diminum dan juga untuk (cuci mata)

B. Untuk mengatasi bengkak karena digigit binatang
Dengan menggunakan daun maupun bunga melati secukupnya yang sebelumnya telah dicuci bersih.
1. Kemudian diremas-remas.
2. Lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit
3. Diamkan beberapa saat sampai remasan daun yang telah ditempelkan pada luka tersebut kering.

C. Demam
1. Dengan 10 gram daun melati dan 10 gram bunga melati
2. Bunga dan daun itu diremas-remas dengan tangan.
3. Lalu direndam dalam air secukupnya.
4. Air rendaman tersebut digunakan untuk mengompres dahi.

D. Insomnia / Sulit Tidur
1. Bisa menggunakan akar dari pohon melati sebanyak 1-2 gram
2. Kemudian akar tersebut dicuci bersih
3. Lalu ditumbuk sampai halus
4. Kemudian ramuan tersebut ditambah air matang
5. Setelah itu disaring dan hasil saringan diminum menjelang tidur

E. Sesak Nafas
1. Siapkan 20 lembar daun melati secukupnya dan bunga melati
2. Bahan-bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 2 gelas air
3. Kemudian disaring
4. Cara pemakaian adalah di saringan tersebut diminum sekaligus sampai habis

F. Jerawatan
Caranya :
1. Pertama-tama siapkan 20 kuntum bunga melati
2. Tambahkan dua jari asam jawa
3. Tiga gram belerang
4. Tumbuk semua itu sampai halus dan jangan lupa pula untuk menambahkan dua sendok makan
air jeruk nipis dan kemudian diremas-remas.
5. Kemudian ramuan campuran tersebut digosokkan pada muka yang berjerawat.
6. Dua kali sehari sebanyak yang dibutuhkan.

SELAMAT MENCOBA !!!

baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Sabtu, 12 Juni 2010

DAFTAR NILAI SEJARAH KLAS X 4

1. Asih Maolina : 62
2. Anisa rahmawatiningsih : 62
3. Desi Indah L : 61
4. Desilva Noviana Sandy : 52
5. Devi Asfarina : 65
6. Diar Noor Abdalia : 61

7. Ema Milda R. : 61
8. Erna Sulistriyani : 67
9. Estu Adi Arman : 68
10. Fahriatun Nurrohmah : 60
11. Fildati Isfa Yuniasari : 60
12. Fungi Risqi Amalia : 72
13. Galih Septi Dewangga : 68
14. Ita Nurohmah : 61
15. Larasati Purnamaningsih : 67
16. Lukmanul hakim : 61
17. Lutfiyatul Hikmah : 67
18. M. Fiki Pujiyono : 62
19. M. Nur Faizudin : 65
20. M. Turif Irawan : 64
21. M. Yufi Dani : 67
22. Meita Angelica W : 61
23. Muhamad Mufti : 64
24. Nabila Muhamad : 65
25. Nofia mayangsari : 68
26. Nurhikmah Kh : 70
27. Prasetya Arin : 72
28. Putra Bachri st: 57
29. Rizky Condro W : 60
30. Sabrina Nur Azizah : 55
31. Septina Rizky KH : 64
32. Silvi Arsiana : 68
33. Siti Alpra Turohmah : 68
34. Siti Shofuroh Fahmi : 64
35. Suhada Makmur S : 67
36. Tri Rahayuningsih : 61
37. Ulinuha : 61
38. Ullis Putri Yanti : 70
39. Vivi Pebriyani : 75
40. Winda Dewi Purwati : 67
41. Wita Septiasih : 77
42. Yoga Dwi P : 61
43. Yusrani Fadlina : 65
44. Nurulizza Asri TZ : 61
45. Nama Turiyatul KH : 67
46. Nur Aeni : 62

Pagenjahan, 11 Juni 2010
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

DAFTAR NILAI SEJARAH KLAS X 3

1. Alfio Aji P : 71
2. Algi Lorensa : 61
3. Amelia Mei P. : 78
4. Arlinda Widha M. : 64
5. Destiani Nuriza : 67
6. Diajeng Saraswati PM. : 71

7. EdwinNur Sidik : 65
8. Eva Nur Janah : 64
9. Fera zakiyah : 56
10. Fitroh Resmi Hanum : 77
11. Fitrul M : 74
12. Ida Farida : 75
13. Ikhwan Maulana : 74
14. Isti Gharomi Ulumiyah : 61
15. Kirana Diyah P. : 71
16. Linda Rosyani : 71
17. Liza Amalia : 70
18.Lucky Alfi J : 70
19. M Faris : 64
20. M Iqbal Aziz : 68
21. M. Syahrul Mubarok : 68
22. M. Zulkhan Yasin : 75
23. Maunatul Mufazah : 68
24. M Hasbi A : 62
25. Murti Ariska : 64
26. Nisa Nur Ardilah : 64
27. Nur Khafifah : 62
28. ---------------
29. Rifda Azka Solikha : 62
30. Rina Sinta Sari : 60
31. Rizki Amin : ---
32.Sekti Indra Pratama : 61
33. Shelvy Septiana Olga : 64
34. Septiani ML. : 67
35. Shinta Ayu Hapsari : 62
36. Siska Mirzani : 64
37. Siti Mukaromah : 64
38.Tiara Okta Saputri : 61
39. Tri Lusi K. : 80
40. Tri Widyo P. : 67
41. Ulfa Triani S : 71
42. Uum Muthoharoh : 68
43. Wildan Pendika P. : 71
44. Yuniati Isdahtul Adha : 64
45. Sabila Yusrina : 77
46. Zidna Madayatul Huda : 71
47. Dody Irfan Y. : 60

Pagenjahan, 11 Juni 2010
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Jumat, 11 Juni 2010

DAFTAR NILAI SEJARAH KLAS X 2

1. Alvina Amaliyah Ma’rif : 74
2. Amalia Dinan F : 62
3. Apriyani Amalia : 64
4. Cika Yunita Effendi : 72
5. Devi Wulandari : 54
6. Dini Mushofa : 62

7. Elva Eka Erawati : 74
8. Elya Khilyana : 68
9. Fani syamsul Arifin : 55
10. Farah Arifa J. : 71
11. Fitri Shofiyani : 78
12. Hani Riskiyati : 65
13. Hendra Nugraha : 58
14. Ida Mafrukha : 52
15. Irma Fiani : 65
16. Juwanita sari : 65
17. Khaeril Akbar : 62
18. M. Akbar Farid : 67
19. M. Ikhsan Robbani : 60
20. M. Sholih al Munajid : 57
21. Muh Yanuar Firdaus : 61
22. Ma’rifatun Nafilah : 65
23. Miskatu Nur Afiati: 65
24. M. Firmansyah : 71
25. Nur Muzaenifa : 55
26. Nurul Maulida : 62
27. Panji Tri Widianto : 65
28. Puput Yuliana : 61
29. Resi Putri Andini : 54
30. Ria Nur Fadilah : 70
31. Rifki Abdul Muiz :67
32. Sahlan Muhamad Al Fath : 57
33. Sherli Refta Andani : 52
34. Sintia Pratiwi : 54
35. Siti Marwati : 71
36. Syifani P. : 62
37. Tri Dyani : 64
38. Ukhtina Duhi Anindhita : 61
39. Ulzana Bella R : 62
40. Utami juwita : 61
41. Wardah Agustiani : 67
42. Widya Hendra P. : 62
43. Wiwin Agustina : 67
44. Yuli atin Romatitis : 67
45. Zaidan Hilman Karami : 70
46. Intan Hapsari : 62

pagenjahan , 11 Juni 2010
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

DAFTAR NILAI SEJARAH KLAS X 1

1. ACUH MUYAYANG : 60
2. ANANDA EKA PRATAMA : 61
3. ANTIKA INDRIYANI : 61
4. ATI FAUZIA KAUTSARI : 57
5. DESI LINA NURJANAH : ----
6. DEVI LUSIANA : 67

7. DWI YULI ROHANA : 60
8. EMI FITRIATUL MAULA : 61
9. FAISAL AZHARI: 65
10. FAIZAH FARIDAH HADIAT : 70
11. FITRI ISMI RAHMAWATI : 57
12. GITA DWI INTAN YUNARI : 67
13. HAMDYIS SYAHRIZAL : 48
14. IIS NAFISAH : 67
15. JENAB SAPUTRI : 64
16. LIA AYUNITA SARI : 67
17. M. ADI SANTOSO : 62
18. M. FILAR JULIAWAN : 67
19. M. RIAN ADE SAPUTRA : 65
20. M. ULFI KHAEDAR : 54
21. MAFIYATUZ ZAKIYAH : 67
22. MARLINDA TRI KUMALA : 67
23. MELIYA WUWUH SUHESTI : 67
24. MUHAMAD FARIHIN : 57
25. NADIA EMIRA ADILLAH : 64
26. NUR ARIF EKO SASAYUDHA : 65
27. NUR INDRA SWARI : 61
28. NURUL IMANI SOFIANA : 54
29. NURUL KHIKMAH : 60
30. PUJI MEGA WAHYUNI : 60
31. RESTI BUDIARTI : 62
32. RESTU MA'RUF WIJAYA : 58
33. RIZKIE AJI SAPUTRA : 68
34. SARAS BINTAN AMALIA : 61
35. SEVIA OKTARINA : 64
36. SILVI MILHATUL MAULA : 60
37. SITI KHOEROTUN NISA : 62
38. SOFIATUN NISA : 70
39. SUKMA YUDHA WIGUNA : 68
40. TITI DWI CAHYATI : 64
41. TRI UGI UTAMI : 61
42. VEGI PRASTIO : 64
43. VONITA RAHMA REDA : 71
44. YUTISTIA MEI INDRIANI : 61
45. HABLILLAH : 71
46. RIZKY NAZIA MUHANDIS : 62
47. EHA DUROTUN NASIHA : 54

