mungkin rizqi anda :

Selamat Datang ! Selamat Membaca ! jumlah pengunjung dari negara: ...

free counters

Jumat, 26 Februari 2010

Kisah David vs Goliath


kekuatan iman
Ada sebuah kisah nyata yang populer baik bagi orang Islam maupun Kristen. Kisah itu tentang David vs Goliath (nama dalam kristen) atau Daud vs Jalut (nama dalam Islam). Ini adalah kisah seorang remaja yang berhasil membunuh seorang raja musuh yang berbadan besar dengan menggunakan ketapel. Kisah ini populer sebagai ...

cerita tentang lebih pentingnya kecerdikan daripada fisik untuk meraih keberhasilan. Nah, di sekitar kisah itu ada kisah lain yang tak kalah dahsyat, yaitu tentang para pasukan yang berperang, dimana Daud ikut di dalamnya. Kisah ini dicantumkan di Al Qur’an dalam surat Al Baqarah 246 - 251.

Kisah ini dimulai saat Musa telah meninggal dan Bani Israil menjadi bangsa yang lemah lagi terancam. Kemudian para petinggi kaum Israil itu minta kepada Nabi mereka (saat itu masih jaman turunnya nabi-nabi dengan tanda-tanda kenabian mereka, jumlah nabi itu ada ratusan ribu, demikian menurut para ulama). Kemudian Nabi tersebut menyampaikan bahwa Thalut, seorang dari kalangan biasa, adalah raja yang terpilih. Tentu saja kaum bangsawan sempat protes, namun kemudian mereka tunduk setelah melihat bukti-bukti kebenaran tentang hal itu. Thalut adalah seorang yang berilmu dan berfisik kuat.

Kemudian Thalut membawa tentaranya (tepatnya adalah para laki-laki, termasuk pula Daud yang masih remaja) pergi menyambut tentara Jalut. Thalut, yang mengetahui dari ilmunya, menyampaikan bahwa mereka akan menemui sungai, dan Tuhan akan menguji para laki-laki itu dengan sungai tersebut. Hingga setelah perjalanan jauh yang melelahkan, tibalah mereka di sebuah sungai yang membatasi tentara Thalut dan Jalut. Thalut berkata bahwa mereka yang sungguh-sungguh akan berperang tidak boleh minum air sungai itu, atau kalau pun minum hanya boleh satu cakupan tangan. Maka terpisahlah tentara Thalut itu menjadi dua golongan, mereka yang taat sehingga tidak minum atau hanya minum seteguk dari cakupan tangannya, dan sebagian lain yang menganggap perintah Thalut itu tidak masuk akal dan karenanya cuek saja minum sepuasnya. Bagi yang ingkar, sungguh tak masuk akal tentara yang kelelahan setelah berjalan jauh, kok malah tidak boleh minum padahal sebentar lagi akan berperang dengan musuh yang menakutkan.

Namun di situlah letak keajaibannya. Setelah minum air sungai, golongan yang ingkar dan minum sepuasnya di sungai tadi, tiba-tiba diliputi kecemasan dan ketakutan yang mat sangat, sehingga gentarlah hati mereka dan bergetarlah lutut-lutut mereka. Sementara golongan yang taat dan beriman terhadap apa yang disampaikan Thalut ternyata bersemangat dan memiliki keyakinan kuat dalam menghadapi musuh mereka. Mereka yang telah minum berkata, ” “Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya.” Sementara mereka yang taat menjawab, “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” Thalut dengan pasukannya yang beriman kemudian menyeberangi sungai tersebut untuk menyambut tentara Jalut.
Pertempuran dengan jumlah tentara yang tidak seimbang itu akhirnya dimenangkan oleh pasukan kecil Thalut, dimana Daud berhasil membunuh Jalut.

Dalam kisah itu, mereka yang ingkar dan kemudian meminum air sungai telah mengandalkan logika mereka dalam menjalani tugas yang berat. Hal itu dikarenakan mereka tidak yakin atas kepemimpinan Thalut. Sementara mereka yang setia dengan Thalut meyakini bahwa dengan ilmunya itu Thalut memberitakan hal yang benar, karena itu mereka taat dan meyakini bahwa untuk sukses menunaikan tugas yang sangat berat tersebut bukanlah kekuatan fisik yang bisa mereka andalkan, namun kekuatan keyakinan.

Kutipan Surat Al Baqarah 146 - 151
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang di jalan Allah”. Nabi mereka menjawab: “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang”. Mereka menjawab: “Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?” . Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim.

Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu.” Mereka menjawab: “Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?” Nabi berkata: “Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.

Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.

Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: “Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku.” Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: “Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya.” Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun berdo’a: “Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.”

Mereka mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya pemerintahan dan hikmah dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia atas semesta alam.
Kisah ini memberi pelajaran bahwa kepercayaan atau keimanan lebih penting dari pada keuatan fisik , mereka yang ingkar dan kemudian meminum air sungai telah mengandalkan logika mereka dalam menjalani tugas yang berat. Hal itu dikarenakan mereka tidak yakin atas kepemimpinan Thalut. Sementara mereka yang setia dengan Thalut meyakini bahwa dengan ilmunya itu Thalut memberitakan hal yang benar, karena itu mereka taat dan meyakini bahwa untuk sukses menunaikan tugas yang sangat berat tersebut bukanlah kekuatan fisik yang bisa mereka andalkan, namun kekuatan keyakinan.


Silahkan baca juga artikel di bawah ini...



Widget by Hoctro | Jack Book

Tidak ada komentar:

Posting Komentar