Pagenjahan, 11 Juni 2010
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

DAFTAR NILAI SEJARAH KLAS XI BAHASA

1. Alya Istiqomah : 68
2. Ayu Kartika Dewi : 70
3. Azmi Febriandi : 72
4. Bayu Adi Saputra : 62
5. Danaric Hesti Kafarila : 70
6. Desi Ratnasari : 61

7. Diah Nur Aisyah : 61
8. Diatrinari Andarawarih : 67
9. Endah Fitriani : 70
10. Fathul Munawaroh : 68
11. Febriana Reta Muti : 72
12. Fika Kamaludin : 62
13. Fiska Windya Risti : 62
14. Friska Adzibatul L. : 72
15. Hafidz AH , : 77
16. Hidayatul Musyarofah : 65
17. Indah Budi Astuti : 64
18. Irma Sulistianto : 62
19. Ismi Sugiatun : 65
20. Isti Jabahtul Maulia : 67
21. Khaeroyul Maemunah : 65
22. Khanifatul Hikmah : 62
23. Kiryanto Bambang Atmojo : 68
24. Lina Wisma Yanti : 64
25. Makhfiyatul Liyani : 68
26. Muhsinin : 67
27. Novi Ismatul M. : 64
28. Nur Apriatul H : 68
29. Siti Friska Y : 67
30. Syifa Restianingtyas : 75
31. Tri Susanti : 68
32. Triana Ayu Lestari : 71
33. Vika Ismu Hidayah : 65
34. Wiwit Widia : 62

Pagenjahan, 11 Juni 2010
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

DAFTAR NILAI SEJARAH KLAS XI IPS2

1. Afni Azhar Z. : 63
2. Amas Musabik : 67
3. Anggih prihatin : 68
4. Anton Savrizen : 64
5. Arie Fita Hikmayanti : 67
6. Baeta Suroyya : 68

7. Dian Susilowati : 72
8. Dwi Ariani : 77
9. Eka Mardianingsih : 71
10. Erlin Rosyita : 65
11. -----------
12. Fajar Tri Susanto : 71
13. Fidni falah : 74
14. Hikmah Susanti : 68
15. Ian Try Antono : 68
16. Iin Lestari : 71
17. Laela Maghfirotul B : 71
18. Lusiana Saraswati : 68
19. M. Hendri Tsulistiawan : 68
20. M. Syukri Attamimi : 67
21. M. zam-zami : 70
22. M. Ali Firdaus : 70
23. M. Haekal H. : 60
24. Marissa Apriliani : 56
25. Muhammad Ubaedillah : 60
26. Mutiara Andriani : 60
27. Nita Ardyani DA : 64
28. Nur Fadhillah : 52
29. Nurul Afifah : 60
30. Ressa Yusni. : 68
31. Rila Ratna Ningsih : 67
32. Ristiyani : 60
33. Rizky Rendra P.: ---
34. Rizqi Eko Prasetyo : 72
35. Rohmi Afiyanti : 61
36. Roikhatul Janah : 65
37. Sindi NF : 61
38. Suci Nurhikmah : 71
39. Tania Putri KA : 67
40. Ulfatun Khozanah : 71
41. Vista Hanafiah : 71
42. Willian Solikhul Amin : 72
43. Wina Rospitasari : 71
44. Zulfi Yufi Dani : 67

Pagenjahan, 11 Juni 2010
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

DAFTAR NILAI SEJARAH KLAS XI IPS1

1. Aenussofa Rizaldi : 68
2. Ahmad Hutama : 67
3. Akhmad Rinaldi : 78
4. Anggun Fitriana : 68
5. Arina Indah Lestari : 65
6. Ati salis Sabrina : 65

7. Ayda Fitir Noor : 74
8. Cahaya Prima Putri : 68
9. Devi Susilowati : 71
10. Dewi Marlina : 71
11. Dita Retno Kosasih : 70
12. Edi Wibowo : 65
13. Ela Septiani Indah : 65
14. Erlan Nerlis Yuana : 71
15. Fani Dzun N : 72
16. Fathurohman : 71
17. Fifi Puji Rahayu : 74
18. Firgiawan Abdillah : 65
19. Gerry Prasetyo : 68
20. Ika Yuliana : 72
21. Lutfi Fitriana : 72
22. M. Wildan M : 70
23. M. Irfan faris : 75
24. Muhamad Irhas M. : 72
25. M. Yogi M. : 70
26. M. Afani : 62
27. Mustiyanningsih : 61
28. Nevi Tri Kumala sari : 68
29. Nuryani : 65
30. Nurul Alfiyani : 65
31. Nuzilatun N. : 68
32. Olivia Sawastika Rakhmawati : 71
33. Rani Mutia Ningsih : 67
34. Rizal Aji Palupi : 71
35. Rizki Amalia : 65
36. --------------
37. Siti Barokah : 61
38. Slamet Riyadi : 62
39. Ulul Azmi : 80
40. Umar Fitri Setianto : 70
41. Wiwit Khusniyawati : 67
42. Yusron Asrofi : 68
43. Zami Ryas F : 71
44. Ziadatul Ilmiyah : 74
45. Tika Nur Hidayah : 75

Pagenjahan, 11 Juni 2010
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

DAFTAR NILAI SEJARAH KLAS XI IPA

1. Afifah Fauziyah Hadiat : 73
2. Agung Bahtiar : 73
3. Ahmad Hidayat Fauzi : 80
4. Arkham Fajar Yulian : 78
5. Chandra Ali Azhari : 68
6. Dian Permatasari : 68

7. Dwiki Reza Salahudin : 75
8. Dwinta Ajeng Nurfajrin : 93
9. Elendea Windi Arfilia : 88
10. Eras Bahdianto : 74
11. Eva Mizanah Mahmudah : 83
12. Evin Fajrin : 71
13. Fahliani Masfufah : 84
14. Faizal Aji Prasetyo : 85
15. Fajar Taufik : 68
16. Imam Munandar : 65
17. Irawati Yasmin : 88
18. Ita Indah Atiqotul Zulfah : 81
19. Izzun Nafsi : 81
20. Khaerunnisa : 78
21. Laela Nahdatunnisa : 81
22. Latiful Absorihim : 87
23. Lulu Unajah : 85
24. M.Faridil Afrasi Haqi : 78
25. Muh. Solehudin : 75
26. Muh.Iskandar SQ : 74
27. Muhamad Ulul Azmi : 71
28. Mukhamad Sefudin : 64
29. Nadiya Vaiz Assegaf : 70
30. Nasikhatun Mariatul L : 78
31. Nila Ayu Lestari : 73
32. Panji Adhi Nugroho : 78
33. Prasetyo Putra saeli : 87
34. Putri Ramadhani : 78
35. Reno Yudistira : 80
36. Riska Khasanah : 85
37. Rosalina faoziyah : 68
38. Rudi Fitrianto : 68
39. Sabily El Hakiem : 77
40. Sholla Khusotul F : 68
41. Sulkhan Taufik : 78
42. Titin Lestari : 78
43. Titis Alfi Pangesti : 81
44. Uly Nur Fitriyana : 77
45. Umi faza Rokhmah : 84
46. Vicka Aryanti : 73
47. Vini Alawiyah Rahman : ---
48. Yastofia Ni’ami : 81
49. Yuni Chaerunnisa : 68

pagenjahan, 11 Juni 2010
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

DAFTAR NILAI ANTROPOLOGI KLAS XI BAHASA

1. Alya Istiqomah : 75
2. Ayu Kartika Dewi : 76
3. Azmi Febriandi : 73
4. Bayu Adi Saputra : 78
5. Danaric Hesti Kafarila : 70
6. Desi Ratnasari : 85

7. Dian Nur Aisyah : 75
8. Diatrinari Andarawarih : 78
9. Endah Fitriani : 73
10. Fathul Munawaroh : 83
11. Febriana Reta Muti : 78
12. Fika Kamaludin : 68
13. Fiska Windya Risti : 73
14. Friska Adzibatul L. : 83
15. Hafidz AH , : 70
16. Hidayatul Musyarofah : 80
17. Indah Budi Astuti : 75
18. Irma Sulistianto : 70
19. Ismi Sugiatun : 60
20. Isti Jabahtul Maulia : 60
21. Khaeroyul Maemunah : 61
22. Khanifatul Hikmah : 63
23. Kiryanto Bambang A : 66
24. Lina Wisma Yanti : 71
25. Makhfiyatul Liyani : 73
26. Muhsinin : 73
27. Novi Ismatul M. : 70
28. Nur Apriatul H : 70
29. Siti Friska Y : 71
30. Syifa Restianingtyas : 75
31. Tri Susanti : 81
32. Triana Ayu Lestari : 66
33. Vika Ismu Hidayah : 70
34. Wiwit Widia : 80

pagenjahan, 11 Juni 2010
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Rabu, 09 Juni 2010

ETIKA BISNIS


Nilai seorang pelanggan bukanlah ditentukan oleh prestise pribadinya atau besarnya pesanan yang dilakukan. Kisah berikut bisa dijadikan renungan bagaimana etika dalam bisnis. Seorang usahawan sejati mendapatkan sukacita dan di sinilah ia harus meletakkan nilainya.

Pada suatu hari, ketika Jepang belum semakmur sekarang, datanglah seorang peminta-minta ke sebuah toko kue yang mewah dan bergengsi untuk membeli manju (kue Jepang yang terbuat dari kacang hijau dan berisi selai). Bukan main terkejutnya si pelayan melihat pelanggan yang begitu jauh sederhana di tokonya yang mewah dan bergengsi itu. Karena itu dengan terburu-buru ia membungkus manju itu. Tapi belum lagi ia sempat menyerahkan manju itu kepada si pengemis, muncullah si pemilik toko berseru, "Tunggu, biarkan saya yang menyerahkannya". Seraya berkata begitu, diserahkannya bungkusan itu kepada si pengemis.

Si pengemis memberikan pembayarannya. Sembari menerima pembayaran dari tangan si pengemis, ia membungkuk hormat dan berkata, "Terima kasih atas kunjungan anda".

Setelah si pengemis berlalu, si pelayan bertanya pada si pemilik toko, "Mengapa harus anda sendiri yang menyerahkan kue itu? Anda sendiri belum pernah melakukan hal itu pada pelanggan mana pun. Selama ini saya dan kasirlah yang melayani pembeli".

Si pemilik toko itu berkata, "Saya mengerti mengapa kau heran. Semestinya kita bergembira dan bersyukur atas kedatangan pelanggan istimewa tadi. Aku ingin langsung menyatakan terima kasih. Bukankah yang selalu datang adalah pelanggan biasa, namun kali ini lain."

"Mengapa lain," tanya pelayan.

"Hampir semua dari pelanggan kita adalah orang kaya. Bagi mereka, membeli kue di tempat kita sudah merupakan hal biasa. Tapi orang tadi pasti sudah begitu merindukan manju kita sehingga mungkin ia sudah berkorban demi mendapatkan manju itu. Saya tahu, manju itu sangat panting baginya. Karena itu saya memutuskan ia layak dilayani oleh pemilik toko sendiri. Itulah mengapa aku melayaninya", demikian penjelasan sang pemilik toko.

baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Selasa, 08 Juni 2010

CARA MEMBUAT REBANA


Selamat Datang di Desa Kaliwadas Bumiayu

Memasuki desa Kaliwadas hampir di setiap rumah dapat kita jumpai para pengrajin Rebana atau Terbang Kencer. Desa Kaliwadas merupakan sentra produksi Rebana di Kecamatan Bumiayu.
Rebana menjadi mata pencaharian mereka sebagai industri rumah tangga, dan pada umumnya dikerjakan oleh anggota keluarganya sendiri. Bagaimanakah cara untuk membuat Rebana, memproduksi dan memasarkan Rebana, serta apa saja hambatan - hambatannya ?

1. Bahan – Bahan
Untuk membuat rebana diperlukan bahan dasar dan bahan tambahan.
Adapun bahan dasar pembuatan rebana adalah kulit kambing dan kayu. Jenis kayu
yang digunakan antara lain :
- kayu mangga
- kayu karet
- kayu asem
- kayu hujan
Sedangkan bahan tambahan pembuatan Rebana yang tidak kalah penting adalah :
a. Kapur
Dipakai sebagai campuran air unttuk merendam kulit yang berfungsi untuk
merontokkan bulu kulit kambing sampai benar – benar bersih tidak ada
kulitnya
b. Oker ( cat )
Tepung oker yang telah dicampur dengan pengencer ( minyak cat )
berfungsi sebagai cat
c. Minyak cat ( pengencer )
Terdiri atas sangka dan senderlak yang telah dicampur dengan bensin.
Bahan ini sebagai bahan tambahan utama yang berfungsi untuk mencampur
atau mengencerkan bahan tambahan lainnya
d. Dempul
Tepung dempul yang telah dicampur dengan minyak cat berfungsi untuk
meratakan permukaan kayu sehingga permukaaan kayu menjadi halus
e. Seng wit
Sengwit mempunyai 2 ( dua ) fungsi yaitu :
1). Sengwit yang dicampur dengan minyak cat digunakan untuk mengecet
bagian dalam
2). Sengwit yang dicampur air dingin dipakai untuk memutihkan kulit

f. Folitur / Sirlak
Terdiri atas Sirlak dan Spirtus yang berfungsi untuk mengkilapkan
pengecetan
g. Brown ( cat mas )
Tepung Brown ini dicampur dengan mengenceri bahan, ini dipakai
untuk hiasan
h. Belanga hitam
Dicampur dengan mengenceri bahan, ini digunakan untuk memberi
warna hitam pada kulit untuk lembaran
i. Lilin malam
Dipakai untuk melicinkan kluwung dan kulit pada saat pewangkisan

2. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan antara lain :
a. Mesin bubut
Dipakai untuk membuat menjadi kluwung
b. Gaman
Mempunyai 3 bentuk yang berbeda begitu pula fungsinya :
1). Pipih
Gunanya melubangi kluwung untuk tenpat kericik
2). Runcing lurus
Gunanya untuk membentuk kayu bawah dalam
3). Runcing bentuk arit kecil
c. Sugu
Digunakan untuk memperhalus bentuk kluwung
d. Alat wingkisan dan Pancir
Gunanya untuk meletakkan dan mengencangkan kulit pada kluwung
e. Kompor kecil khusus
Untuk menguatkan kluwung dengan cara membakar kluwung diatas
kompor kecil tersebut
f. Kertas amplas
Digunakan untuk mengamplas kayu dempulan atau bulu yang
masih menempel di kulit
g. Batu apung dan air
Digunakan untuk menghilangkan gaji / lemak yang masih
menempel pada kulit
h. Palu kecil

Fungsi palu kecil :
1). Untuk merekat kulit pada kluwung
2). Untuk merekatkan timbel atau timah biasa pada rebana , jika memakai
timah hias atau timbel
i. Paku payung
Untuk penghias pinggiran kayu sebagai pengganti timbel atau timah hias
j. Kericik
Sebagai penghias atau bunyi rebana
k. Timah atau Timbel
Untuk menghias rebana jika diperlukan

3. Proses Pembuatan

Pertama potonglah kayu dibubut dengan menggunakan mesin bubut
dan gaman sehingga membentuk kluwung . kemudian diperindah bentuknya
dengan mengunakan sugu, setelah halus kluwung dijemur selama beberapa hari
sampai benar – benar kering supaya kalau diamplas cepat halus dan memperindah
rebana, lalu dipanaskan dibakar diatas kompor agar permukaan kluwung tampak
lebih halus. Kemudian kluwung diamplas dan dilapisi dengan oker tipis sebagai
dasarnya kemudian dijemur atau dikeringkan di bawah terik matahari
Setelah oker mengering kluwung dikuliti, diwangkis dengan
menggunakan wingkisan dan pancir , sebelum diwangkis kluwung diolesi dengan
lilin malam sehingga kulit mudah ditarik, kulit yang telah dibasahi air diletakkan
pada kluwung dengan menggunakan kawat dan dikaitkan erat – erat pada kawat
yang terdapat pada alat wingkisan. Setelah dikuatkan rebana dijemur bersama
wingkisan tersebut, setelah kering dikuatkan lagi dan akhirnya dipaku dengan
menggunakan ” prepetan ” kulit yang tidak terpakai dipotong sehingga bentuk
rebana menjadi rapi
Agar kelihatan halus rebana didempul dan diamplas setelah kering
bagian rebana dilapisi sengwit yang telah dicampur dengan bahan pengencer,
sedangkan untuk bagian luarnya di cat dengan dilapisi oker yang berbeda dengan
warna oker atas rebana
Setelah oker kering , rebana disirsakan atau diplistur agar lebih
mengkilap kemudian rebana dijemur sampai kering di bawah terik matahari, lalu
diberi warna brown atau emas antara bagian atas dan alas ,. Untuk pinggiran
rebana dipasang potongan kulit yang yang dicat hitam dalam belanga dengan
menggunakan paku payung atau timbel dan paku
Untuk proses terakhir , kericik dipasang pada lubang yang terdapat
pada pinggiran rebana yang telah dibuat khusus, masing – masing lubang
dipasang 2 ( dua ) kericik

B. Sistem Pemasaran

1. Harga

Pemasaran rebana hasil produksi home industri di desa Kaliwadas dibagi
dalam 3 ( tiga ) kelompok tergantung pada jenis dan jumlah rebana tiap setnya,
ketiga kelompok tersebut yaitu :
a. Rebana untuk Qosidah mencapai Rp. 100.000,- - Rp. 300.000,- perset sebanyak 4 biji
b. Rebana unutk kesenian Rudad atau Hadrah mencapai Rp . 1000.000,- perset sebanyak 4 biji
c. Drum Band mencapai Rp 1.000.000,- - Rp. 3.000.000,- perset
Sedangkan alat – alat musik seperti Ketipung, Kendang, Tamborin dan yang lainnya dijual dengan harga bervariasi antara ratusan ribu sampai jutaan rupiah

2. Pemasaran Dan Transportasi

Cara pemasarannya , ada yang langsung dikirim ke luar kota ataupun dipasarkan
atau dijual di rumah dengan membangun sebuah toko sendiri
Dalam pengiriman barang atau transportasi di sini mereka menggunakan
angkutan mobil sendiri. Di antara beberapa pengusaha Rebana yang sudah memiliki
angkutan sendiri seperti mobil box ataupun mobil pribadi, tetapi bagi mereka yang
belum mempunyai mobil angkutan sendiri pengangkutan atau pengiriman
barangnya dengan menyewa mobil
Seperti dijelaskan di atas bahwa pemasaran rebana di dalam dan di luar
negeri . Untuk di dalam negeri ada berbagai cara antara lain dengan menjual secara
langsung melalui toko – toko yang dikelola secara sederhana sedangkan untuk
pemasaran di luar kota diangkut dengan mobil – mobil box milik pribadi maupun
mobil –mobil sewaan

C. Daerah Pemasaran

Adapun daerah pemasaran rebana hasil kerajinan rebana di Kaliwadas sudah
cukup luas seperti : Purwokerto, Wonosobo, Magelang, Semarang, Surakarta, Jakarta,
Surabaya, Yogyakarta dan daerah lainnya di dalam negeri, bahkan saat ini sudah dirintis
sampai ke luar negeri seperti : Singapura, Malaysia dan Brunai
Itulah kegiatan pemasaran yang dilakukan sampai sekarang dapat berjalan
dengan lancar

D. Hambatan - Hambatan

Faktor penghambat pembuatan Rebana antara lain apabila musim penghujan
Di mana huja tiada reda maka pengrajin Rebana kecewa karena menghambat pekerjaan
mereka dan hasil rebana pun tidak sebagus hasil Rebana pada musim panas
Hal ini disebabkan karena tidak dapat menjemur kulit Rebana dengan
sempurna, dan proses pengeringan hasil politur dengan baik karena proses pengeringan
politur dan penjemuran kulit memerlukan sinar matahari secara langsung


baca selengkapnya ( klik ) di sini...

DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA


Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar di masyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum .
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran,
kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung,
gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas,
pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati
dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Overdosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Overdosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu atau opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle) maupun di Pakistan dan Afganistan.
Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).
Dampak dari masing-masing jenis Narkoba adalah sebagai berikut :
OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
• Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
• Menimbulkan semangat
• Merasa waktu berjalan lambat.
• Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
• Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
• Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
• Menimbulkan euforia.
• Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
• Kebingungan (konfusi).
• Berkeringat.
• Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
• Gelisah dan perubahan suasana hati.
• Mulut kering dan warna muka berubah.
HEROIN atau Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
• Denyut nadi melambat.
• Tekanan darah menurun.
• Otot-otot menjadi lemas/relaks.
• Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
• Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
• Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
• Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
• Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
• Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.
Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat
GANJA atau kanabis
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
• Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
• Mulut dan tenggorokan kering.
• Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
• Sulit mengingat sesuatu kejadian.
• Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
• Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
• Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
• Gangguan kebiasaan tidur.
• Sensitif dan gelisah.
• Berkeringat.
• Berfantasi.
• Selera makan bertambah.
LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
• Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.
• Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
• Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
• Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
• Diafragma mata melebar dan demam.
• Disorientasi.
• Depresi.
• Pusing
• Panik dan rasa takut berlebihan.
• Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
• Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.
KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
• Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).
• Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
• Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
• Timbul masalah kulit.
• Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
• Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
• Merokok kokain merusak paru (emfisema).
• Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
• Paranoid.
• Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
• Gangguan penglihatan (snow light).
• Kebingungan (konfusi).
• Bicara seperti menelan (slurred speech).
AMFETAMIN
Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).
• Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).
• Suhu badan naik/demam.
• Tidak bisa tidur.
• Merasa sangat bergembira (euforia).
• Menimbulkan hasutan (agitasi).
• Banyak bicara (talkativeness).
• Menjadi lebih berani/agresif.
• Kehilangan nafsu makan.
• Mulut kering dan merasa haus.
• Berkeringat.
• Tekanan darah meningkat.
• Mual dan merasa sakit.
• Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
• Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.
• Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.
• Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.
• Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama.
Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan misalnya seconal.
• Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.
• Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).
• Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir.
• Nampak bahagia dan santai.
• Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).
• Jalan sempoyongan.
• Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.
ALKOHOL
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
Pada umumnya alkohol :
• Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
• Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
• Merasa senang dan banyak tertawa.
• Menimbulkan kebingungan.
• Tidak mampu berjalan.
INHALANSIA atau SOLVEN
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.
• Pada mulanya merasa sedikit terangsang.
• Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.
• Bernafas menjadi lambat dan sulit.
• Tidak mampu membuat keputusan.
• Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.
• Mual, batuk dan bersin-bersin.
• Kehilangan nafsu makan.
• Halusinasi.
• Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.
• Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).
• Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak menetap, keletihan otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang menetap di sekitar hidung dan tenggorokan.
• Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian di antaranya karena jatuh, kebakar, tenggelam yang umumnya akibat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian.
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Senin, 07 Juni 2010

CONTOH SOAL SEJARAH KLAS X


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas : X
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
1.1 Kemampuan memahami prinsip dasar ilmu Sejarah dan perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia

RUANG LINGKUP MATERI
1.1.1 Pengertian Sejarah dan Ciri utama sejarah serta ruang lingkup Sejarah
1.1.2 Sejarah Sebagai kisah peristiwa dan ilmu
1.1.3 Periodesasi , kronologi, kronik dan Histeriografi
1.1.4 Kegunaan / Manfaat Sejarah

Soal Pilihan Ganda
1.Kata sejarah berasal dari bahasa Arab ...

“Syajarotun” Arti kata tersebut dimungkinkan untuk bermakna berikut ini, kecuali :…..
a. pohon
b. dongeng
c. silsilah
d. keturunan
e. asal –usul

2.Secara etimologis, sejarah diartikan sebagai ...
a. Kisah-kisah masa lalu
b. pohon peristiwa
c. fakta masa lalu
d. daftar silsilah
e. laporan

3. Sesuatu yang telah berlalu tidak mugkin akan terulang pada keadaan yang sama,
namun hanyalah sebagai suatu hal yang sudah pasti terjadi sekali saja. pernyataan ini merupakan pendukung utama pengertian sejarah sebagai….……
a. peristiwa
b. seni
c. ilmu
d. cerita
e. kisah

4. Belajar Sejarah pada hakekatnya adalah mempelajari kesuksesan dan kegagalan dari
peristiwa di masa lalu ,artinya ke masa depan hal-hal yang menjadikan sukses
dipersiapkan, hal-hal yang menjadikan gagal disingkirkan. Pemahaman ini
menunjukkan bahwa Sejarah bermanfaat ….
a. edukatif
b. inspiratif
c. rekreatif
d. instruktif
e. kewaspadaan

5. Penyusunan peristiwa sejarah harus dilakukan secara kronologis, maksudnya …..
a. Peristiwa sejarah harus disusun berdasarkan urutan waktu penemuan peninggalannya
b. Peristiwa sejarah harus disusun berdasarkan urutan waktu kejadiannya
c. Pengungkapan waktu sejarah harus dilakukan secara detail
d. kisah sejarah yang panjang harus disusun dengan memberikan periodesasi-periodesasi tonggak-tonggak sejarah
e. Pengungkapan peristiwa sejarah harus diseleksi sesuai dengan tingkat urgensinya

6. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah bangsanya.Pernyataan ini
menunjukkan bahwa mempelajari fakta sejarah yang ada akan dapat menimbulkan
gagasan baru untuk bertindak atau membangun bangsa. Manfaat sejarah ...
a. Rekreatif
b. Instruktif
c. Inspiratif
d. Konstruksi
e. Kewaspadaan

7. Langkah-langkah penelitian sejarah yang menjawab elementer waktu adalah …..
a. what
b. why
c. when
d. where
e. who

8. Kronologi sejarah Indonesia pada jaman Pra Sejarah babakan waktu/ periodisasinya
dibatasi pada ...
a. datangnya Hindu/Budha sampai datangnya Islam
b. sebelum aday manusia sampai adanya manusia tertua
c. munculnya manusia dalam kelompok primata sampai datangnya nenek moyang
d. datangnya nenek moyang dari Cina selatan sampai datangnya pengaruh Hindu/Budha
e. munculnya manusia dalam kelompok primta sekitar 1,5 juta tahun lalu sampai munculnya sumber tertulis

9. Berdasarkan hasil penelitian “ Kyokenmodinger “ dapat diperkirakan tradisi
sejarah masyarakat belum mengenal tulisan bertempat tinggal di……
a. gua-gua yang sangat tinggi tempatnya ( di tebing )
b. perkampungan yang padat penduduknya
c. perkampungan yang penduduknya jarang
d. bukit-bukit karang tepi sungai
e. gua-gua tepi sungai

10.Tugu Monas dibangun berdasarkan konsep candi Borobudur, hal ini merupakan
manfaat ...
a. edukatif
b. inspiratif
c. rekreatif
d. konstruksi
e. kewaspadaan

11. Dalam rangka untuk menyelidiki peristiwa di Masa lampau. Sumber-sumber arkeologi
sangat penting artinya Benda-benda itu antara lain, kecuali:...
a. candi
b. nekara
c. Sarkofah
d. Dokumen
e. Kapak genggam

12. Kronologi sejarah Indonesia pada jaman Pra Sejarah babakan waktu/ periodisasinya
dibatasi pada ...
a. datangnya Hindu/Budha sampai datangnya Islam
b. sebelum aday manusia sampai adanya manusia tertua
c. munculnya manusia dalam kelompok primata sampai datangnya nenek moyang
d. datangnya nenek moyang dari Cina selatan sampai datangnya pengaruh Hindu / Budha
e. munculnya manusia dalam kelompok primta sekitar 1,5 juta tahun lalu sampai munculnya sumber tertulis

13. Datangnya pengaruh Islam menurut R. Soekmono merupakan zaman ...
a. Pra Sejarah
b. Purba
c. Modern
d. Madya
e. Baru

14. Menurut Prof . Dr. Soekmono , periodesasi sejarah Indonesia berdasarkan pada ..
a. Sosionateral
b. Sosio kultural
c. Budaya
d. ekonomi dan sosial
e. Politik

15. Masa Majapahit ada sekitar tahun ...
a. 1300 – 1500
b. 1400 – 1500
c. 1300 – 1600
d. 1400 – 1600
e. 1500 – 1600

16. JA. Brown membagi periodesasi jaman menjadi ...
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7

17. Three Age system adalah gagasan system 3 zaman menurut ...
a. CJ Thomsen
b. JA Brown
c. Dr. Sartono
d. RP Soeroso
e. T. Jacob

18. Peristiwa berdirinya kerajaan Mataram Islam ditulis dengan aksara Jawa yang dikenal dengan ...
a. Sejarah Melayu
b. Nagara Kertagama
c. Babad tanah Jawi
d. Babad Mataram
d. Desa Warnana

19. Berikut ini tradisi pada masyarakat yang belum mengenal tulisan, kecuali ...
a. Mitologi
b. Tambo
c. Dongeng
d. Folklore
e. Legenda

20. Urutan waktu dari sejumlah kejadian disebut ...
a. Kronologi
b. Periodesasi
c. Sistematika
d. Tautology
e. temporal

21. Sejarah Melayu adalah Historiografi karya ...
a. Abdullah bin abdul kadir Munsyi
b. Mpu Prapanca
c. Muhamad Hisayam
d. Mpu Tamntular
e. Jan Harold Brunvard

22. Pada Masa kolonial ( penjajahan ) di Indonesia penulisan peristiwa Sejarah oleh
orang Barat lebih banyak menekankan pada peranan orang ...
a. Indenesia
b. Arab
c. Cina
d. India
e. Eropa

23. Catatan dan tulisan orang – orang Belanda tentang kehidupan masyarakt, politik
serta kegiatan mereka di Indonesia termasuk historiografi ...
a. Modern
b. Nasional
c. Belanda
d. Tradisionil
e. Kolonial

24. Tingkat perkembangan masa dalam sejarah atau pembabakan masa dalam sejarah
sering disebut ...
a. Periodesasi
b. Kronologi
c. Kronik
d. Historiografi
e. Skema sejarah

25. Sebenarnya Periodesasi Sejarah tidak dikenal dalam sejarah karena peristiwa yang
satu dengan yang lainnya saling berkesinambungan dan tidak terputus –putus dalam
suatu periodesasi. Penyusunan periode – periode dalam penulisan bersejarah
bertujuan untuk ...
a. memepermudah dalam mencari fakta – fakta
b. mempermudah dalam mepelajari sejarah
c. mewariskan kronologis yang berbeda – beda
d. mempermudah menjelaskan peristiwa yang satu dengan yang lain
e. membedakan peistiwa yang telah terjadi

26. Peristiwa – peristiwa yang telah diklasifikasi dan disusun secara berurutan
berdasarkan waktu kejadian disebut ...
a. Periodesasi
b. Kronologi
c. Kronik
d. Historiografi
e. Skema sejarah

27. Setiap bangsa berusaha untuk menggali sumber-sumber sejarah dengan tujuan ...
a. untuk mengumpulkan sejarah yang belum ditulis
b. sebagai pedoman suatu bangsa untuk menentukan langkah selanjutnya
c. untuk mempelajari sejarah seluruhnya
d. untuk mengetahui lketepatan dengan data yang sekarang
e. mengetahui kehidupan bangsanya di masa lampau

28. Presiden Soekarno berpesan dalam pidatonya agar ” Jangan sekali – kali melupakan
Sejarah ” . selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan ...
a. jas Baja
b. Jago Merah
c. Pengibar Semangat
d. Jas Merah
e. cahaya Timur

29. Dengan mempelajari sejarah kita akan memperoleh pelajaran yang banyak. Pernyataan ini sesuai dengan kegunaan ...
a. Pendidikan
b. Pengajaran
c. Inspiratif
d. Rekreatif
e. Pengetahuan

30. Kepribadian seseorang atau suatu bangsa sangat khas atau berbeda dengan yang lain karena ...
a. letak wilayahnya yang berbeda
b. berasal dari suku yang berbeda
c. Anugerah Tuhan Yang Maha Esa
d. masing –masing memiliki latar belakang
e. memilii pengalaman sejarah yang ebrbeda – beda

Soal Essay
1. Salah satu contoh Historiografi yang belum bermuatan sejarah adalah ..............
2. Folklore adalah................
3. Sebutkan tiga periode penulisan sejarah Indonesia ..........
4. Sebutkan periodesasi menurut Prof. Dr. Soekmono Kartodirdjo .........
5. Masa perundagian dalah pembagian periodesasi menurut .......
6. Sebutkan tujuan diadakan penyusunan periodesasi dalam sejarah......
7. Jelaskan pengertian Kronologi ? Jelaskan !
8. Adakah kaitan antara periodesasi dengan kronologi ? Jelaskan !
9. Sebutkan manfaat mempelajari Sejarah !
10. Jelaskan Pengertian Kronik !


Bumiayu, Agustus 2008
Guru Mata Pelajaran
Sejarah



Drs. Harun Nurosid

baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Kamis, 03 Juni 2010

TIPE MANUSIA MENURUT BENTUK TUBUH


“Kenalilah dirimu sendiri“ kata Socrates, seorang filosof Yunani Kuno. Manusia itu makhluk yang memiliki perbedaan satu sama lain. Bahwa kepribadian manusia itu sangat bermacam-macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang, segolongan ahli berusaha menggolong-golongkan manusia ke dalam type-type tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik “Tak kenal maka tak sayang.” Itulah kalimat yang sering kita dengar, maka dalam usaha mengenal diri sendiri maupun orang lain, tulisan berikut bisa dijadikan pedoman ...

Menurut dr. KRETSCHMER manusia dibedakan berdasarkan jasmani dan temperamennya.
Tipologi Kretschmer
a. Tipe-tipe manusia menurut keadaan jasmaninya
b. Tipe-Tipe Manusia Menurut Temperamennya
A. TIPE-TIPE MANUSIA MENURUT KEADAAN JASMANINYA
 TIPE KURUS (LEPTOSOM)
 TIPE ATLETIS
 TIPE PIKNIS
 TIPE BULAT (CYCLOID)
 TIPE GEMUK

TIPE KURUS (LEPTOSOM)
Orang yang bertype leptosom ukuran-ukuran menegaknya lebih dari keadaan biasa, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung
Ciri - ciri khas type ini ialah:
 Tanda badan kurus tinggi, tulang tangan dan kaki panjang dan kurus dada sempit
 badan langsing/kurus, jangkung
 perut kecil, bahu sempit
 lengan dan kaki lurus
 tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas
 buka bulat telur
 berat relatif kurang

Sifat-sifat khas type ini ialah:
 Sifat : suka murung dan kurang terbuka
 Solusi : harus sabar, pertanyaan harus lincah

TYPE PIKNIS
Ciri - ciri khas type ini ialah :
 Tanda kepala agak menunduk ,bahu ,muka agak pucat
 Badan agak pendek,
 Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
 Leher pendek dan kuat
 Lengan dan kaki lemah
 Kepala agak “merosot” ke muka diantara keuda bahu, sehingga bagian atas
dari tulang punggung kelihatan sedikit melengkung
 Banyak lemak, sehingga urat-urat dan tulang-tulang tak kelihatan nyata
Type ini memperoleh bentuknya yang nyata setelah orang berumur 40 tahun
Sifat-sifat khas type ini ialah :
 Sifat suka curiga pada orang lain ,tidak lekas percaya pada orang lain
 Solusi harus menimbulkan simpati dengan pembuktian bila perlu

TIPE ATLETIS
Pada orang yang bertype atletis ukuran-ukuran tubuh yang menegak dan mendatar dalam perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh kelihatan selaras; type mini dapat dipandang sebagai sintesis dari type piknis dan type leptoson. Ciri - ciri khas type ini ialah:
 Tanda dada lebar , kaki kuat , muka terbuka
 tulang-tulang serta otot dan kulit kuat
 badan kokoh dan tegap
 tinggi cukupan
 bahu lebar dan kuat
 perut kuat
 panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu dan kelihatan agak kecil
 tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak
 muka bulat telur, lebih pendek dari type lepsotom
Sifat-sifat khas type ini ialah:
 Sifat orang nya sabar ,terbuka ,cerdik
 Solusi harus menguasai UU / peraturan yang berlaku karena terdapat adu argumentasi

TIPE BULAT (CYCLOID)
 Tanda dada lebar ,kaki kuat ,muka terbuka
 Sifat biasanya kurang di siplin dan kurang teratur hidupnya
 Solusi harus siap dengan paraphrasing agar informasi sistemis dan terarah

TIPE GEMUK
 Tanda badan gemuk ,gerak lamban ,kurang lincah ,muka bulat ,hidung pesek besar,mulut lebar,bibir tebal ,sehingga keseluruhannya bulat seperti bola
 Sifat ramah ,humoris ,senang bicara dan tertawa
 Solusi tidak kesulitan tetapi harus terarah biasanya kalau tidak terarah habis waktu

TIPE DISPLATIS
Tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga type yang telah dikemukakan itu, tidak dapat dimasukan ke dalam salah satu diantara ketiga type itu, karena tidak memiliki ciri-ciri yang khas menurut type-type tersebut. Bermacam-macam bagian yang seolah-olah bertentangan satu sama lain ada bersama-sama. Kretschmer sendiri menganggap type displastis ini menyimpang dari kosntitusi normal.

B. TIPE-TIPE MANUSIA MENURUT TEMPERAMENNYA
1. Tipe schizothyme
Orang yang bertemperament schizothym, sifat-sifat jiwanya bersesuaian dengan para penderita schizoprenia, hanya sangat tidak jelas, ada kecenderungan ke arah autisme: menutup diri sendiri, hidup dengan dirinya sendiri
2. Tipe cyklothym
Orang yang bertemperament cyklothym, sifat-sifat jiwanya bersesuain dengan para penderita manisdefresif, hanya sangat tidak jelas. Golongan ini juga mudah untuk ikut merasakan suka dan duka orang lainc. Hubungan Antara Keadaan Jasmani Dan Temperament
1.orang yang konstitusi piknis kebanyakan bertemperament cyklothym, atau orang-orang yang bertemperament cyklothym kebanyakan berkonstiusi piknis
2. orang-orang yang berkonstitusi leptosom, atletis, dan displastis kebanyakan bertemperament schizothyum, atau orang-orang yang bertemperament schizothym kebanyakan berkonstitusi leptosom, atau atletis atau displastis.
baca selengkapnya ( klik ) di sini...

Rabu, 02 Juni 2010

CONTOH JUDUL - JUDUL PTK ( PENELITIAN TINDAKAN KELAS )


Berikut ini contoh Judul Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang pernah penulis lakukan di sekolah dalam rangka meningkatkan kwalitas Kegiatan Belajar – Mengajar beserta contoh judul-judul PTK dari sekolah lain. Judul – judul praktek PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) berikut ini, bagi para pembaca bisa dijadikan contoh untuk perbandingan dan tukar pengalaman.silahkan gratis download di sini. Semoga bermanfaat.

atau klik download .semoga bermanfaat.
CONTOH JUDUL - JUDUL PTK ( PENELITIAN TINDAKAN KELAS )

Berikut ini contoh Judul Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang pernah penulis lakukan di sekolah dalam rangka meningkatkan kwalitas Kegiatan Belajar – Mengajar beserta contoh judul-judul PTK dari sekolah lain. Judul – judul praktek PTK berikut ini , yang telah dilakukan oleh guru-guru lain, bagi para pembaca bisa dijadikan contoh untuk perbandingan dan tukar pengalaman. Semoga bermanfaat.

1. Efektifitas Pembelajaran Sejarah Islam /Tarikh melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada siswa klas X SMA Islam T. Huda Bumiayu
2. Penerapan Model PBL pada Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Singaraja Tahun Pelajaran 2006/2007
3. Pengembangan Model Keterampilan Proses Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Produk Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
4. Implementasi Metode Pembelajaran SQ3R Berbantuan LKS untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Singaraja
5. Penerapan Pengajaran Konseptual Interaktif dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X3 SMA Negeri 3 Singaraja
6. Implementasi Strategi 5E dengan Bahan Ajar Bermuatan Perubahan Konseptual sebagai Upaya Mengubah Miskonsepsi, dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMPN 6 Singaraja
7. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Diklat Menyiapkan, Menyajikan Minuman Non-Alkohol Siswa II A1 SMKN 2 Singaraja
8. Pemberdayaan Prior Experience dalam Pembelajaran Modul Praktikum dengan Model Experential Learning sebagai upaya Meningkatkan Kompetensi Sains Siswa SMPN 2 Singaraja
9. Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Penilaian Berbasis Kelas untuk Meningkatkan Kompetensi Fisika Siswa Kelas II SMP Negeri 2 Singaraja
10. Penggunaan Pendekatan Kontekstual Berbasis Inkuiri Bermedia Karikatur untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Menulis Siswa SMP Lab. IKIP Singaraja
11. Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Singaraja
12. Implementasi Pendekatan Matematika Realistik Berbantuan LKS dengan Model Pembelajaran Kooperatif TPS dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP
13. Implementasi Teori Belajar Action, Process, Object, Schema dengan Menggunakan Pendekatan Siklus: Activities, Class-Discussion, Exercise untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa SMP
14. Implementasi Model Pembelajaran Reasoning and Problem Solving Berbasis Open-Ended Problem untuk Meningkatkan Kompetensi Penalaran dan Komunikasi Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Singaraja
15. Pengembangan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa SMP Negeri 38 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007
16. Peningkatan Penguasaan EYD Karangan Narasi dengan Teknik Koreksi Teman Sebaya Siswa Kelas VI SD Anjasmoro 02 Semarang
17. Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Fisika dengan Metode Presentasi Siswa Kelas Imersi SMP 1 Magelang Tahun Pembelajaran 2006/2007
18. Upaya Meningkatkan Pencapaian Kompetensi Dasar Pelajaran PKPS melalui Program Pembiasaan Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Karanggedang Tahun Pelajaran 2006/2007
19. Efektivitas Problem Solving dengan Memanfaatkan Alat Peraga dalam Pembelajaran Geometri di Kelas VIII B SMP Negeri 2 Demak Tahun 2006
20. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Konsep Peluang melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas XI MA Mualimat NW Pancor Lombok Timur NTB
21. Peningkatan Daya Berpikir Kritis Siswa terhadap Kondisi Lingkungannya melalui Penggunaan Peta Konsep pda Pembelajaran Sosiologi Kelas VII SMPN 1 Aikmel
22. Strategi Manajemen Saluran Penanganan Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Kemandirian dan Tanggung Jawab pada Siswa SMPN 1 Selong
23. Pembelajaran Berbasis Masalah sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas I Madrasah Aliyah Negeri Selong
24. Upaya Meningkatkan Kemampuan Reading Comprehension Siswa Kelas X2 SMA PGRI 1 Lubuk Linggau dengan Menggunakan Pendekatan Genre-Based Approach
25. Kolaborasi Pendekatan Struktural dengan Pendekatan Kontekstual Melalui Metode Diskusi dalam Mengoptimalisasikan Pembelajaran Apresiasi Puisi Siswa Kelas VIII MTsN Lubuk Linggau
26. Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Unsur Instrinsik Dongeng Melalui Teknik Bercerita Siswa Kelas 5 SD Negeri 4 Lubuk Linggau
27. Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Narasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Lubuk Linggau Melalui Pengintegrasian Metode Clustering dan Journalist's Questions
28. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA/Sains Siswa Kelas IV dengan Pendekatan Kontekstual pada Sekolah Dasar Negeri 6 Matangglumpangdua Kecamatan Peusangan
29. Upaya Menuntaskan Indikator Pembelajaran Siswa dengan Model Direct Instruction Konsep Tata Surya Mata Pelajaran IPA - Fisika (Studi pada Siswa Kelas I-1 SMPN 12 Langsa)
30. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah melalui Pendekatan Matematika Realistik di Kelas 7 SMPN 1 Kotamadya Bengkulu
31. Meningkatkan Keterampilan Menulis Wacana Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Kota Bengkulu dengan Metode Investigasi Kelompok
32. Pengkombinasian Problem Possing dan Cooperative Learning untuk Pengajaran Matematika di Kelas Unggul pada SMP Rintisan Sekolah Standar Nasional
33. Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas I-B SMPN 5 Kendari Melalui Model Kooperatif Tipe Think-Paire-Share
34. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa Kelas III IPA SMA Negeri 8 Kendari Melalui Model Pembelajaran Inquiri
35. Meningkatkan Keterampilan Merumuskan Kesimpulan Melalui Penggunaan Peta Konsep pada Pengelompokan Makhluk Hidup Mata Pelajaran Sains-Biologi di Kelas VII-1 SMP Negeri 9 Kendari
36. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Tongkat Estafet untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Makanan (Kaji Tindak di Kelas VIII A SMP Negeri 2 Kendari)
37. Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas VI SD Negeri 32 Poasia Kendari dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berbentuk Cerita Melalui Pendekatan Matematika Realistik
38. Meningkatkan Penguasaan Konsep Matematika Pokok Bahasan Statistika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Kendari
39. Penerapan Model Pembelajaran Advanced Organizer untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kimia Siswa XI Ilmu Alam SMA Negeri 5 Kendari
40. Efektivitas Model Pembelajaran Rogers dalam Mengatasi Kesulitas Siswa Memahami Konsep Matematika Pokok Bahasan Bentuk Pangkat, Akar dan Logaristma di Kelas X Madrasah Aliyah Pesri Kendari
41. Meningkatkan Pemahaman dan Hasil Belajar Bangun Ruang Siswa Kelas X SMAN 4 Kendari dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif
42. Upaya Pengembangan Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Raklin dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Negeri No. 9 Mandonga
43. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Sistem Gerak Melalui Penerapan Strategi Concept Mapping pada Kelas II.2 SMPN 12 Kendari
44. Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Mempelajari Naratif Teks Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning
45. Meminimalkan Kesalahan Operasi Hitung Bentuk Aljabar Siswa Kelas II MTsN Kenali Besar Jambi Melalui Penggunaan Pita Garis Bilangan
46. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa Inggris di SMPN 1 Jember melalui Learning Community dengan Teknik Permainan Komunikatif
47. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Menyimak, Membaca, dan Menulis Bahasa Inggris Siswa SMP 1 Jember melalui Cerita
48. Pembelajaran Sain Berbasis Proyek (Project Based Learning) untuk Meningkatkan Academic Skill Siswa MI Miftahul Ulum Serut 02 Jember
49. Penerapan Metode Pembelajaran Konsultatif (Sebuah Inovasi dalam Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Biologi Kelas II SMAN 1 Arjasa Jember
50. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika pada Materi Aritmetika Sosial Menggunakan Pendekatan Kontekstual
51. Meningkatkan Pemahaman Siswa SLTPN 8 Jember tentang Kesebangunan dengan Penemuan Terbimbing (Guide Discovery)
52. Penerapan Strategi Belajar dengan Model Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Keaktipan Belajar Siswa Prestasi Hasil Belajar pada Siswa Kelas III di SMA Negeri 3 Jember Tahun Ajaran 2005 - 2006
53. Peningkatan Image Anak tentang Tempat-Tempat Jauh (Hubungannya dengan Kehidupan Manusia dan Lingkungan) melalui Media Gambar dan Group Discussion di SDN Kranjingan 3 Sumbersari-Jember
54. Peningkatan Pemahaman Konsep-Konsep Biologi Melalui Strategi M2E (Mapping, Matrix, & Elaboration) pada Siswa Kelas 1 SMP Negeri 5 Banjarmasin
55. Mengatasi Miskonsepsi Siswa Kelas III SMPN 24 Banjarmasin pada Materi Ajar Listrik Dinamis dengan Menerapkan Teknik Pemodelan dalam Setting Pembelajaran Generatif
56. Meminimalkan Kesalahan Siswa Kelas III-IPA SMAN 1 Banjarmasin dalam Menyelesaikan Persamaan Trigonometri Melalui Strategi Konflik Kognitif dan Problem Solving dalam Pembelajaran Kooperatif
57. Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) untuk Mengatasi Permasalahan dalam Pembelajaran Kimia Akibat Heterogenitas Kemampuan Siswa di Kelas X SMA Negeri 2 Banjarmasin
58. Memanfaatkan Metode Debat Secara Formal untuk Mengoptimalkan Pemahaman Bioetika pada Pembelajaran Materi Kesehatan Reproduksi Siswa Kelas XI MAN 1 Banjarmasin
59. Implementasi Pendekatan Pembelejaran Kooperatif dalam Pembelajaran Biologi Semester Gasal Tahun Ajaran 2005/2006 untuk Mengatasi Rendahnya Pemahaman Siswa Kelas IIIB SMPN 21 Banjarmasin
60. Efektivitas Pembelajaran Kimia Kelas X Semester I SMA Swadhipa Natar melalui Penerapan Metode Eksperimen Berwawasan Lingkungan
61. Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Wacana Berbahasa Inggris Siswa Kelas XI dengan Text-Based Listening di SMAN I Natar Lampung Selatan
62. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Siswa Kelas VII SMPN 5 Bandar Lampung melalui Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
63. Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Memanfaatkan Aneka Sumber Belajar di SMPN I Pugung Kabupaten Tanggamus
64. Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Semester 1 SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2005/2006
65. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Realistik untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 27 Ampenan
66. Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Tanggungjawab Siswa dalam Proses Pembelajaran PKn Melalui Penggunaan Metode Cooperative Learning Model Jigsaw di SMP Negeri 2 Mataram Kelas VIII
67. Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab melalui Permainan (Studi di Sekolah Dasar Muhammadiyah 8 KH. Mas Mansur Malang)
68. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan Model Jigsaw dalam Pembelajaran Sains di SMP Kartikatama Metro Tahun Pelajaran 2005/2006
69. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Biologi melalui Pembelajaran Kooperatif (Tipe Pendekatan Struktural Think-Pair-Share) Siswa SMA Negeri I Metro Tahun Pelajaran 2006/2007
70. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Biologi melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Penyelidikan Kelompok pada Siswa Kelas X SMAN 3 Metro Lampung
71. Pembelajaran di Luar Kelas dengan Pendekatan Pemecahan Masalah Bersama untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Lingkungan Siswa Kelas III SDM Kota Metro
72. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual (CTL) Kelas VII di SMP Negeri 3 Metro Tahun 2005
73. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Mengintegrasikan Nilai-Nilai Imtaq dalam Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Trimurjo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2006/2007
74. Model Penemuan dan Pemecahan Masalah dengan Pendekatan Realistik pada Pembelajaran Matematika di SD Pertiwi Teladan Metro Tahun Pelajaran 2005/2006
75. Meningkatkan Partisipasi Siswa Kelas VII SMP Maryam Surabaya dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
76. Penerapan Pembelajaran Berbasis Kerja Ilmiah pada Konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I SLTP Muhammadiyah 5 Surabaya
77. Peningkatan Kompetensi Menulis Pengalaman Siswa Kelas VII F SMP Negeri 2 Gatak Melalui Pola Latihan Berjenjang
78. Peningkatan Peran Aktif dan Motivasi Belajar Siswa SMP Muhammadiyah Sumbang melalui Pendekatan Keterampilan Proses dengan Metode Discovery
79. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Menggunakan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 2 Ledug Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas
80. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII pada Pelajaran Sejarah melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Devision) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Purwokerto
81. Upaya Mengembangkan Kemampuan Siswa Meneliti Sejarah Lokal melalui Model Inkuiri pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Purwokerto Tahun Ajaran 2006 - 2007
82. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Game Tournaments) untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Matematika (Studi di SMP Negeri 4 Purwokerto)
83. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dalam Peningkatan Motivasi dan Partisipasi Siswa serta Kualitas Hasil Belajar di SMA Negeri II Samarinda
84. Penerapan Metode Permainan untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Jatinegara 05 Pagi Cakung Jakarta Timur
85. Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika dengan Menerapkan Pendekatan Realistik Matematik di SDN Mekarsari 06 Tambun - Bekasi
86. Implementasi Portofolio Berbasis Asesmen Autentik untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan hasil Pembelajaran Matematika di SMA Negeri 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa
87. Penerapan Pembelajaran Berbasis Pemecahan Masalah yang Diintervensi dengan Peta Konsep untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia di SMU
88. Efektivitas Pendekatan Cooperative Learning dalam Meningkatkan Hasil IPA di SDN 62 Pare-Pare
89. Pembelajaran Bangun Ruang Secara Konstruktivis dengan Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SD Negeri 10 Watampone
90. Peningkatan Mutu Proses dan Hasil Belajar Matematika melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas II SMA Negeri 21 Makassar
91. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi melalui Pembelajaran Kooperatif di SMP Negeri 24 Makassar
92. Model Pembelajaran Seni Rupa di SMU Negeri 2 Malang dengan Penggunaan Desain Media Reproduksi Grafika untuk Mengembangkan Kreativitas Anak
93. Penggunaan Model Pembelajaran Siklus Belajar dan Belajar Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA Negeri I Tumpang - Malang
94. Aplikasi Pembelajaran Kolaboratif Berbasis Asesmen Autentik untuk Meningkatkan Pembelajaran PSKn Kelas IV di SDI Sabilillah Malang
95. Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris melalui Pendekatan Proses Membaca dalam Membaca Cerita di Kelas 3 SD Negeri Bendogerit Kota Blitar
96. Penerapan kegiatan Hands on Activity dan Modified Discovery-Inquiry pada Mata Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang
97. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe STAD untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XII SMA Negeri 9 Malang
98. Pembelajaran Kontekstual dengan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir, Hasil dan Motivasi Belajar IPA pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim III Malang
99. Penggunaan Media Cerita Bergambar Berbasis Pendekatan Komunikasi Total untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Tunarungu Kelas Rendah di SLB Bagian B YPTB Malang
100. Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan Strategi Kooperatif Model STAD pada Mata Pelajaran Sains untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V MI Jenderal Sudirman Malang
101. Pengefektifan Pembelajaran Menulis Cerpen melalui Pemanfaatan Pertanyaan "Bagaimana Jika ?" pada Siswa Kelas X MAN Malang I
102. Peningkatan Pemahaman Geografi dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Kerangka Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di Kelas X SMA Negeri I Batu
103. Penerapan Metode SQ3R sebagai Upaya untuk Meningkatkan Tingkat Kemampuan Penguasaan Membaca Pemahaman Siswa Kelas III SLTP Negeri 27
104. Implementasi Konseling Perkembangan dalam Pembelajaran sebagai Model Pembiasaan Perilaku Belajar Siswa SD Negeri 064018 di Medan Sunggal
105. Upaya Peningaktan Keaktifan Belajar Siswa melalui Metode Demonstrasi dan Latihan pada Pembelajaran Teknik Tailoring Kelas II A Semester 3 SMKN 6 Padang
106. Upaya Meningkatkan Penalaran Fisika Siswa melalui Penekanan Konsep Esensial dan Peta Konsep di Kelas 2 SMP 7 Padang
107. Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa melalui Model Mengajar Perubahan Konseptual pada Mata Pelajaran Sejarah di SMP Pembangunan KORPRI UNP
108. Optimalisasi Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar dalam Meningkatkan Aktivitas Bertanya dan Kemampuan Menjelaskan Konsep dan Prinsip Fisika di Kelas 1 SMA 3 Padang
109. Upaya Menciptakan Suasana Belajar Menyenangkan melalui Optimalisasi Jeda Strategis dengan Karikatur Humor pada Mata Pelajaran Matematika di SMA Negei 7 Padang
110. Usaha Peningkatan Efektifitas Belajar Mengajar melalui Pendekatan Penyajian Garis Gerak Perubahan pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA
111. Pemaksimalan Kompetensi Siswa Kelas X SMA 3 Semarang dengan Pendekatan Penerapan Penelitian dalam Pembelajaran Kimia
112. Meningkatkan Kompetensi Dasar Siswa Kelas IX SMP 25 Semarang dalam Pokok Bahasan Lingkaran melalui Penerapan Cooperative Learning Tipe TGT Bercirikan CTL
113. Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Kimia sesuai KBK 2004 di Kelas X SMA Negeri 5 Semarang dengan Model Pembelajaran Kooperatif STAD
114. Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi FPB dan KPK dengan Mendayagunakan Alat Peraga dan Serangkaian Pertanyaan Kognitif di SD Sekaran 01 Semarang
115. Optimalisasi Pontensi Unggulan Lokal dalam Pembelajaran Aritmetika Sosial pada Siswa Kelas VII SMPN 9 Semarang, sebagai Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
116. Penerapan Asesmen Kinerja untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa dalam Kerja Ilmiah pada Pembelajaran PA-Biologi di SMP Negeri 40 Semarang
117. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Konsep Keanekaragaman Hayati melalui Penerapan Model Investigasi Kelompok di SMA 9 Semarang
118. Penggunaan Bagan Dikhotomi Konsep sebagai Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Keanekaragaman Hewan pada Siswa Kelas I SMP Negeri 9 Semarang
119. Pembelajaran Matematika Berbantuan Alat Peraga untuk Menciptakan Pembelajaran yang Menyenangkan bagi Siswa Kelas 3 SD Sampangan 04 Semarang
120. Upaya Menumbuhkan Semangat Siswa Mencapai Standar Kompetensi dengan Model Pembelajaran Heroik dan Turnamen Matematika SMA
121. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Apresiasi Sastra pada Mata Pelajaran Bahasa Daerah di Kelas 7 SMPN 2 Sidoarjo melalui Penerapan Asesmen Autentik
122. Pembelajaran Konstruktivisme dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum
123. Peningkatan Efektifitas Pembelajaran Anak Autis melalui Implementasi Pendekatan Individualized Education Program (IEP) di SDN Inklusif Klampis Ngasem 1-246 Surabaya
124. Peningkatan Hasil Belajar Pengetahuan Sosial melalui Pembelajaran Kontekstual Model Berkemah dan Media Pembelajaran Lingkungan di SD
125. Penerapan Model Pembelajaran Inquiri dalam rangka Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa dan Keterampilan Siswa dalam Penemuan Konsep secara Mandiri di SMPN 21 Surabaya
126. Meningkatkan Kemampuan Aspek Psikomotor melalui Pembelajaran Berbasis Laboratorium pada Materi Termokimia di SMA Negeri 1 Jombang
127. Penerapan Perangkat Pembelajaran Inovatif dalam rangka Peningkatan Penguasaan Keterampilan Proses Sains pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kertajaya XIII Surabaya
128. Penerapan Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMPN 3 Porong
129. Menciptakan Iklim Pembelajaran Sejarah yang Menyenangkan melalui Snowball Drilling Method
130. Penerapan Pola Pembelajaran Edutainment untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Kelas XI IPS SMA Negeri 9 Surabaya
131. Penggunaan Buku Bergambar untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Cerita Siswa Kelas II SDN Jepara 2 Surabaya
132. Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Peningkatan Keterampilan Scientifik dalam Mata Pelajaran Fisika di SMUN 1 Depok Slemant Yogyakarta
133. Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa SD Kelas V dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Pendekatan Cooperative Learning
134. Perbaikan Teknik Menyanyikan Nada-nada Melodi melalui Teknologi MIDI di SD Negeri Kalasan I - Yogyakarta
135. Peningkatan Minat Baca Siswa Kelas 1 SMK Negeri 1 Palangkaraya dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pemberiaan Feedback dan Reinforcement
136. Peningkatan Pembelajaran Menulis dengan Pendekatan Proses dan Media Gambar di Kelas II SDN Menteng 6 Palangkaraya
137. Penerapan Pembelajaran Perspektif Pemodelan Matematika Bermediasi RME untuk Penalaran dan Penguasaan Konsep Statistika bagi Siswa Kelas II SMUN 3 Palangkaraya
138. Peningkatan Kualitas Pembelajaran untuk Melatih Keterampilan Berpikir dalam Proses Ilmiah Melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah di SMA Negeri-1 Palangkaraya
139. Model Reader Respons untuk Meningkatkan Minat dan Keberanian Siswa Mengemukakan Tanggapan dalam Pembelajaran Sastra Sunda di SMA Pasundan 2 Bandung
140. Pengembangan Strategi Pembelajaran Menulis dengan Model Menulis Proses dan Penilaian Portofolio di Sekolah Dasar Kabupaten Sumedang
141. Peningkatan Prestasi Belajar Membaca Menulis Permulaan Anak Berkesulitan Belajar Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif dengan Metode VAKT di SD Permata Hijau Rancaekek Kab. Bandung
142. Pelaksanaan Pembelajaran Kimia yang Berorientasi pada Struktur dalam rangka Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SMA PGRI Cililin Kab. Bandung
143. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Gejala-Gejala Alam dengan Menggunakan Media Pembelajaran Mock Up di Sekolah Dasar Negeri Embong 2 Bandung
144. Optimalisasi Penggunaan Asesmen Otentik untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah Siswa pada Pembelajaran Sains di SDN Puncakmulya Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya
145. Dramatisasi Cerita Bergambar untuk Mengembangkan Kompetensi Dasar Berekspresi Sastra di Sekolah Dasar
146. Pemberdayaan Lingkungan sebagai Sumber Belajar dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Berbahasa Indonesia Siswa Kelas 4 SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru
147. Peningkatan Partisipasi Siswa dengan Model Inkuiri Berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning) pada Pembelajaran Kewarganegaraan Kelas XI SMA Negeri 1 Jetis, Bantul Yogyakarta
148. Pemakaian bahasa Komunikatif untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Soal Cerita Matematika pda Siswa Kelas 5 SD Negeri 15 Surakarta
149. Penggunaan Aktivitas-Aktivitas Model (Model Activities) dalam Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar.
150. Penggunaan Software SIG Khusus dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif untuk Mempermudah Penguasaan Kompetensi SIG pada Pembelajaran Geografi di SMAN I Surakarta
151. Peningkatan Pembelajaran Aktif pada Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial dengan Teknik Jigsaw di SMP Negeri 17 Palembang
152. Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Keterampilan Bahasa Indonesia di SMA Srijaya Negara melalui Penerapan Cooperative Learning dan Authentic Assessment
153. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas II SMP Negeri 52 Palembang melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Jigsaw
154. Peningkatan Pemerolehan Bahasa Indonesia Ragam Tulis Siswa Madrasah Ibtidiyah Aliyah II Palembang melalui Strategi Kooperatif Integrasi Membaca dan Menulis
155. Penerapan Strategi Suggestopedia dalam upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi di SMP Negeri 1 Palembang
156. Peningkatan Kemampuan Berbicara melalui Teknik Tell Me What You See I pada Siswa Kelas V SD Negeri 210 Palembang
157. Peningkatan Pemahaman Guru tentang Pembelajaran Matematika dalam Bahasa Inggris melalui Supervisi Klinis di Kelas VII Koalisi SMP Negeri 1 Palembang
158. Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Metode Improve untuk Meningkatkan Pemahaman Matematik dan Aktifitas Belajar Siswa Kelas 2 Sekolah Menengah (SMA) Negeri I Balaraja Kabupaten Tangerang - Banten
159. Penggunaan Alat Peraga Matematika dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 20 Serang
160. Pemanfaatan Simulasi Komputer sebagai Media Pembelajaran untuk Mengatasi Miskonsepsi Fisika Konsep Mekanika Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Palu
161. Penerapan Teori Bruner untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa SD Karunadipa Palu terhadap Konsep Keliling dan Luas Daerah Bangun Datar
162. Penerapan Pendekatan Open-Ended dan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) pada Sub Pokok Bahasan Operasi Pecahan di Kelas VII SLTP Negeri 1 Palu
163. Pendekatan Salingtemas dikombinasikan Pemakaian Multimedia dalam Pembelajaran Kimia kelas X untuk Meningkatkan Kompetensi Kerja Ilmiah Siswa SMA Negeri 6 Palu
164. Implementasi Perangkat Model Bangun Ruang Sisi Lengkung dalam Pembelajaran Pokok Bahasan Tabung, Kerucut dan Bola di Kelas II SMP Negeri 1 Palu
165. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kimia di Madrasah Aliyah Negeri Model Kota Palu Melalui Pendekatan Kontekstual dengan Mengoptimalkan Kegiatan Pembelajaran di Laboratorium.
166. Penerapan Pendekatan Struktur Konsep untuk Peningkatan Pemahaman dan Penerapan Konsep Fisika dalam Mengatasi Miskonsepsi Siswa SMP Negeri 19 Palu
167. Pengembangan Instrumen Evaluasi Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Fisika Melalui Optimasi Rubrik Performance Assessment
168. Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Model Jigsaw untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 2 Dolo)
169. Implementasi Perangkat Model Geometri Molekul dalam Pembelajaran Pokok Bahasan Teori Domain Elektro dan Gaya Antarmolekul di Kelas XI SMU Negeri 1 Palu
170. Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Media Komputer Program Interactive Atlas 2002 untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Region Siswa Kelas IX SMPN 4 Sindue
171. Meningkatkan Kualitas Hasil dan Proses Pembelajaran Siswa tentang Kinematika Melalui Pembelajaran Multimodel Berbasis CTL pada Siswa Kelas X SMAN 1 Kabupaten Pontianak


baca selengkapnya ( klik ) di sini...